Share

Hasrat Perselingkuhan: Kubalas Pengkhianatan Suamiku
Hasrat Perselingkuhan: Kubalas Pengkhianatan Suamiku
Author: Sieanak bawang

Stand night love

Brukk!

"Buka matamu, Ruela ...."

"Hmmm ...."

Suaranya yang berat seperti menggema di kamar hotel. Aku terus mencari tumpuan untuk tanganku, disaat kelembutan itu menyentuh kulitku.

"Lihatlah dan tatap mataku ...."

Entah apa yang membuatnya begitu kekeh memintaku terus menatapnya, disaat pikiranku kosong.

Aku mencoba menuruti keinginannya, dan di saat bola mata kami beradu, aku seperti tersihir oleh tatapannya. Tatapan yang tidak pernah aku dapatkan sebelumnya dari siapapun.

Sensasi yang menggelitik seperti ada percikan kembang api yang terus membuat aku hilang kendali akan tubuhku sendiri.

Ini bukan kali pertama untukku berhubungan dengan seorang laki-laki karena aku adalah wanita bersuami, tapi entah mengapa rasanya begitu menantang membuat jantung ini terus berdebar.

Aku terus terheran-heran, di dalam hati ini bertanya, "Apa karena ini sebuah kesalahan?"

Aku benar-benar dibuat gila, suara yang lepas dari mulutku. Seolah-olah menggema seisi ruangan.

Laki-laki ini begitu handal, memberikan simulasi sampai membuat bagian sensitifku lembab.

Wajah yang merah padam, rahang yang kokoh begitu menyempurnakan ketampanannya. Pria muda yang sedang berusaha memberikan sentuhan lembut yang menggoda di setiap jengkal tubuhku.

Tapi, berapa usianya?

Setelah melihat wajahnya dengan seksama aku merasa yakin bahwa dia jauh lebih muda dariku.

"Apa yang sedang kau pikirkan?"

Degh

Suara beratnya membuatku tersadar kembali.

Aku hanya menggeleng pelan menjawab pertanyaannya.

Ujung bibir seksinya terangkat, ia menunjukkan senyuman tipis yang mampu menggerakkan hati.

Saat tubuh kami saling tumpang tindih merasakan sentuhan kulit satu sama lain, sementara dibawah sana, seperti ada sesuatu yang mengganjal.

Apa itu tangan ...?

Degh!

Seketika aku terkejut mendapati benda tersebut.

"Ada apa?"

"Aku anggap itu sebuah pujian," ucapnya sembari tersenyum lebar.

Tenggorokan ini terasa kering membuat aku menelan ludah dengan susah payah, ingin rasanya lari dari sini karena takut menerimanya.

Tapi ... ini adalah awal dari sebuah pembalasan untuk si penghianat!

Mungkin orang lain akan menganggap ini gila, tapi bagiku ini cukup adil. Dan lihat saja, aku akan membalas rasa sakit hatiku dengan setimpal.

Bahkan lebih parah dari apa yang mereka lakukan ....

_____&&&&____

Sabtu 17 juni 20xx

Rumah keluarga Frans

"Ruela ...!"

"Iya, Bu ...."

"Bukankah, putra ibu sangat tampan?" tanya ibu mertuaku saat menghampiri aku yang sedang menatap foto suamiku.

Duniaku selalu tertuju kepadanya, senyuman indahnya di pagi hari terlihat seperti gula-gula yang selalu memberikan rasa manis di kehidupanku.

"Astaga ...!"

Aku terkejut saat melihat jam di dinding sudah menunjukkan pukul empat sore, padahal aku harus menjemput suamiku segera, tapi aku selalu dibuat lupa waktu saat menatap gambar diri suamiku. Foto ini adalah fotoku bersama rekan-rekanku ketika kami berkerja bersama di maskapai penerbangan.

"Bu, aku pamit. Aku harus menjemput Frans di bandara, nanti Ibu pergi saja dengan Selena diantar sopir ke tempat acara!"

Aku bergegas mengambil tas lalu pergi keluar menuju mobil yang sebelumnya sudah aku siapkan untuk pergi menjemput suamiku.

Aku tidak pernah meminta apapun kepada sang pencipta karena aku sudah benar-benar merasa cukup dengan kondisiku saat ini, memiliki suami yang tampan dan keuangan yang lebih dari cukup.

Bahkan terkadang aku selalu bertanya, apa yang akan membuat hubungan kami berpisah, atau ujian seperti apa di masa depan yang akan membuat cintaku luntur.

Entah itu karena orang ketiga atau keluarga ....

Mungkin semua itu akan aku lalui dengan mudah, karena kami selalu saling mencintai satu sama lain.

Bagiku tidak perduli orang lain, asalkan suamiku selalu mencintaiku itu lebih dari cukup.

Tapi, entah mengapa pertanyaan itu muncul di pikiranku dengan sangat kuat. Setelah mimpi buruk tadi malam.

Lucu ... aku memimpikan suamiku berselingkuh dengan sahabatku sendiri yang sudah aku anggap seperti saudara.

Aku yang tidak ingin ambil pusing, menganggapnya hanya seperti dejavu.

Hari ini aku yang mengetahui, jika suamiku mendarat setelah dia terbang dari berbagai negara. aku berniat memberikan kejutan untuknya karena hari ini hari pernikahan kami yang ke tujuh tahun.

Diam-diam aku menjemputnya ke bandara, aku ingin memberikan kejutan di hari ulang tahun pernikahan kami.

Ting!

Gawaiku berbunyi, menandakan adanya notifikasi pesan masuk.

(Dia sudah menuju parkiran ....)

Namaku Ruela, aku adalah seorang ibu rumah tangga. Dan suamiku seorang pilot bernama Frans, sebenarnya dulu aku seorang pramugari dan kami sering melakukan penerbangan bersama dan di sanalah cinta kami bersemi hingga memutuskan menikah sampai saat ini, meski belum memiliki anak tapi aku sama sekali tidak merasa inscure karena suamiku selalu sabar.

"Kebetulan sekali, aku baru saja sampai di parkiran."

Sengaja aku memarkirkan mobil di besmen, tempat biasa suamiku parkir. Karena aku istri dari seorang pilot, jadi aku mendapatkan akses.

Tapi, sesuatu yang tidak terduga terpampang jelas di depan mataku.

Aku melihat suamiku di tarik oleh seorang wanita masuk kedalam mobil, sontak aku langsung mematikan mesin mobilku lalu mencoba keluar tapi saat hendak membuka pintu ... aku melihat sesuatu yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya.

Apa ini tindakan kriminal?

Mobil kami yang terparkir berhadap-hadapan membuat aku bisa melihat ke dalam mobil yang di masuki suamiku.

Awalnya aku pikir itu sebuah tindakan kriminal tapi setelah melihat wanita itu membelakangi kaca dan suamiku mencumbu bibirnya, di saat itu juga aku seperti tersambar petir di siang bolong.

Dengan mata kepalaku sendiri aku menyaksikan suamiku bercumbu mesra dengan wanita lain.

Hati ini berdebar sangat kencang, tubuhku bergetar hebat, nafasku terasa sesak seperti terhimpit ribuan batu di dalamnya.

Mataku mulai memanas melihat betapa ganasnya suamiku mencumbu wanita lain di depan mataku sendiri.

Tanpa terasa cairan bening mulai menetes di pipi, hatiku sakit. Benar-benar sangat sakit bagaimana bisa suamiku melakukan ini terhadapku.

Tapi siapa wanita itu?

Sejujurnya hati ini tidak kuasa menyaksikannya tapi rasa penasaranku lebih besar ....

Degh

Seketika mataku terbelalak, saat melihat wajah wanita itu.

Apa ini lelucon?

Wanita itu sangat tidak asing untukku.

Tidak asing? Tentu saja, karena dia adalah sahabatku sendiri .... Sahabat yang sudah aku anggap seperti keluarga ....

Aku tidak tahan lagi, dan ingin segera melabrak mereka berdua bagaimana bisa mereka melakukan hal yang begitu kejam terhadapku.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status