Share

Tertangkap basah

Penulis: Sieanak bawang
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-24 08:18:15

Drrrrrt

1 Panggilan masuk Calista.

"H--halo ...."

"Ruela ...?"

"Apa kamu menangis?"

"Hiks ... Calista ... Frans, dia ...."

"Ada apa Ruela? Kenapa kamu menangis? ... coba, tarik nafas dulu, tenangkan hatimu. Jika sudah membaik katakan semuanya."

"Suamiku ... dia berselingkuh dengan teman dekatku!"

Sesak rasanya, bahkan untuk menjelaskan saja aku tidak sanggup. Air mata ini terus menetes membasahi pipi.

Rasa sesak yang mengalung di tenggorokan membuatku kesulitan bernafas ....

"Di mana kamu sekarang?"

"Aku, berada di parkiran Bandara …."

"Pergilah dari sana!"

"Tidak mungkin, aku ingin tahu pasti semuanya!" tolakku.

Saat aku berbicara melalui telepon dengan sahabatku, tiba-tiba mobil suamiku pergi dari parkiran.

Aku tidak ingin melewatkan satu kesempatan ini, tanpa berpikir panjang aku mengikuti mobil suamiku.

Jalan-jalan yang aku lewati, terasa tidak asing. Semakin jauh aku berjalan semakin aku mengetahui ke mana tujuan mereka.

"Bukankah ini jalan menuju apartemen milikku?"

Degh

Ternyata benar dugaanku, rupanya tujuan mereka adalah salah satu apartemen milikku yang sudah aku sewakan beberapa bulan lalu.

Aku mengikuti mobil suamiku sampai ke besmen dari kejauhan, aku melihat mereka turun dan bergandengan tangan menuju lift.

Semakin lama perasaan ini semakin hancur, aku menduga bahwa mereka telah menjalin hubungan sudah sejak lama.

"Ruela ...!"

"Calista, apa kamu masih di sana?" tanyaku.

"Heh ... aku menunggumu dari tadi, aku sengaja tidak bersuara agar kamu tetap fokus menyetir," ucap Calista.

"Apa kamu mengikuti mereka?"

"Ya, sekarang aku berada di parkiran apartemenku," jawabku.

Aku bergegas keluar dari mobil dan berjalan sembari menggunakan earphone agar terus terhubung dengan Calista, karena meski hanya melalui panggilan setidaknya aku tidak merasa sendirian.

"Kenapa di apartemenmu?"

"Entahlah, padahal kata mertuaku apatermen itu sudah di sewa oleh anak sahabatnya beberapa bulan lalu," jawabku.

Langkahku terhenti saat di depan pintu apartemen miliku, seketika keraguan itu muncul menyelimuti hati.

Apakah yang akan terjadi setelah ini?

"Ruel ... dengarkan aku baik-baik, apa kamu tahu sandi apartemenmu?"

"Ya, aku tahu ...."

"Sekarang pilihan ada di tanganmu, pergi dari sana jika kamu masih menginginkan rumah tanggamu baik-baik saja dan anggap bahwa hari ini kamu tidak melihat apapun!"

Mana mungkin aku bisa menganggap semuanya seperti itu.

"Satu hal yang perlu kamu ingat Ruela. Laki-laki yang berselingkuh tidak akan pernah bisa berhenti."

Degh!

Dengan tangan yang gemetar aku menekan tombol sandi pintu apartemen lalu saat pintu terbuka aku masuk kedalamnya.

Debaran jantung yang tidak terkendali, membuat tubuh ini semakin lama kehilangan tenaga.

Drap

Drap

Langkah kakiku terhenti saat mendengar suara desahan yang menggema.

"Ah ... ini sungguh nikmat ...."

Dag

Dig

Dug

Lututku terasa lemas, kaki ini tidak bisa menopang tubuh hingga akhirnya aku luruh terduduk di atas lantai.

Tubuhku bergetar hebat, hati ini hancur berkeping-keping ....

Rasanya benar-benar menyesakkan saat membayangkan apa yang sedang mereka lakukan.

Aku bukan wanita polos yang tidak tahu apa-apa, aku wanita berpengalaman yang tentunya tahu apa yang sedang mereka lakukan di dalam sana.

Suara rintihan dan erangan yang begitu menjijikkan terus menari-nari di telingaku ....

Perlahan aku membuka pintu dan terlihat jelas mereka sedang melakukan hubungan seks di atas kasur yang dulu pernah aku tiduri dengan Frans.

"Ah ... lebih kencang lagi sayang ...."

Tega sekali mereka melakukan ini terhadapku ...

Bagaimana bisa mereka melakukan ini di belakangku selama ini, dan itu artinya disaat dia bersamaku dia juga sempat memadu kasih dengan wanita itu? ... sungguh menjijikan!

Ingin rasanya aku masuk dan menyeret keduanya keluar dari sini, lalu menyerang wanita tidak tahu malu itu secara brutal.

Aku bersumpah akan membalas rasa sakit hati ini terhadap kalian berdua ... rintihan dan erangan ini suatu saat akan menjadi bumerang untuk kalian!

"Jika kamu sudah melihat semuanya, segera pergi dari sana …."

"Bagaimana mungkin!"

Tanpa sadar aku berkata dengan nada tinggi dengan Calista, tapi para sampah itu begitu hilang akal sehingga tidak mendengarku.

"Lalu kamu akan melabraknya?"

Aku hanya terdiam, saat mendengar pertanyaan dari Calista. Memang benar aku sangat ingin membunuh keduanya.

"Jangan bodoh! Kamu hanya akan memberikan mereka keuntungan, dengar. Jika persidangan berlangsung imbang kamu hanya akan mendapatkan separuh harta dari apa yang kalian miliki!"

Apa?

Yang bener saja, meski menjadi ibu rumah tangga tapi aku memiliki usaha properti yang aku kumpulkan meski memang semua itu dari suamiku tapi aku yang berjuang mengurus semuanya. Enak saja hasil kerja kerasku para sampah itu yang akan menikmatinya.

Bahkan air mata ini sudah tidak menetes lagi, sepatutnya sejak tadi aku tidak perlu menangisi para sampah hina itu.

"Lalu kamu ingin aku berbuat apa?"

"Ikuti saja permainan mereka, dan tunggu tiga hari lagi aku akan pulang. Lalu kita bicarakan rencana kedepannya, untuk sekarang keluarlah dari sana diam-diam."

Aku menuruti ucapan Calista dan meninggalkan Apartemen lalu segera kembali ke rumah sebelum kedua penghianat itu menyadari keberadaanku.

Flesback on

"Ruela ... bagaimana menurutmu?"

"Itu, cantik," jawabku, "Benar 'kan ... Sayang?"

"Ya, kamu cantik Renata."

Setiap ada kesempatan kami selalu jalan bersama Renata adalah juniorku saat aku menjadi pramugari tapi sekarang dia sudah aku anggap seperti adik sendiri.

"Re, kamu menginap saja di rumahku hari ini."

"Tapi, Ruela …."

"Jangan khawatir, di apartemenku ada satu kamar tamu. Kamu bisa tidur di sana!"

"Iya, kalau kamu pulang ke rumah juga terlalu jauh. Menginap saja di apartemen kami selama beberapa hari sampai kamu mendapatkan tempat tinggal baru," ujar Frans.

Bukan hanya aku, suamiku juga sangat dekat dengan Renata aku melihatnya seperti dia menganggap bahwa Renata adalah adik iparnya.

***

Malam hari di apartemen

00:31

Malam itu aku terbangun, karena rasa haus. Sayangnya tempat minum di atas meja ternyata kosong.

"Apa Frans sedang mengambil air?"

Aku beranjak dari tempat tidur dan berjalan menuju dapur tapi sesampainya di dapur aku tidak menemukan Frans.

"Apa Frans di kamar mandi?"

Karena masih setengah sadar, dan kelelahan mata ini terus menyipit meski hanya terkena cahaya lampu.

"Kamu nakal ... pergilah sebelum Ruela bangun."

Saat melewati kamar yang di tempati Renata samar-samar aku mendengar percakapan Renata yang entah dengan siapa, mungkin Renata sedang menelpon dengan kekasihnya.

Aku yang tidak ingin menguping pembicaraannya melalui kamarnya begitu saja akan tetapi setelah beberapa langkah menjauh aku mendengar pintu kamar Renata terbuka.

Keriettt

Sontak aku langsung menoleh lalu melihat suamiku keluar dari kamar tersebut sembari membenarkan pakaiannya.

"Sayang …."

Degh

"Apa yang kamu lakukan di kamar Renata jam segini?" tanyaku yang heran.

"Ah ... tadi Renata ketakutan karena ada kecoa, aku yang lewat langsung membantunya," jawab suamiku.

"Bukankah kita harus menjaga tamu sayang …." ucapnya kemudian merangkulku.

"Benar, terimakasih. Sayang kamu telah menganggap Renata seperti adik iparmu sendiri," ucapku tersenyum lebar. Rasanya senang karena suamiku selalu memperlakukan Renata baik.

Flesback off

Harusnya aku sadar bahwa saat itu kalian sudah bermain api di belakangku, sekarang aku merasa jika aku terlalu b0doh dan ceroboh sehingga tidak bisa mencium perbuatan busuk kalian dari jauh-jauh hari.

"Sial! Berengsek!"

Emosi itu terus meluap sehingga tidak terkendali, aku yang saat itu sedang menyetir langsung membanting setir saat melihat mobil yang ada di hadapanku.

Ckitttttt ….

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Hasrat Perselingkuhan: Kubalas Pengkhianatan Suamiku   Akhir dari semuanya (Tamat)

    Rupanya bujukanku berhasil, Renata melepaskan ikatan kakiku. Tentu saja aku tidak membuang waktu dan langsung keluar dari sana.Dengan kaki pincangku, aku terus berlari menyusuri jalan. Sebelum Frans menyadari pelarianku.Desa ini benar-benar terpencil dan sepi, tidak ada mobil ataupun sepeda motor yang berlalu lalang di sini.Dengan nafas yang tersengal-sengal, aku berusaha keras untuk berlari tapi aku benar-benar kehilangan tenaga.Bagaimana tidak, aku sama sekali tidak diberi makan oleh pria baj*ng*n itu."Hah ... Hah ..."Kakiku semakin merasakan sakit, dan tenagaku sudah pada batasnya.Rasanya aku sudah tidak kuat lagi untuk berlari, tapi aku takut jika Frans tiba-tiba kembali dan menyadari bahwa aku tidak ada.Tiba-tiba ada sebuah mobil yang berhenti di dekatku, mataku terbelalak saat melihat Frans turun dari mobil tersebut.Aku langsung berlari sekuat tenaga, tapi sialnya karena tergesa-gesa kakiku tersandung batu.BrughRasanya seperti sengatan listrik di sekujur tubuh saat lu

  • Hasrat Perselingkuhan: Kubalas Pengkhianatan Suamiku   Menyedihkan seperti aku?

    Hanya ada ruang gelap, dengan keheningan yang kulihat di sekeliling.Aku tidak tahu Frans membawaku kemana, tapi yang pasti tempat ini begitu asing bagiku.Tangan dan kaki yang kesemutan karena terikat, membuat aku seperti mati rasa.Aku hanya tahu saat bayangan sinar matahari mulai meredup perlahan, meninggalkanku dengan gelapnya malam.Kerietttt"Maaf, Ruela. Aku harus pergi ke apartemen dulu untuk berganti pakaian," ucapnya."Hmmmm .... Hmmm!"Srakkk!Frans melepaskan penutup mulutku, dengan kasar. Rasa perih dan tenggorokan yang kering karena kekurangan air."Apa kamu haus?" tanyanya.Aku mengangguk lemas, dan berharap Frans memberikan aku air minum yang ia bawa.GlekGlekkSaat dahaga ini mulai terpenuhi, tiba-tiba Frans membuang air itu."Frans!" "Rupanya kamu masih mempunyai tenaga," ujarnya tersenyum licik.Sikapnya tidak ada yang berubah, hanya saja ... aku melihat ada yang berbeda dalam dirinya.Penampilannya yang dulu selalu rapi, gagah, bersih, sekarang berbeda 180 deraja

  • Hasrat Perselingkuhan: Kubalas Pengkhianatan Suamiku   Pov Felix (Merasa hancur)

    Melihat berita di internet rasanya hatiku seakan hancur, wanita yang aku percaya dan aku sayangi ternyata dia berbohong.Seakan luka lama terbuka kembali, duniaku kini tidak baik-baik saja.Ruela … aku pikir kamu beberapa kali menolak cintaku memang karena memiliki sebuah masalah di kehidupanmu, ternyata masalahmu adalah memiliki suami.Hatiku sudah terlanjur besar mencintaimu, ingin mengakhiri saja rasanya berat untukku.******Aku melihat pertengkaran Ruela dengan suaminya, rasanya ingin sekali aku membawa Ruela.Apalagi ketika melihat Ruela diperlakukan dengan kasar, hatiku tidak tega melihatnya. Ini bukan pertama kalinya aku melihat Ruela diperlakukan kasar oleh suaminya, saat di apartemen aku juga melihatnya di tarik paksa.Menyaksikan sikap Ruela di acara barusan, sejujurnya aku terkejut.Dia tampak berbeda, dari Ruela yang aku kenal.Entah itu sikap aslinya atau bukan, yang jelas dia terlihat bukan Ruela yang dulu saat bersamaku.Menatap matanya selalu membuatku ingin mendekap

  • Hasrat Perselingkuhan: Kubalas Pengkhianatan Suamiku   Pov Ruela (Egois)

    Aku tidak pernah menyangka jika Felix akan semarah itu denganku, rasanya sangat menyakitkan saat mendengar Felix mengakhiri hubungan ini.Seperti tertusuk ribuan jarum, hatiku sakit tapi aku bisa apa?Di saat aku berseteru dengan Felix tiba-tiba Frans datang menarik tanganku membawaku menjauh dari hadapan Felix.Sontak saat itu aku begitu terkejut, di satu sisi aku ingin mengelak karena pasti semua ini akan membuat Felix semakin menjauh."Aku tidak tahu, bahwa kamu menjadi j*l*ng!"Apa maksud ucapan Frans?"Lepaskan Frans ...."Aku muak melihat wajahnya, aku mauk melihat Frans yang selalu bersikap egois kepadaku.Apa pedulinya dia denganku? Selama ini bukankah dia hanya peduli dengan uangku saja? "Kita sudah bukan siapa-siapa lagi, Frans!" "Apa maksudmu? Kamu yang ingin bercerai, tapi aku tidak!"Seketika mataku terbelalak, ingin rasanya segera pergi darinya.Setelah beberapa saat berdebat dengan Frans, aku segera pergi meninggalkannya sendirian di depan apartemen.______Apartemen

  • Hasrat Perselingkuhan: Kubalas Pengkhianatan Suamiku   Pov Frans (Merasa dikhianati)

    Awalnya aku menolak ajakan pria tua itu, tapi setelah dia meyakinkan aku, akhirnya aku mengikutinya.Entah kemana tujuannya, aku hanya mengikuti arah yang dia tunjukkan.Hingga pada saat melihat bangunan yang menjulang tinggi, ia memintaku untuk berhenti."Wanitamu ada di salah satu kamar apartemen ini," ucapnya dengan menunjuk bangunan di depan kami.Sebenarnya siapa pria tua ini? Kenapa dia bisa tahu jika Ruela ada di sini?Kenapa juga dia peduli denganku?Ahh ... terserah, yang terpenting bagiku sekarang aku bisa menemukan Ruela.Aku segera turun, tentunya dengan pria tua itu.Kami masuk lift menuju kamar yang dia tunjuk.Keluar dari lift, kami berjalan beberapa langkah.Betapa terkejutnya aku melihat Ruela berada di depan pintu kamar apartemen bersama seorang pria, dan anehnya mereka sedang beradu mulut."Akhir-akhir ini wanitamu sering datang ke sini, tentunya dengan pria muda itu. Bahkan, sering aku lihat dia juga sampai menginap."Aku menatap pria tua itu dengan tatapan tidak p

  • Hasrat Perselingkuhan: Kubalas Pengkhianatan Suamiku   Pov Frans (Dirinya yang membosankan)

    Seperti mimpi kejadian hari ini, wanita yang selalu aku yakin akan menemaniku sampai mati. Meminta untuk berpisah.Memang semua salahku yang berpaling, tapi bukan berarti aku tidak setia. Bagiku Renata hanya hiburan di kala jenuh saat rumah tanggaku dengan Ruela mengalami kemunduran.Aku yakin, Ruela hanya marah sesaat seperti biasa. Toh, selama ini dia juga selalu mengikuti apapun ucapanku dan menuruti semua perintahku.Lebih baik sekarang aku pergi ....Aku ingin menenangkan pikiranku, dari kegilaan hari ini.Aku pergi ke bar dan memesan beberapa minuman dan menegaknya hingga habis tidak tersisa."Ahh ... Ruela, seharusnya kamu mendengarkan semua ucapanku. Lagi pula aku berselingkuh karena mencari hiburan bukan untuk menduakan, hanya saja dikala aku merasa jenuh dengan rumah tangga kita aku butuh pelarian.Aku meracau, mengutarakan semua kekesalanku kepada Ruela. "Kenapa, Ruela. Padahal aku hanya mencintai kamu tapi kamu terlalu memperbesarnya."Buktinya aku masih mengingatnya, me

  • Hasrat Perselingkuhan: Kubalas Pengkhianatan Suamiku   Perpisahan

    Setelah mendapatkan telpon dari Mia aku pergi ke apartemen milik Calista yang di tinggali oleh Mia.Jaraknya dari apartemen Felix lumayan jauh, dapat menempuh hingga satu jam lebih jika terhalang kemacetan.Aku harus segera sampai, bagaimanapun juga nyawa Mia sekarang dalam bahaya. Aku tahu betapa kejamnya Ayah Mia, aku takut jika aku terlambat bisa-bisa Mia ....Umpatan dan cacian dari orang-orang sekitar membuat kupingku terasa panas, ini salahku karena mengendarai mobil seperti di area balap.Berkali-kali orang menegurku, dan membunyikan klakson mobil dengan kencang.Setelah menempuh perjalanan cukup jauh, hingga akhirnya aku sampai di tempat tinggal baru Mia.Tok ... Tok ... "Mia ...!" Aku menggedor-gedor pintu apartemen tersebut karena Mia tidak meresponku."Tidak bisa, aku yakin Mia di dalam."Aku mengambil ponsel di mantelku lalu mencari kontak Calista.1 panggilan keluar Calista..."Halo, Ruela ....""Calista berapa nomor sandi apartemenmu?""Memang kenapa?""Akan aku jelas

  • Hasrat Perselingkuhan: Kubalas Pengkhianatan Suamiku   Terkuak

    Fans mencoba untuk menggenggam tanganku, tapi aku segera menepisnya dengan kasar.Pengabdian selama tujuh tahun tidak ada artinya di mata Frans, sehingga dengan mudahnya ia berkhianat.Apa tidak pernah terpikirkan, akan sesakit apa hatiku ini? Jika mengetahui perbuatannya.Fans mencoba untuk menggenggam tanganku kembali, tapi lagi-lagi aku segera menepisnya dengan kasar."Cepat katakan! Aku tidak memiliki banyak waktu!" cetusku."Tapi, tidak enak jika kita berbicara di sini. Takut ada orang yang mendengarkan pembicaraan kita ....""Malu? Hah ... Apa aku tidak salah dengar?" tanyaku sembari menatapnya tajam.Aku berjalan beberapa langkah keluar pintu, lalu menunjuk-nunjuk Frans dengan kata-kata kasar."Lalu bagaimana dengan perselingkuhan yang kamu lakukan? Pernahkan kamu merasa malu kepadaku? Kalian semua berkerja sama saling menutupi, di mana rasa malu kalian?" cecarku kepada Frans."Jika rasa malu itu ada, seharusnya kamu malu saat berselingkuh dengan wanita yang sudah seperti sauda

  • Hasrat Perselingkuhan: Kubalas Pengkhianatan Suamiku   Pelakor

    Aku segera pergi, sebelum Felix menyerangku kembali.Entahlah, dari mana pikiran itu muncul. Hingga tanpa sadar aku menc**m pipi Felix secara tiba-tiba.Dengan langkah yang lebar, aku terus mengembangkan senyum. Antara malu juga lucu.Aku mengendarai mobil, membelah jalanan menuju Cafe yang tidak jauh dari Bandara.Aku tahu, Ibu tidak mungkin mau menemuiku di rumah. Apalagi setelah dia mengetahui kebej*tan Frans.Perjalanan yang cukup ramai, tapi tidak menimbulkan kemacetan. Aku sampai hanya beberapa menit saja.Segera memarkirkan Mobil, lalu keluar mencari keberadaan Ibu.Tidak jauh dariku, aku melihat ada orang-orang yang berkerumun. Sepertinya ada kegaduhan."Dasar wanita tidak tahu diri! Sudah aku anggap anak malah tega-teganya kau menus*k anakku dari belakang!"Degh!Bukankah itu suara Ibu?Aku berusaha menerobos orang-orang, melihat apa yang sebenarnya terjadi, dan siapa yang membuat kegaduhan.Astaga .... Ibu! Ternyata Ibu bersama Renata dan juga Frans ...."Jal*ng sepertimu t

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status