Home / Romansa / Hasrat Pria Lumpuh / Bab 88 Fakta baru

Share

Bab 88 Fakta baru

Author: Penulis Hoki
last update Last Updated: 2025-11-10 22:48:09

Fajar menyingsing di atas rumah bata merah itu, membanjiri taman belakang dengan cahaya keemasan yang pucat. Untuk pertama kalinya, Anna tidak terbangun karena mimpi buruk. Dia terbangun karena sensasi yang sangat biasa dan sangat nyata.

Dia mual.

Dia bergegas ke kamar mandi pribadi mereka, nyaris tidak berhasil tepat waktu. Dia berlutut di lantai pualam yang dingin.

Ini adalah pagi ketiga di rumah baru mereka. Pagi ketiga kehidupan baru mereka.

Saat dia selesai, dia bersandar di dinding, terengah engah. Dia mendengar gerakan pelan di belakangnya. Damien berdiri di ambang pintu. Dia tidak lagi mengenakan gendongan, tetapi lengan kirinya yang terluka terlipat kaku di depan dadanya. Dia masih kesakitan, tapi dia menolak untuk menunjukkannya. Dia memegang segelas air dan handuk dingin.

"Rutinitas pagi yang baru," katanya, suaranya serak karena tidur.

Anna mengambil air itu, berkumur. "Aku benci ini."

"Kata buku itu, itu pertanda baik," kata Damien. Dia berjongkok dengan hati hati di samp
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Hasrat Pria Lumpuh   Bab 88 Fakta baru

    Fajar menyingsing di atas rumah bata merah itu, membanjiri taman belakang dengan cahaya keemasan yang pucat. Untuk pertama kalinya, Anna tidak terbangun karena mimpi buruk. Dia terbangun karena sensasi yang sangat biasa dan sangat nyata.Dia mual.Dia bergegas ke kamar mandi pribadi mereka, nyaris tidak berhasil tepat waktu. Dia berlutut di lantai pualam yang dingin.Ini adalah pagi ketiga di rumah baru mereka. Pagi ketiga kehidupan baru mereka.Saat dia selesai, dia bersandar di dinding, terengah engah. Dia mendengar gerakan pelan di belakangnya. Damien berdiri di ambang pintu. Dia tidak lagi mengenakan gendongan, tetapi lengan kirinya yang terluka terlipat kaku di depan dadanya. Dia masih kesakitan, tapi dia menolak untuk menunjukkannya. Dia memegang segelas air dan handuk dingin."Rutinitas pagi yang baru," katanya, suaranya serak karena tidur.Anna mengambil air itu, berkumur. "Aku benci ini.""Kata buku itu, itu pertanda baik," kata Damien. Dia berjongkok dengan hati hati di samp

  • Hasrat Pria Lumpuh   Bab 87 Kita bebas

    Mobil sedan lapis baja itu melaju dalam keheningan total, membelah kegelapan yang mendahului fajar. Itu adalah keheningan yang berbeda dari ketegangan dalam perjalanan menuju bandara. Ini adalah keheningan yang hampa, getaran dari adrenalin yang mulai memudar.Anna menatap lurus ke depan. Lampu jalanan yang berlalu melintas di wajahnya, menerangi jejak air mata kering yang tidak dia sadari telah jatuh. Di sisinya, koper aluminium itu terasa dingin di pahanya.Di sebelahnya, Damien tidak bergerak. Dia menatap ke luar jendela, tetapi Anna tahu dia tidak melihat pemandangan. Dia memproses.Akhirnya, Damien yang berbicara, suaranya pelan di dalam mobil yang senyap."Enam jam."Anna menoleh padanya."Perintahmu pada Markus," lanjut Damien. "Enam jam. Biarkan dia pergi. Tangkap dia di jembatan.""Kau mendengarnya," kata Anna. Itu bukan pertanyaan.Damien berbalik, matanya menatap Anna dalam kegelapan. Ada ekspresi di wajahnya yang belum pernah Anna lihat sebelumnya. Bukan kemarahan. Bukan d

  • Hasrat Pria Lumpuh   Bab 86 Pertarungan fajar

    Jam digital di dinding ruang kerja baru Damien menunjukkan pukul 22.17. Enam jam terasa seperti enam detik.Atmosfer di ruangan itu telah berubah. Ini bukan lagi markas pemulihan. Ini adalah pusat komando untuk sebuah operasi yang mustahil. Markus berdiri di depan papan tulis digital, yang kini menampilkan denah lantai bandara dan foto file Rudi yang buram."Dia gila," kata Damien. Dia tidak lagi duduk. Dia mondar mandir di ruangan, bahunya yang terluka tegang karena adrenalin, menolak untuk menunjukkan rasa sakit. "Mengirimmu ke sana. Aku tidak akan mengizinkannya.""Kau tidak punya pilihan," balas Anna.Dia sudah siap. Dia tidak lagi mengenakan piyama atau jubah kasmir. Dia mengenakan celana panjang hitam praktis, sepatu bot datar, dan blus sutra gelap di bawah mantel wol panjang. Dia terlihat ramping, kuat, dan berbahaya. Dia tampak seperti bayangan."Rudi adalah pengecut," lanjut Anna, suaranya stabil. "Dia takut padamu. Dia takut pada Markus. Tapi aku... aku adalah Nyonya Damien

  • Hasrat Pria Lumpuh   Bab 85 Enam jam

    Desember tiba, membawa udara yang lebih sejuk dan rasa normal yang menipu.Di rumah bata merah di puncak bukit, sebuah rutinitas baru telah terbentuk. Itu adalah rutinitas yang tenang, dijaga ketat, dan didedikasikan untuk satu hal: pertumbuhan.Anna duduk di kursi dekat jendela di ruang tamu, meringkuk di bawah selimut kasmir. Sinar matahari pagi menerpa halaman, dan untuk pertama kalinya, dia tidak melihat bayangan di setiap pohon. Di pangkuannya bukan novel. Itu adalah buku tebal berjudul Apa yang Diharapkan Saat Anda Hamil. Dia membacanya dengan konsentrasi seorang sarjana."Kau tahu," katanya ke ruangan yang sepi, "rupanya mual di pagi hari itu pertanda baik. Itu berarti kadar hormonnya tinggi.""Aku akan mencoba mengingatnya," suara Damien terdengar dari seberang ruangan.Dia tidak sedang bekerja. Atau, setidaknya, dia tidak sedang bekerja seperti dulu. Dia duduk di sofa yang berhadapan dengan Anna, laptop di pangkuannya. Alih alih data pasar saham, dia sedang meneliti... sistem

  • Hasrat Pria Lumpuh   Bab 84 Rumah diatas puing

    Satu minggu setelah suara tembakan terakhir.Sebuah sedan Mercedes lapis baja hitam, tidak lagi terburu buru, melaju pelan menyusuri jalanan pinggiran kota yang tenang. Ini adalah dunia yang berbeda. Dunia pepohonan ek tua, halaman rumput yang baru dipangkas, dan anak anak yang bermain di trotoar.Anna menatap ke luar jendela. Dia belum pernah berada di bagian kota ini. Rasanya... asing. Normal."Kita hampir sampai," kata Damien pelan dari sampingnya.Dia tidak duduk di kursi pengemudi. Lengan kirinya terikat erat di dadanya dengan gendongan medis profesional, kemeja hitamnya sengaja dibuat longgar agar pas. Dia masih pucat, rasa sakit yang konstan terlihat jelas di matanya. Markus yang mengemudi, dengan satu mobil pengawal lagi mengikuti di belakang.Mobil berbelok ke jalan masuk pribadi yang tersembunyi di balik pagar tanaman tinggi. Dan di sana, di puncak bukit kecil yang menghadap ke lembah, berdirilah rumah itu.Itu bukan penthouse. Itu bukan benteng kaca dan baja.Itu adalah seb

  • Hasrat Pria Lumpuh   Bab 83 Diantara puing

    Udara malam yang dingin terasa seperti tamparan di wajah, bersih dari asap, tetapi penuh dengan suara sirene yang menusuk.Anna tersandung keluar dari ramp garasi, menopang hampir seluruh berat badan Damien. Lengan pria itu yang sehat melingkari lehernya, sementara tangan kirinya yang hancur berlumuran darah, tergantung lemas. Kemeja hitam yang Damien kenakan kini basah kuyup oleh darahnya sendiri, menempel di tubuhnya."Hampir... sampai," desis Damien, giginya terkatup.Tapi Anna tahu dia tidak akan berhasil. Dia bisa merasakan tubuh Damien yang berat semakin merosot."Damien! Tetap bersamaku!" teriak Anna, kakinya gemetar. "Kumohon!"Di depan mereka, pemandangan itu seperti zona perang yang nyata. Mobil polisi, pemadam kebakaran, dan ambulans memblokir seluruh jalan. Lampu merah dan biru berputar, memotong kegelapan, menerangi wajah wajah ngeri para penonton yang ditahan di belakang barikade.Gedung safe house itu kini menjadi obor. Api menjilat dari jendela lobi dan, yang mengerika

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status