Share

15

15

            Kulalui malam dengan sepi dan tak bersemangat. Seharusnya, kami berdua saat ini tengah memadu cinta meneruskan ronde kedua. Namun, apa daya. Berbagi suami ternyata tak semudah yang aku bayangkan. Ternyata rasanya lebih sakit ketimbang sebelum aku pernah mengenal cinta.

            Layar ponsel yang penuh dengan pesan teks berkaitan dengan bisnis yang kugeluti, kini terlihat begitu membosankan. Puluhan chat terbengkalai tak kusentuh sama sekali. Rasanya aku Cuma ingin berbaring di atas bahu Mas Wisnu yang kokoh. Hanya itu saja, titik. Tuhan, sampai kapan harus kutelan nestapa merindu ini?

            Saking tak tahannya lagi, aku nekat untuk menelepon nomor rahasia milik Mas Wisnu yang digunakannya khusus hanya untuk menghubungiku. Sialnya, ternyata sedang tak aktif. Tentu saja

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status