Share

Gairah Di Atas Kewajiban

Author: Nona Lee
last update Last Updated: 2025-12-16 23:37:47

Setelah dua hari penuh penyelidikan yang sia-sia dan penolakan keras dari Andra, Sarah mulai merasa putus asa. Semua bukti eksternal nihil. Ia tidak menemukan wanita karier, nomor teleponnya palsu, dan Andra tampak begitu meyakinkan saat marah. Keangkuhannya sebagai Nyonya Pratama akhirnya membuatnya menyerah pada kenyataan yang ingin ia percayai.

Malam itu, Sarah memutuskan untuk mengubah taktik. Ia akan bersikap tenang, tidak lagi menuduh, dan akan menjadi istri yang sempurna. Ia harus menenangkan Andra dan mengembalikan kehangatan rumah tangga mereka.

Di kamar utama, Sarah sibuk bersolek di depan cermin, mengaplikasikan parfum mahal dan memilih gaun tidur sutra terbaiknya. Ia telah memutuskan, malam ini ia akan melupakan semua kecurigaan.

Tepat saat Sarah selesai, Andra masuk. Ia segera menyadari perubahan sikap istrinya. Sarah yang tenang dan menarik jauh lebih mudah dihadapi daripada Sarah yang histeris dan menuduh. Untuk menutupi jejaknya dan agar Sarah semakin percaya padanya,
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Hasrat Terlarang Sang Pelakor   Jejak Kebohongan

    Pagi itu, embun masih membasahi rumput di halaman samping rumah mewah keluarga Pratama. Sarah tampil sempurna seperti biasanya, mengenakan setelan kantor yang tajam dan elegan, siap untuk menghadapi hari yang panjang di perusahaan. Namun, saat ia melangkah menuju mobilnya yang terparkir, matanya menangkap sesuatu yang berkilau di antara tanaman hias dekat jalan setapak menuju paviliun pelayan. Sarah berhenti. Ia membungkuk dan memungut benda itu. Napasnya tercekat. Di telapak tangannya, melingkar sebuah kalung berlian dengan desain eksklusif, berkilauan di bawah sinar matahari pagi. Sebagai wanita yang gemar mengoleksi perhiasan mewah, Sarah tahu persis nilai kalung ini, ratusan juta rupiah. "Apa ini?" bisik Sarah, suaranya bergetar karena campuran antara takjub dan rasa curiga yang mendalam. Kalung itu tergeletak sembarangan di jalan setapak yang sering dilalui oleh para pekerja rumah tangga. Di sisi lain, Sri sedang sibuk di dalam rumah, sama sekali tidak menyadari bahwa perhiasa

  • Hasrat Terlarang Sang Pelakor   Menjaga Jarak

    Sejak pengakuan cinta Andra di hotel mewah itu, Sri merasa seolah-olah fondasi dendamnya mulai goyah. Ia tidak menyangka bahwa pria yang ia anggap sebagai monster tanpa perasaan bisa mengeluarkan kata-kata yang begitu tulus. Ketakutan akan kehilangan kendali atas perasaannya sendiri membuat Sri mengambil langkah drastis, ia menarik diri sepenuhnya. Hari-hari berikutnya, Sri berubah menjadi sosok yang dingin. Ia bekerja seperti mesin. Tanpa senyum, tanpa tatapan mata, dan selalu menghindari ruangan mana pun yang sedang ditempati oleh Andra. Jika Andra masuk ke ruang makan, Sri akan segera pergi ke dapur. Jika Andra memanggilnya, ia hanya menjawab singkat tanpa menoleh. Andra menyadari perubahan itu dengan sangat cepat. Bagi pria yang sedang mabuk obsesi, sikap dingin Sri terasa lebih menyakitkan daripada kemarahan Sarah. Ia merasa heran sekaligus frustrasi. Mengapa setelah ia memberikan perhiasan, uang, dan pernyataan cinta, wanita itu justru menjauh? Malam itu, Andra tidak bisa lag

  • Hasrat Terlarang Sang Pelakor   Pengakuan Di Balik Cermin

    Di dalam kamar mandi hotel yang mewah, suara gemericik air dari keran emas terdengar mendominasi kesunyian. Sri membungkuk, menangkup air dingin dengan kedua tangannya, lalu membasuh wajahnya berkali-kali. Ia tidak peduli jika riasan tipis yang membuatnya tampak seperti ratu malam itu kini luntur dan mengalir bersama air. Ia hanya ingin mendinginkan saraf-sarafnya yang mulai menegang karena getaran aneh yang ia rasakan tadi. Sadarlah, Sri! Jangan biarkan hatimu melunak hanya karena sentuhan pengecut ini! batinnya menjerit. Ia menatap pantulan dirinya di cermin besar. Matanya tampak berkaca-kaca, bukan karena sedih, melainkan karena kemarahan pada dirinya sendiri yang mulai goyah. Namun, lamunannya buyar ketika sepasang lengan kekar melingkar dengan posesif di pinggangnya dari belakang. Sri tersentak kecil. Andra menyandarkan dagunya di bahu Sri, memberikan kecupan-kecupan kecil yang hangat di leher dan belakang telinganya. "Kau baik-baik saja? Wajahmu tampak pucat sekali setelah ke

  • Hasrat Terlarang Sang Pelakor   Perasaan Yang Bercampur Aduk

    Hari-hari berlalu dengan ketegangan yang tersembunyi di balik kemewahan kantor pusat Pratama Group. Sarah duduk di kursi kebesarannya, menatap layar monitor dengan kening berkerut dalam. Sebagai wanita yang cerdas dan teliti dalam urusan bisnis, ia menyadari ada sesuatu yang tidak beres dengan arus kas perusahaan. Ada penarikan dana dalam jumlah besar yang terjadi secara berkala selama beberapa minggu terakhir. Nominalnya tidak main-main, dan yang paling mencurigakan adalah tidak adanya lampiran laporan atau tujuan penggunaan yang jelas. Sarah memanggil kepala bagian keuangan ke ruangannya. "Jelaskan padaku, kenapa ada aliran dana pribadi yang begitu besar keluar dari akun operasional bulan ini?" tanya Sarah, suaranya tenang namun menuntut. Pria paruh baya di depannya tampak ragu sejenak sebelum menjawab, "Mohon maaf, Nyonya. Itu adalah perintah langsung dari Tuan Andra. Beliau mengatakan bahwa itu untuk keperluan pribadi yang sangat mendesak dan tidak bisa diganggu gugat. Kami tid

  • Hasrat Terlarang Sang Pelakor   Ancaman Sang Tuan Rumah

    Rumah besar keluarga Pratama kini terasa semakin mencekam bagi Bi Minah. Sebagai asisten rumah tangga yang telah mengabdi selama puluhan tahun. Bahkan sejak Andra masih remaja, Bi Minah memiliki insting yang tajam. Namun, apa yang ia saksikan beberapa hari terakhir ini jauh melampaui batas kewarasan dan moralitas yang ia yakini. Pertama, Bi Minah melihat dengan mata kepalanya sendiri saat Tuan Andra memberikan sebuah amplop tebal berisi uang tunai kepada Sri di sudut dapur yang gelap. Bukan sekadar gaji, karena Bi Minah tahu persis berapa upah seorang pelayan. Itu adalah uang dalam jumlah besar yang diberikan dengan tatapan penuh kepemilikan. Kedua, perhatian-perhatian kecil yang seharusnya tidak ada. Bi Minah pernah memergoki Tuan Andra mengusap lembut kepala Sri saat mereka berpapasan di lorong sepi menuju taman belakang. Tatapan Tuan Andra saat itu bukanlah tatapan seorang majikan kepada pelayan, melainkan tatapan seorang pria yang sedang mabuk asmara. Namun, puncaknya adalah ke

  • Hasrat Terlarang Sang Pelakor   Introgasi

    Setelah momen panas dan pengakuan cinta yang menyesakkan di dalam mobil, Sri dan Andra memutuskan untuk berpisah agar tidak menimbulkan kecurigaan lebih lanjut. Sri berjalan dengan langkah pelan dan sangat berhati-hati menyusuri lorong pelayan yang remang-remang. Ia merapikan kerah bajunya yang sedikit berantakan dan mengatur napasnya yang masih memburu.Namun, langkahnya terhenti seketika. Di ujung lorong, sosok wanita paruh baya telah berdiri menantinya dengan wajah yang terlihat sangat cemas. Itu adalah Bi Minah. Wanita itu menatap Sri dengan tatapan yang sangat sulit diartikan, perpaduan antara rasa sayang, kecewa, dan ketakutan yang mendalam."Sri, ikut Bibi sakedap. Bibi mau ngobrol," ucap Bi Minah dengan suara rendah, hampir berbisik.Sri hanya mengangguk pelan tanpa membantah. Ia mengikuti langkah Bi Minah masuk ke dalam kamar wanita paruh baya itu. Begitu pintu tertutup, suasana menjadi sangat tegang. Bi Minah segera membalikkan badan, menatap mata Sri dengan tajam, mencoba m

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status