Share

BAB 15 Kecantikan yang tersembunyi

Venina melangkah masuk ke ruang kerja Alfian dengan hati yang berdebar-debar. Sudah beberapa kali dia menelan ludah, mencoba mengumpulkan cukup keberanian untuk mengungkapkan apa yang sedang mengganggunya. Tetapi ketika matanya bertemu dengan sorot tajam Alfian, kata-kata seolah terjebak di tenggorokannya.

“Ada apa, Nina?” Alfian memulai pembicaraan, tetapi ekspresinya menunjukkan ketertarikan dan sedikit kebingungan.

Venina berdiri di depan meja Alfian, matanya bergerak ke segala penjuru ruangan, mencari keberanian dalam dirinya. Dia meremas jari tangannya, mencoba menenangkan diri sejenak sebelum membuka suara.

“Saya…” suaranya terputus sebentar, dan dia menelan ludah lagi. “Saya….”

“Katakan saja, Nina!” desak Alfian ketika dia melihat Venina masih berdiam diri.

“Saya… saya ingin bertanya apa benar Bapak memecat Pak Bayu karena masalah kemarin?”

Alfian mengangkat alisnya, menunjukkan keheranan. “Bayu? Siapa dia?” tanyanya dengan nada yang terdengar kurang berminat.

“Dia… dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status