Share

BAB 22 Ciuman tak terduga

Venina duduk di depan layar komputernya dengan tatapan kosong. Beberapa hari setelah kembali dari Surabaya, dia tidak bisa fokus pada pekerjaannya. Seringkali dia membuat kesalahan. 

Tiba-tiba, suara Alfian mengagetkannya. "Ada apa, Nina? Apa kamu sakit?"

Venina tersentak, matanya terbelalak saat menyadari kehadiran Alfian di hadapannya. "Ti-tidak, Pak," jawabnya dengan gugup, mencoba menutupi kegelisahannya.

“Sejak tadi saya perhatikan kamu tidak fokus? Apa ada yang mengganggu pikiranmu?” tanya Alfian lagi, ekspresinya penuh perhatian.

“Sebenarnya… saya… saya hanya sedikit lelah, Pak,” jawab Venina dengan ragu, meremas jari-jemarinya dengan gelisah.

“Kalau memang kamu butuh is

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status