Share

Menghindar

Penulis: Koran Meikarta
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-23 22:57:32

Luciana melangkah keluar dari hotel tempat dia menginap semalam, setelah menyerahkan kunci kamar ke resepsionis. Tangannya menyeret koper sambil membenarkan letak kaca mata hitam di hidungnya.

Jantungnya berdebar kencang. Tubuhnya sedikit tegang. Dia terus mencoba tetap tenang sambil sesekali memerhatikan sekitar. Mencari orang yang dirasa mencurigakan.

Ketika dia tidak menemukan orang yang membuntutinya, dia melangkah kembali dengan santai dan menghampiri taksi yang telah dipesannya. "Pak, kita langsung ke alamat yang saya kirim tadi."

"Baik, Nyonya."

Setelah di mobil, barulah Luciana melepas kacamatanya. Dia mengeluarkan ponsel dan melihat penampilannya. Wig pendek blonde terpasang di kepala, bersama dengan riasan tebal yang membuatnya tampak berbeda.

Harusnya, jika dia berpenampilan seperti ini, tidak akan ada orang yang tahu siapa dia.

Mobil pun kini berjalan dan Luciana bisa tenang ketika tidak menemukan kendaraan aneh yang mengikutinya. Hingga tepat setelah itu, ponselnya tiba-t
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Hasrat Tersembunyi Iparku   Sebuah Kabar Buruk

    Matthias diam di salah satu meja sambil meremas kedua tangannya cemas. Sesekali dia melirik pintu restoran dan beralih pada pengacara yang duduk terpisah dengannya. Ini sudah setengah jam berlalu, tapi dia tidak melihat keberadaan Luciana yang datang seperti yang dikatakan pengacara itu beberapa menit laluKeresahan itu menggerogotinya sedikit demi sedikit, membuat Matthias tak betah. Dadanya terasa sesak. Apa mungkin, Luciana sebenarnya tahu kalau dia saat ini sedang menunggu? Menanti dengan harap-harap cemas untuk membawanya pulang?Tapi pikiran itu terlalu mustahil.Pengacara itu tidak pernah menyebutkan perihal dirinya ketika menelepon Luciana. Seharusnya, Luciana tak akan menyadari jika Matthias hadir di tempat pertemuan ini. Namun, mengapa wanita itu begitu lama?Matthias mendengkus sambil mengetuk-ngetuk meja bosan. Dia melirik lagi ke pintu masuk, tapi sekali lagi, dia tidak belum kunjung melihat kemunculan Luciana. Kopi panas yang dipesannya tadi, mungkin kini sudah dingin. D

  • Hasrat Tersembunyi Iparku   Aksi Nekat dan Kesalahan Fatal

    "Apa yang kau lakukan? Cepat susul mereka! Tambah kecepatannya!" bentak Victoria di dalam mobil pada salah satu bawahan ayahnya yang kini sedang menyetir, berusaha mengejar Luciana yang melarikan diri. Wajah Victoria memerah karena amarah. Rencananya untuk menangkap Luciana dengan mudah di apartemen ibu tirinya berakhir gagal total, sebab wanita itu sudah menyadari kedatangannya lebih dulu. Seandainya saja dia datang lebih cepat, sebelum Luciana sempat keluar, semua ini tak akan serumit sekarang. Mereka tidak perlu melakukan aksi kejar-kejaran di jalan raya seperti orang gila. Kesialan semakin menumpuk sejak pagi. Victoria terjebak di rumah akibat skandal ayahnya yang meledak di media. Pemotretan yang sudah dia jadwalkan berantakan. Privasinya terganggu, rumahnya dipenuhi wartawan. Dan kini ... masalah Luciana yang kabur semakin membuat kepalanya berdenyut, seolah akan pecah kapan saja. "Sulit, Nyonya, di depan macet. Ada mobil antre panjang, kita tidak bisa lewat," ucap si sop

  • Hasrat Tersembunyi Iparku   Aksi Kejar-kejaran

    Keesokan harinya.Luciana sudah bersiap rapi untuk menemui pengacaranya. Gaun sederhana namun elegan membalut tubuhnya, rambutnya tertata rapi, meski sorot matanya masih menyimpan resah. Dia duduk di depan meja rias, jemarinya sibuk membuka layar ponsel, menatap pesan yang dia kirim tadi pagi.Tidak ada balasan. Bahkan centang pun tidak berubah. Pesan yang dia kirim kemarin pun masih belum dibaca.Keningnya berkerut. Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah skandal Richard yang tersebar di luar sana membuat ibunya terpukul hingga tak sanggup menjawab panggilannya?Luciana menggigit bibir. Hatinya dicekam kekhawatiran. Ada bagian dirinya yang ingin langsung pergi ke rumah itu, memastikan keadaan ibunya. Namun ada juga bagian lain yang meningi, akut pada kenyataan yang mungkin akan dia temukan di sana.Belum sempat dia memutuskan, ponselnya tiba-tiba berdering. Degup jantungnya melonjak. Sekilas dia berharap itu dari ibunya, tapi nama yang muncul di layar segera membuyarkan harapannya.Penga

  • Hasrat Tersembunyi Iparku   Jalan Keluar

    "Anda ingin saya menghubungi Nyonya Luciana?""Iya, bisa kau melakukannya?"Matthias menatap serius pengacara Luciana. Mereka duduk berhadapan di ruang firma hukum. Suasana di ruangan itu terasa sedikit tegang, karena Matthias tidak sedikit pun mengendurkan urat di wajahnya. "Saya bisa melakukannya, tapi... kenapa Anda tidak melakukannya sendiri?"Pengacara itu mengerutkan alis kebingungan. Karena Matthias, orang yang begitu sibuk, meminta waktu untuk menghubungi salah satu kliennya. Matthias terdiam. Dia tahu, pertanyaan itu wajar, tapi sulit dijawab tanpa membuka kelemahannya. Apa dia harus mengatakan kalau Luciana sudah memblokirnya? Kalau wanita itu benar-benar menutup semua jalan untuk bisa berbicara dengannya?Matthias menarik napas panjang. Dia memejamkan mata sejenak, lalu berkata dengan nada rendah, "Luciana pergi dari rumah dan sepertinya dia memblokir nomorku. Jadi aku tidak bisa menghubunginya. Aku tidak bisa memberitahunya soal sidang keduanya." Pengacara itu terkejut

  • Hasrat Tersembunyi Iparku   Skandal Besar Richard Laurent

    Hari menjelang siang. Suasana menjadi lebih cerah. Luciana saat ini sedang duduk di depan sebuah televisi. Menonton film yang diputar, tapi sekali pun dia mencoba menikmatinya, dia gagal. Pikirannya tertuju pada hal lain. Dia bosan dan ibunya juga tidak terlihat sampai sekarang. Padahal dua hari ini, ibunya selalu menyempatkan diri untuk datang, entah untuk sekadar melihat atau mengobrol dengannya. Luciana kembali meraih ponselnya dan memeriksa pesan yang dia kirim beberapa jam sebelumnya. Dia ingin makan sesuatu yang disiapkan ibunya, tapi bahkan pesannya sama sekali tidak dibaca. Akhirnya, Luciana mencoba menghubunginya. Cukup lama dia menunggu, tapi tidak ada balasan. Panggilannya tidak diangkat. Alhasil, dia hanya bisa menatap aneh layar ponselnya. "Ibu ke mana, ya? Kenapa dia tidak membalas pesan dan menjawab panggilanku?"Ada perasaan resah yang tanpa sadar menyusup ke dalam hatinya saat sang ibu tidak kunjung membalas. Luciana jadi khawatir. Dia khawatir jika ayah tirinya m

  • Hasrat Tersembunyi Iparku   Menuju Kehancuran

    "RICHARD! BUKA PINTUNYA! RICHARD!"Teriakan keras terdengar di sebuah ruangan, di mana kini Isabelle berada. Dia menggebrak pintu berulang kali dan mencoba membukanya, tapi tidak berhasil. Sekeras apa pun dia mencoba, pintu tidak terbuka. "AKHHH! RICHARD!"Suara Isabelle nyaris menghilang karena semalaman dia terus berteriak. Berharap ada orang yang mendengar, tapi sekeras apa pun dia berteriak, tidak ada yang datang. Entah karena ruangan ini kedap suara atau karena dia saat ini berada di ruang bawah tanah. Satu hal yang jelas, Isabelle dikurung oleh suaminya di salah satu ruang bawah tanah. Terdapat ranjang dan juga alat-alat makan sederhana, tapi di sana, hanya ada sedikit ventilasi udara. Tempat itu juga gelap, lampu harus terus menyala agar dia bisa melihat. Isabelle yang lelah berteriak, akhirnya terduduk lesu di depan pintu sambil terisak. Dia tidak mempercayai apa yang telah dilakukan Richard padanya. Suaminya mengurungnya di ruang bawah tanah setelah pertengkaran mereka kem

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status