Share

Permintaan Ibu Mertua

last update Last Updated: 2025-08-06 04:29:57

Luciana dan Matthias berjalan bersama. Mereka menyusuri lorong rumah sakit. Menuju kamar rawat. Dia sudah mendapat kabar jika Helena telah dipindahkan.

"Kau yakin mereka masih di sini? Mungkin sudah pulang." Matthias berkomentar. Tangannya merangkul pinggang Luciana erat, lebih pada sikap posesif. Tak ingin wanita itu jauh-jauh darinya.

Luciana sendiri tidak menepis. Dia sudah nyaman dengan rangkulan atau pelukan akrab iparnya. "Tidak, sebentar lagi. Nah, itu sepertinya kamarnya!"

Luciana menunjuk sebuah pintu dengan nomor dan nama yang sama, seperti apa yang disebut Felix dalam chat. Dia bergegas menarik Matthias agar berjalan lebih cepat. Sampai kemudian, dia melihat pintu kamar rawat itu tertutup.

Felix tidak ada di luar atau mungkin pria itu masih di kantor?

Jika melihat waktu saat ini yang menunjukkan pukul setengah satu siang, Luciana menebak, Felix sudah kembali ke kantornya untuk bekerja.

"Sepertinya Felix tidak ada di sini," tebaknya. Luciana akhirnya melepaskan pelukan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ku Maters
Br bntr udh hbis thor
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Hasrat Tersembunyi Iparku   Mempermalukan Diri

    Victoria pergi. Begitu juga dengan ibunya. Sebelum pesta benar-benar selesai. Mereka pergi dengan rasa malu, tanpa pamit, hanya lewat pesan singkat di ponsel Genevieve. Luciana nyaris tidak bisa menyembunyikan senyum puas. Dia telah memberikan pelajaran dan rasa malu pada wanita itu. Hal yang selama ini dia inginkan. Dia tidak ingin Victoria menganggapnya remeh. Luciana juga bisa melawan. "Ibu heran, Victoria kok bisa menampar Luciana seperti itu, ya? Dia seperti tidak bisa mengendalikan diri. Padahal dia bukan orang yang seperti itu," celetuk Genevieve di tengah meja makan yang terdiri dari lima orang. Empat keluarga inti Matthias dan Luciana. Satu-satunya orang asing di sana.Luciana menyantap makanan perlahan. Dia berkedip dan melirik Genevieve yang tiba-tiba kembali membahas masalah Victoria. "Menampar? Victoria menampar Luciana?" tanya Matthias. Dia terlihat kaget mendengar celetukan ibunya. Matthias adalah salah satu orang yang sayangnya tidak menyaksikan adegan itu, karen

  • Hasrat Tersembunyi Iparku   Wanita Penggoda

    "Baik, aku akan sampaikan, Kimi. Ya, terima kasih."Luciana menutup panggilan tersebut, segera setelah mendapat laporan dari Kimi. Dia mengalihkan pandangannya ke sekeliling. Mencari keberadaan Matthias yang entah di mana. Semua tamu sedang berbaur. Sibuk masing-masing setelah momen sakral kedua pengantin mengikat janji suci. Beberapa dari mereka, memanfaatkan ini sebagai ajang menjalin koneksi. Namun dia tidak melihat batang hidung Matthias di antara orang-orang yang berkumpul. Di tengah kebingungan yang dirasakannya, Luciana tiba-tiba merasakan tepukan cukup keras dan sedikit dorongan di bahunya. Memaksa dia menoleh, hingga mendapati Victoria lah pelakunya. Luciana langsung mengernyit kesal. Dari sekian banyak orang yang ada di sana, kenapa harus Victoria? "Apa yang kau lakukan?" tanyanya setengah berbisik. Luciana mendesis dan segera menjaga jarak aman agar tidak terlalu dekat dengan Victoria. Dia sadar, wanita ini pasti ingin cari gara-gara.Namun hal itu justru malah membuat

  • Hasrat Tersembunyi Iparku   Sadari Tempatmu!

    Apa yang dikhawatirkan Luciana terjadi. Langkah mereka terhenti sejenak ketika pintu gerbang privat villa keluarga Sinclair terbuka lebar, menampilkan halaman luas yang penuh dengan tamu berpakaian elegan. Aroma bunga segar bercampur dengan wangi wine memenuhi udara.Dan di sana, tepat di tengah kerumunan, Luciana melihatnya. Victoria bersama ibunya. Victoria yang selalu menonjol, jelas tidak mungkin dapat dilewatkan begitu saja.Tubuhnya sedikit tegang. Matanya sontak mencari keberadaan Richard di antara seluruh tamu yang hadir, tapi ayahnya tidak terlihat. Hanya Victoria dan sang ibu yang ada di sana. "Matthias! Luciana!" Sebuah suara memanggil, keras dan jernih. Memecah riuh percakapan para tamu. Beberapa dari mereka menoleh. Menatap Luciana dan Matthias yang menjadi pusat perhatian seketika itu juga. Termasuk Victoria dan juga Isabelle. "Ibu," gumam Matthias saat Genevieve mendekat bersama dengan adik perempuannya. "Kak Matthias! Lama tidak bertemu!"Sebuah pelukan dirasakan

  • Hasrat Tersembunyi Iparku   Pasangan Serasi

    Saat matahari mulai menyebarkan panasnya, Luciana masih duduk di depan cermin rias dan didandani oleh MUA serta asistennya. Dia sendiri tidak tahu apa yang terjadi, dia hanya mengikuti ketika Matthias mengajaknya pergi belanja, tapi kemudian mereka berakhir di sebuah salon kecantikan. Dari atas hingga bawah tubuhnya, semua ditata oleh ahlinya. Dia tidak melakukan apa-apa selain diam dan mengikuti setiap instruksi. Namun dia sempat melihat, gaya rambutnya yang berbeda. Rambutnya berubah. Tidak lagi lurus atau diikat sederhana. Rambutnya digulung dan ditata sedemikian rupa, hingga hanya menyisakan beberapa helai rambut yang dibiarkan jatuh terurai di kedua sisi. Hairpiece pun tak luput terpasang di sana, mempercantik penampilannya. "Selesai," ucap wanita yang dari tadi meriasnya. Suara itu menyadarkannya. Luciana bernapas lega. Dia sudah menahan napas hampir sangat lama karena gugup dan tegang. Tubuhnya terasa kaku, tapi semua itu terbayar ketika dia bisa melihat wajahnya yang benar

  • Hasrat Tersembunyi Iparku   Keterbukaan

    Deg.Luciana tersentak. Tubuhnya langsung kaku saat pertanyaan itu keluar dari mulut Matthias. Dia melihat tatapan tajamnya yang seolah akan menembus kulit.Rasanya seakan baru saja tertangkap basah melakukan perbuatan buruk. Haruskah dia mengatakan sejujurnya? Bagaimana kalau Matthias marah? Tapi dia tidak bisa menyembunyikan apa pun darinya. "Luci, kau keluar?"Pertanyaan itu kembali diulang. Kali ini sedikit menuntut, meminta penjelasan. Tentu karena Matthias tidak tahu soal Luciana yang pergi.Selama tinggal di sana, biasanya Luciana jarang keluar. Jika keluar, itu pun sering bersama Matthias atau memberi kabar lebih dulu. Bukan pergi begitu saja."Itu ... iya, aku keluar sebentar," jawabnya setelah berpikir singkat."Ke mana? Apa kau menemui mertuamu lagi?""Huh? Tidak. Aku tidak ke sana. Kenapa kamu berpikir begitu?" Luciana menggelengkan kepalanya cepat. Dia sekilas melihat tatapan kesal Matthias. "Aku tidak berniat datang ke sana lagi. Kamu tahu sendiri, aku benci Felix."Rau

  • Hasrat Tersembunyi Iparku   Mulai Posesif?

    Suasana hati Luciana memburuk setelah tiba di apartemen. Dia tidak bisa berhenti memikirkan apa yang terjadi tadi, termasuk bagaimana ibunya mengambil sikap. Rasa kecewa dan kemarahan bercampur di dalam hatinya. Luciana ingin melampiaskannya, tapi dia tahu itu percuma. Akhirnya, dia memutuskan untuk menyibukkan diri dengan pekerjaan. Duduk di ruang tengah dan mengecek ulang semua agenda Matthias. Salah satu hal yang bisa membuatnya lupa, selain melampiaskannya pada sesuatu. Luciana larut dengan cepat. Tenggelam dalam pekerjaannya. Setidaknya sampai suara notifikasi pesan, mengalihkan perhatiannya. Dia melirik. Luciana hampir mengira itu adalah ibunya yang mencoba untuk membujuknya lagi, tapi bukan. Itu adalah pengacaranya. Pesan itu pun segera dibukanya dengan cepat. Luciana merasakan firasat baik dan senyumnya mengembang saat dia membaca pesan berisi kabar, jika tidak ada kendala dalam penyerahan berkas ke pengadilan. Semua berjalan lancar. Dia tidak membuang waktu untuk membal

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status