Share

127. Ini Bukan Luka Biasa

last update Last Updated: 2025-04-01 13:22:02
“Tuan Lucas, Pimpinan masuk rumah sakit!” tukas Peter dari seberang telepon.

Lucas yang mendengarnya seketika menyernyit. Dia pikir sang asisten akan melaporkan hasil penyelidikan tentang Damien dan Ariella, nyatanya bukan.

“Pimpinan tiba-tiba pingsan di ruang kerjanya. Saat ini Dokter Esteban sedang menanganinya,” sambung Peter menjelaskan singkat.

Dengan rahang ketatnya, Lucas pun menimpali, “aku akan ke sana!”

Dia mematikan panggilan dan langsung memutar balik Bentley hitamnya. Ya, begitu mengetahui dokter yang memeriksa, Lucas yakin bahwa sang ayah dibawa ke rumah sakit Nasional La Fosa. Benar, sebab Richard hanya mempercayakan kesehatannya pada sahabat lamanya itu.

Lucas memacu mobilnya cukup kencang, hingga tiba di rumah sakit Nasional La Fosa bersamaan dengan taksi yang ditumpangi Ariella. Sayangnya Lucas tak melihat wanita itu yang buru-buru masuk ke lobi lebih dulu. Perhatian Lucas justru tertuju pada mobil yang biasa dikendarai sopir ayahnya di depan sana.

Lucas meraih
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Inura Lubyanka
Happy Eid Mubarak buat kakak-kakak muslim mohon maaf lahir dan batin ya ^⁠_⁠^ Happy reading semuanya 🫶🏻
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   199. Kau Suka Duduk di Pangkuanku?

    “Masuklah, istriku!” Lucas memerintah tanpa segan.Ya, Lucas sengaja meminta Peter kembali dengan mobilnya, sebab dia ingin menunggu Ariella.Sang wanita yang masih di luar dibuat tertegun. Dia tak tau lagi harus membantah apa agar Lucas mengerti. Rasanya pria ini lebih menyebalkan dari Lucas lima tahun lalu.Disertai sorot geram, Ariella pun mendengus, “keluar!”“Kau sangat ceroboh. Kenapa meninggalkan kuncinya di sini?” sahut Lucas berlagak tak mendengar titah wanita itu.Ariella menggertakkan giginya sebal. Ini masih pagi, tapi Lucas sudah menghambat harinya.“Apa masalahmu? Kau mau mencurinya?!” sambarnya kemudian.Lucas menyeringai tipis, lalu menyahut, “kau harus bertanggung jawab. Kau menghalangiku menemui Ava, jadi antarkan aku ke kantor!”“Hah!” Ariella menyugar rambut frustasi. “Tuan Baratheon, kau punya puluhan mobil. Kau juga tidak kekurangan uang untuk naik taksi. Kenapa harus menyusahkanku?!”“Karena aku menginginkanmu. Aku ingin kau yang mengantarku, istriku!” balas Luc

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   198. Sampai Kapanpun Aku Tidak Akan Menceraikanmu!

    Ava berpaling pada Ariella sembari berkata, “Mommy, lihat. Itu Daddy. Ayo kita temui Daddy!”Sang ibu yang berada di sebelahnya justru tertegun beku. Dia refleks mencekal tangan Ava yang berniat membuka pintu mobil untuk turun.“Apa ada, Mommy?” tanya bocah itu bingung.Dia mengerjap heran, tapi Ariella hanya menatap tajam ke arah Lucas yang berjalan mendekati Bentley hitamnya.“Ava, tetaplah di dalam. Jangan keluar kecuali Mommy minta,” tutur Ariella yang lantas menoleh pada putrinya. “Ava mengerti?”“Kenapa Ava tidak boleh keluar? Ava kan mau ketemu Daddy,” sahut Ava tak paham.“Ava tidak ingat ucapan Mommy? Ava tidak boleh dekat-dekat dengan orang asing. Kita tidak tahu apakah orang itu jahat atau tidak. Jadi Mommy akan bicara padanya.” Ariella menjelaskan dengan lembut.Mau seakrab apapun Ava dengan orang luar, dia akan tetap mendengarkan Ariella. Gadis kecil itu akhirnya mengangguk. Dia hanya diam mengamati ibunya yang kini menghampiri Lucas.‘Ava harap Mommy bisa berteman baik d

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   197. Kalian Akhirnya Tidur Bersama?

    ‘Aish, sial!’ Damien berhenti tepat sebelum mendaratkan ciuman. Dia bergegas mundur saat kewarasan memanggilnya. Kedua iris masih terpaku pada Ariella yang terlelap. Semakin dipikir, Damien merasa dirinya bajingan buruk.‘Brengsek! Sebenarnya apa yang kau lakukan? Kau mau melecehkannya?!’ batin pria tersebut merutuki diri sendiri. Tangannya mengusap dagu dengan kasar. Agaknya Damien kian gila jika terus ada di sini. Terlebih dirinya juga dikacaukan alkohol. Damien pun bangkit, lalu menarik selimut sampai sebatas dada Ariella. ‘Maafkan aku, Ariella. Aku memang bodoh,’ sambung Damien kembali menegakkan diri. Namun, ketika hendak mangkir, mendadak Ariella menahan tangannya. Damien seketika menoleh. Keningnya mengerut memperhatikan jari wanita itu menggenggamnya erat. “Jangan pergi. Jangan tinggalkan aku,” tutur Ariella amat lirih. Maniknya terbuka sayu, jelas dirinya belum sepenuhnya sadar. Damien menatapnya, lalu bertanya, “kau butuh sesuatu? Apa kau mual?”Ariella hanya mengerj

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   196. Apa Kau Pernah Menyukaiku?

    “Kau mabuk?” Damien berujar selaras alisnya yang bertaut.Dia yang kebetulan turun ke lantai bawah setelah menyelesaikan pekerjaan, malah tak sengaja melihat Ariella. Damien merengkuh pinggang wanita itu, tapi Ariella malah menggeleng sambil menatap nanar.“Temani aku minum. Aku sedang bosan,” ujar wanita tersebut.“Sudah cukup, kau bisa pingsan jika minum terus.” Damien memeringatkan penuh perhatian.Terlebih dia melihat jelas mata Ariella berubah merah. Meski tidak tahu kebiasaan mabuk wanita ini, sebab Ariella selalu menjaga diri di depannya, tapi Damien tak bisa mengabaikannya.Namun, Ariella tetap nekat. Dengan kesadaran yang menipis, dia menunjuk-nunjuk dada Damien dengan jarinya.“Kan ada kau. Bukankah kau bilang akan selalu di pihakku? Artinya kau harus menurut padaku!” tukas Ariella disertai wajah tertekuk.Damien tersenyum miring. Baru kali ini dirinya melihat sisi manis Ariella. Dan itu sungguh membuatnya gemas, bahkan semakin penasaran mengenai tindakan lain saat wanita itu

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   195. Kenapa Hidupku Tidak Bisa Lepas Dari Lucas?

    “Damien, aku ….” Ucapan Ariella kembali tertelan saat dirinya menatap pria itu.Baginya, Damien Rudwick sosok penyelamat yang begitu baik. Dia juga pria sejati yang tak pernah menyakitinya. Akan tetapi, Ariella tak pernah memikirkan pernikahan dengannya. Hidup wanita itu hanya untuk Ava. Mengenai pria, mungkin dia sudah mati rasa.“Lihat aku baik-baik, Ariella. Sejak awal, kau sangat berharga bagiku. Kau dan Ava sama-sama penting untukku. Aku sudah menganggap kalian seperti keluarga. Mari kita buat keluarga yang sebenarnya bersama Ava,” tutur Damien amat serius.Tak ada candaan di mata pria itu. Tapi entah mengapa Ariella semakin ragu.Namun, belum sampai wanita tersebut menimpali, mendadak terdengar seruan bocah yang riang. “Mommy!”Ariella yang berada di dalam mobil, seketika menoleh. Dari kaca spion, dia bisa melihat Ava yang berlari mendekat dengan seragam sekolah. Agaknya gadis kecil itu baru pulang, sebab Jane berjalan di belakangnya.“Temui Tuan Putri kita, kau bisa menjawabku n

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   194. Kita Cerai Saja!

    “Lepaskan aku!” tukas Ariella mendorong Lucas menjauh.Apalagi saat mengingat bayi Lucas dalam kandungan Giselle, Ariella benar-benar merasa jijik. Sialnya sang pria malah mendekapnya erat, seakan tak mau melepasnya.“Aku merindukanmu, istriku. Maaf, aku terlambat membebaskanmu,” bisik pria itu pelan.Manik Ariella melebar. Dia seketika mengangkat tatapan pada Damien di belakang Lucas.“Ja-jadi yang membebaskanku …,” tutur Ariella ragu-ragu.Lucas melonggarkan pelukan.“Kau pikir Damien yang melakukannya?!” sahut pria itu disertai nada sindiran.Secara tidak langsung, dia menunjukkan pada Ariella bahwa dia mampu melakukan apapun, yang Damien usahakan dengan keras.“Ariella, syukurlah dirimu bebas lebih cepat. Tuan Black dan aku memang mengurus kasus ini, tapi aku tidak tahu kalau Nona Giselle sudah mencabut tuntutannya,” tukas Damien buka suara. Meski kesal, tapi dia harus mengakui kekalahannya.Namun, ini menyebalkan bagi Ariella. Padahal dia sedang kesal dengan Lucas, tapi pria itu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status