Home / Romansa / Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan / 21. Enyahlah, Selagi Aku Masih Mengampuni Nyawamu!

Share

21. Enyahlah, Selagi Aku Masih Mengampuni Nyawamu!

last update Last Updated: 2025-01-24 22:02:56
“Tidak! Tu-tunggu, Tuan Muda!” Malleta memberang saat dua bawahan Lucas merengkuhnya.

Dia memberontak, tangannya menepis keras para lelaki itu dan buru-buru merangkak ke arah Lucas.

“Apa yang kau lakukan? Cepat ikut kami pergi!” Salah satu bawahan Lucas mencekal lengan Malleta.

Namun, Malleta langsung menghempasnya kasar.

“Aish, lepaskan aku, sialan. Biarkan aku bicara dengan Tuan Muda!” tukasnya kembali merangkak cepat.

Matanya gemetar penuh ketakutan. Dia berlutut di hadapan Lucas, lalu melanjutkan. “Tuan Muda, tolong jangan usir saya. Saya akan bilang yang sebenarnya!”

Lucas pun mengangkat tangan, memberi kode pada anak buah Peter untuk berhenti.

“Nyonya Beatrice!” ujar Malleta dengan suara gemetar. “Ya, Nyonya Beatrice yang menyuruh saya memberikan obat itu untuk Anda. Nyonya Beatrice juga yang meminta agar Ariella mengantar minumannya, Tuan Muda!”

“Lalu?” Lucas menyahut dengan sorot dinginnya.

“Heuh?” Malleta mendongak bingung.

Dia berpikir sejenak, lalu berkat
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Inura Lubyanka
Happy reading kakak-kakak ♡
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   22. Apa Sekarang Dia Sedang Mengancamku?

    “Ja-jangan pergi. Aku tidak mau sendirian, Ayah,” gumam Ariella seiring dengan genggamannya yang semakin kuat pada Lucas. Sang pria terdiam, tapi raut wajahnya berubah sulit diterka. Terlebih saat melihat air mata Ariella yang merembes dari netranya. ‘Dia bilang … Ayah? Jadi maksudmu pria bodoh yang merenggut nyawa ibuku?!’ batin Lucas mengedutkan alisnya. Mungkin bagi Ariella mending ayahnya adalah segalanya. Namun, bagi Lucas dia justru pembunuh yang pantas membusuk di neraka. Lucas tak akan pernah mengampuninya. Dia pun menepis tangan Ariella hingga cekalannya terlepas. Tanpa peduli dengan demam tinggi wanita itu, Lucas malah beranjak pergi. Hingga esok hari saat Ariella bangun, dia pun terkejut karena tiba-tiba handuk kecil jatuh dari keningnya. ‘Apa ini? Kompres?’ batinnya mengerutkan dahi dengan bingung. ‘Si-siapa yang meletakkannya?’ Manik wanita itu melayap ke sekitar ruangan, tapi dia tak menemukan siapapun. Bahkan dia juga tak mendengar suara dari kamar mand

    Last Updated : 2025-01-25
  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   23. Sepertinya Dia Benar-Benar Sakit

    ‘Dia mau menunjukkan pada semua orang kalau dirinya sakit?!’ batin Lucas mengedutkan alisnya kesal.Chelsea mengikuti arah tatapan Lucas yang terpaku pada Ariella. Ya, pelayan itu tengah meletakkan minuman Kesehatan ke meja Richard.“Silakan, Tuan Besar,” tutur Ariella pelan.Saat itulah, Chelsea langsung berkata, “astaga, apa kau sakit? Wajahmu terlihat pucat.”Wanita itu sengaja menunjukkan perhatian, agar baik di mata Richard sekaligus tidak dicurigai jika Ariella buka suara tentang siapa yang mendorongnya ke kolam renang.“Sebaiknya kau istirahat, jangan sampai sakitmu bertambah parah. Atau pergilah ke Dokter untuk mendapatkan obat,” sambung Chelsea amat manis.Ariella menunduk sembari menimpali, “te-terima kasih, tapi saya baik-baik saja, Nona. Saya mohon permisi.”Dirinya melirik Lucas, tapi langsung menurunkan pandangan sebab sang pria hanya memampangkan wajah dinginnya. Ariella lantas pergi, dia tak ingin menimbulkan masalah lagi.“Kenapa kau peduli padanya? Bukankah terakhir k

    Last Updated : 2025-01-26
  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   24. Kau Harus Mendapat Kematian Paling Menyakitkan

    “Kau adalah sumber masalah setiap orang. Jadi matilah dan terima hukumanmu di neraka!” gumam seseorang yang terus menekan kepala Ariella ke bak mandi.Sungguh, sensasi dingin yang mencekam mengingatkan Ariella saat dirinya tercebur ke kolam renang. Genangan air itu mendesak masuk hidung dan mulutnya, hingga Ariella tak bisa bernapas. Dia menggeleng-gelengkan kepala, sambil terus berusaha bangkit. Sialnya, orang itu semakin mendorong tengkuk Ariella dengan sebelah tangannya.“Ahh ….” Ariella pun terengah-engah saat orang berpakaian hitam itu menarik kepalanya dari bak mandi.Dia terbatuk dengan napas tak beraturan. Bahkan maniknya memerah dan tak bisa melihat dengan terang karena gelagapan di air.Dengan nada gemetar, Ariella berkata buncah. “Si-siapa kau? Lepaskan aku!”Wanita itu berusaha menepis cekelan orang di belakangnya, tapi sial sekali tenaganya kalah kuat karena kepalanya juga pusing.“Argh!” Ariella memekik ketika rambutnya dijambak paksa.Dia mendongak dengan alis mengernyit

    Last Updated : 2025-01-26
  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   25. Dia Sengaja Mencari Perhatian

    “Aish, brengsek!” Orang bermasker hitam itu mengumpat tajam.Dia mencabut belati dari perut Ariella amat kasar, membuat wanita itu mengernyit kesakitan. Beruntung Ariella sejak tadi mendekap Lucas, sehingga dirinya tak sampai ambruk.“Ahh ….” Ariella mengerang pelan.Lucas pun menoleh pada si masker hitam dan berupaya merengkuh tangannya. Namun sial, orang tersebut buru-buru mangkir. Dia sengaja kabur saat langkah Lucas terhalang Ariella yang terluka.Ya, wanita itu memegangi titik tusukan di perutnya. Gelenyar merah segar tak hentinya mengucur, bahkan mengebaki telapak tangan Ariella dan atasan seragam pelayannya. Tubuh Ariella semakin lemah hingga dia pun merosot dari pelukan Lucas.“Sial!” Sang pria mengernyit saat melihat luka Ariella cukup parah.“Sa-saya baik-baik saja, Tuan Muda. Terima kasih … A-anda sudah datang menyelamatkan saya,” tutur Ariella terbata-bata.Lucas menekan pelan perut wanita tersebut seraya menimpali, “diamlah. Kau kehilangan banyak darah!”Ariella tak bisa m

    Last Updated : 2025-01-27
  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   26. Mereka Semua Tidak Main-Main

    ‘Tidak! Bagaimana mereka bisa masuk?!’ batin si masker hitam membelalak lebar.Beberapa bodyguard bersenjata muncul lagi dan memblokir akses untuk kabur.“Angkat tangan dan menyerahlah, sebelum peluru ini akan meledakkan kepalamu!” cecar Bodyguard yang mengacungkan pistol.Sensasi merinding seketika mendominasi tubuh si masker hitam. Sial sekali dirinya terjebak dan tak sempat bersembunyi.‘Aku tidak boleh tertangkap. Aku akan mati jika mereka membawaku pada Tuan Muda Lucas!’ gemingnya buncah.Irisnya diam-diam menggulir ke arah koridor yang menuju ruang belakang. Jika berhasil lari ke sana, sudah pasti dia akan menemukan pintu keluar melalui dapur paviliun.Tanpa ragu, orang bermasker hitam tadi bergegas lari ke koridor tersebut. Ya, setidaknya dia harus mencoba semua cara dari pada pasrah dan mati sia-sia.“Sialan! Kejar dia!” tukas Bodyguard tadi menyeru keras.Dirinya dan beberapa rekan langsung menyusul si masker hitam itu. Tapi sial, targetnya malah meraih beberapa guci yang terp

    Last Updated : 2025-01-27
  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   27. Kalau Begitu Anda Juga Harus Dihukum

    ‘Ti-tidak! Aku tidak bisa bernapas. Tolong, cepat keluarkan aku!’ batin Malleta sambil menggeleng-gelengkan kepala.Kakinya yang terikat di kursi tampak memberontak, tapi para anak buah Lucas masih terus menekan bahu Malleta ke air, hingga wanita itu gelagapan.‘Sialan! Apa mereka benar-benar akan membunuhku? Hah … tolong keluarkan aku!’ sambung wanita itu mulai kehabisan oksigen.Hingga detik berikutnya, kedua bodyguard tadi kembali menarik kursi Malleta. Wanita itu terengah-engah dengan mulut terbuka.Dengan manik terpejam, dia kembali membatin, ‘aish, sial! Aku hampir mati!’Begitu membuka mata, Malleta bisa melihat Lucas yang mengepulkan asap rokok sambil menonton dirinya tersiksa.“Tuan Muda, sa … ugh!”Ucapan Malleta terpotong saat dua bodyguard Lucas kembali membalik kursinya ke belakang. Sial, Malleta gelagapan lebih parah karena air mendesak masuk hidung dan mulutnya. Wanita itu meronta hebat, sungguh tak kuat lagi karena napasnya tercekat.Saat Malleta mulai melemah, dua body

    Last Updated : 2025-01-29
  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   28. Wanita Ular Itu Benar-Benar Licik

    “Apa yang kau bicarakan, Lucas?!” Richard menuntut penjelasan dengan tatapan tegas.Putra sulungnya tidak pernah main-main dengan setiap katanya. Jika Lucas berani menunjuk Beatrice, maka ibu tirinya itu memang berbuat sesatu.Namun, belum sampai Lucas membalas, Beatrice langsung menyambar, “apa maksudmu? Kenapa kau menuduh Ibu sembarangan, Luke?”Sial, mendengar itu emosi Lucas seketika membengkak. Alis pria tersebut merapat dengan tinju tangannya yang mengepal.“Sudah saya bilang, jangan pernah menyebut saya dengan panggilan itu!” dengusnya amat sengit.“Aku hanya ingin lebih dekat denganmu, karena bagaimana pun juga, sekarang aku adalah ibumu—”“Diam!” Lucas menyentak tegas sebelum perkataan Beatrice tuntas.Ya, amukan pria itu sekejap naik ke mercu kepala. Sejak mendiang ibunya-Elizabeth meninggal, Lucas sangat tak suka orang lain menyebutnya dengan nama panggilan saat dia kecil. Terlebih Beatrice yang berlagak peduli dan ingin menggantikan posisi mendiang Elizabeth.Dengan ekspres

    Last Updated : 2025-01-29
  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   29. Aku Tidak Mau Punya Hutang

    “Siapa yang mengijinkanmu bertanya?!” Felix memicing sengit.Pria itu mengikis jarak hingga wanita berpakaian hitam putih itu terpaksa mundur ke belakang.Sambil melonggarkan dasinya dengan kasar, Felix kembali berkata, “lepaskan pakaianmu!”Manik lawan bincangnya berubah lebar. Dia nyaris tak percaya perintah yang baru saja didengarnya, tapi sayangnya raut wajah Felix tak menunjukkan candaan.“Ta-tapi, Tuan Muda—”“Lepas sekarang atau aku akan merobeknya!” sentak Felix seperti orang kesetanan.Ya, entah kenapa dia jadi lebih emosional sejak Richard memandangnya sebelah mata. Padahal kali ini Felix berharap posisi Lucas memburuk, tetapi kesialan malah berbalik padanya.Felix benar-benar melepas dasinya, lalu menggulung benda itu melingkari tangan kirinya.“Aku tidak suka anjing yang lambat!” cecarnya yang sontak membuat Pelayan di hadapannya bergidik.Wanita itu pun membuka kancing atasan seragam pelayannya lebih cepat. Tangannya tampak gemetar, irisnya juga was-was sambil sesekali mel

    Last Updated : 2025-01-31

Latest chapter

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   165. Apa Bajingan Itu Memukulmu?

    ‘Sial! Apa yang mereka lakukan padamu?!’ Lucas mencecar dalam batin.Rahangnya mengeras saat mendapati gelenyar merah merembes dari pelipis kiri Ariella. Ya, itu luka karena kecelakaan dengan Giselle sore tadi. Tak heran, Ariella terus merasa pening saat kabur dari para lelaki yang menculiknya.Dahi Lucas mengerut begitu memeriksa kening dan leher wanita tersebut. Kecemasannya membumbung menyadari Ariella juga demam. Apalagi hujan masih tak kunjung reda, wanita itu pasti kedinginan.“Ariella?” Lucas memanggil kembali, tapi wanita tersebut tak bereaksi apapun.Tanpa buang waktu, Lucas langsung merengkuh Ariella dan berniat membopongnya ala bridal style.Namun, tiba-tiba saja Bodyguard yang berada di belakang memekik, “Tuan Lucas!”Sang pemilik nama seketika berpaling saat merasakan seseorang mendekat. Benar saja, lelaki gempal yang dihajarnya habis-habisan tadi, malah meraih belatinya dan bermaksud menusuk Lucas.Beruntung Lucas segera menoleh dan sigap menahan senjata tajam itu dengan

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   164. Jatuhkan Senjatamu Dan Berlututlah!

    Jatuhkan Senjatamu Dan Berlututlah! “Brengsek!” Lelaki rambut ikal itu mengumpat saat timah panas tenggelam di lengannya. Ya, tanpa diduga, dari depan seseorang menembaknya saat mengejar Ariella. Bahkan beberapa orang tampak berlari ke arahnya. “Sialan! Siapa para bajingan itu?!” cecar lelaki rambut ikal tadi. Dia buru-buru merogoh pistol dari selipan pinggangnya. Baru saja mengacungkan senjata api tersebut, sejumlah orang berjas hitam sudah mengepung. Dari bros di sisi kirinya, jelas bahwa mereka bodyguard setia Lucas. Benar, setelah mati-matian melacak posisi van hitam yang membawa Ariella, Peter akhirnya berhasil menemukan titik lokasi di kawasan danau De Forte. Dia dan beberapa bawahannya langsung melesat ke sana. Sementara Lucas sedang menyusul dari rumah sakit. “Jatuhkan senjatamu dan berlututlah!” dengus Peter saat berjalan di tengah orang-orang itu. Alih-alih menurut, lelaki rambut ikal tadi justru terkekeh sinis. Tatapannya memindai beberapa orang berjas hitam tersebut.

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   163. Jalang Ini Sangat Cerewet Padahal Akan Segera Mati

    “Siapa kalian? Kenapa membawaku ke sini?!” Ariella mendengus dengan leher tegang.Dadanya bergemuruh was-was saat lelaki di hadapannya menyeringai sengit.“Siapa yang menyuruh kalian?!” Ariella kembali bertanya lebih waspada. “Biarkan aku pergi, maka aku akan memberikan apapun yang kalian inginkan!”Alih-alih menanggapi, lelaki gempal itu malah terkekeh.“Aish, sial! Jalang ini sangat cerewet padahal akan segera mati!” decaknya penuh tekanan.Tanpa segan dia merengkuh lengan Ariella, berniat menariknya keluar.“Lepas! Apa yang kau inginkan?!” Ariella menampik keras.Tangan yang lain segera meraih heels di sebelah kakinya, lantas mengayunkan bagian yang lancip ke bahu lelaki tersebut. Sialnya, lelaki itu bisa membaca gerakan Ariella, hingga berhasil menahan pergelangannya.“Hah?!” Iris Ariella kembali melebar.Dia hendak menarik tangannya, tapi cengkraman lelaki gempal itu amat kuat.“Brengsek! Kau pikir bisa menyerangku?!” sentak laki-laki tadi marah.Ariella merontak seraya mendecak,

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   162. Kau Mau Kabur, Cantik?

    ‘Tidak ada?!’ batin Lucas saat tak mendapati Ariella di sana.Irisnya memindai sampai ke bangku belakang, tapi sang wanita tak nampak. Hanya ada Giselle yang kini terkulai lemas di kursi kemudi.“Luke? Kaukah itu?” tutur Giselle terdengar lemah.Gelenyar darah mengucur dari keningnya. Dia perlahan mengerjap, coba menjernihkan pandangan saat melihat wajah Lucas di luar jendela.“Luke ….” Wanita itu kembali merintih, berharap Lucas segera meraihnya.Namun, ketika membuka pintu, Lucas malah bertanya, “di mana Ariella?!”Giselle mendengarnya dengan jelas. Dan itu kian membuat emosinya meradang perih.‘Sial! Di saat aku terluka parah, bagaimana bisa kau mencari jalang itu?!’ geming Giselle menelan saliva dengan berat.“Bukankah kau bersama Ariella? Di mana dia?” Lucas terus mendesaknya.Akan tetapi Giselle tetap bungkam. Dengan keadaan ini, dirinya bisa mudah berpura-pura dungu. Bahkan detik selanjutnya dia kembali memejam selaras kesadarannya yang hilang.Lucas yang melihatnya, semakin men

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   161. Apa Dia Sungguh Ingin Mati?

    ‘Brengsek!’ Giselle memaki geram begitu melihat Peter keluar dari Rolls Royce hitam di sana.Terlebih saat lelaki itu membuka pintu belakang untuk Lucas. Amukan Giselle kian membengkak, menyadari Lucas bergegas meninggalkan kantor demi bertemu Ariella.‘Aku tidak akan membiarkan ini!’ batin Giselle penuh tekad.Dia lekas mengunci pintu saat Ariella hendak keluar. Disertai tatapan geram, Giselle langsung menyalakan mesin mobilnya.“Apa yang Anda lakukan? Biarkan saya keluar!” decak Ariella melirik sinis.Giselle tak menggubris. Dia justru menginjak pesal gas hingga mobilnya melesat pergi sebelum Lucas melihatnya. “Nona Giselle! Sebenarnya apa yang Anda lakukan?!” Ariella memicing geram.Namun, lawan bincangnya tetap bungkam sambil mencengkram kemudi lebih erat. Bahkan Giselle tak segan memacu mobil putihnya lebih kencang.Ariella menghela napas panjang sambil berujar, “apa Anda setakut itu Tuan Lucas memilih saya?!”“Tutup mulutmu, jalang sialan!” Giselle menyambar penuh tekanan. “Kau

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   160. Seorang Kekasih Bisa Putus Kapanpun!

    “Dasar berandal! Kau tidak tau tentang itu?!” Richard mencibir sengit.Terlebih saat Lucas menatap tajam dan terkesan menuntut penjelasan, sungguh menebalkan asumsi Richard.“Katakan, Ayah!” decak Lucas kian mendesak.“Ayah bertemu Pelayan itu di rumah sakit. Dia bersama gadis kecil yang sekilas mirip denganmu!”Sahutan Richard semakin memicu Lucas tertegun.Jika ayahnya menyebut ‘pelayan’, maka jelas itu Ariella Edelred. Dan ini bertepatan dengan suara anak kecil yang Lucas dengar saat menelepon wanita tersebut. Panggilan ‘mommy’ kala itu masih terngiang jelas di telinga Lucas.‘Ariella dan Damien tidak menikah. Jika dia benar-benar punya anak, bisa saja itu darah dagingku!’ batin Lucas menyimpulkan.“Anehnya wanita itu tidak mengenali Ayah. Dia buru-buru pergi saat Ayah bertanya mengenai anak perempuannya!” Richard kembali berujar sambil menuatkan tangan. “Ayah tidak peduli tentang ibunya. Jika benar itu cucuku, dia harus kembali ke ranah keluarga Baratheon. Kau mengerti?!”Ya, sejak

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   159. Kita Bisa Berbagi Ayah

    “Secil! Apa yang kau katakan? Kau tidak boleh bicara begitu pada pada Ava!” Nicholas membentak marah.Dia tahu bocah perempuan dengan cardigan pink itu sangat angkuh dan sering menganggu teman-teman lain. Jika Ava menjadi targetnya juga, maka Nicholas jelas tidak terima.“Apa yang salah? Aku hanya bertanya padanya. Ava tinggal menjawab saja, punya Ayah atau tidak!” Secil berujar sambil melipat tangan dengan sombongnya.Saat itula, Laura-teman Secil yang memegang loliop juga berkata, “Secil benar. Ava saja tidak tau Papa Day. Itu aneh. Apa selama ini dia tidak pernah merayakan Papa Day di rumah?”“Ava, jangan-jangan kau memang tidak punya Ayah, ya? Mommy bilang anak yang tidak punya orang tua itu bermasalah. Dan kau sering membolos!” tutur Secil dengan sorot penuh ejekan.Dia menoleh pada temannya sambil tertawa.Ava pun melangkah lebih dekat, lalu menjelaskan, “Ava tidak membolos, tapi—”“Menjauhlah dari Secil!” sentak Laura sambil mendorong Ava.Bocah itu nyaris saja terjungkal ke bel

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   158. Apa Kau Tidak Punya Ayah?

    “Paman Damien!” Ava memanggil riang sambil berlari ke arah pria itu.“Oho! Tuan Putri Ava!” Damien pun menangkap gadis kecil itu dan menggendongnya. “Ava rajin sekali pagi-pagi sudah rapi.”Bukannya menjawab, perhatian anak perempuan itu malah terpaku pada wajah Damien yang lebam.Sambil mengerjap bingung, dia pun bertanya, “apa orang jahat memukuli Paman? Wajah Paman pasti sakit.”“Paman memang habis melawan orang jahat, tapi Paman tetap menang karena berhasil mempertahankan milik Paman,” sahut Damien disertai senyum tipis.“Jadi orang jahat itu mau mencuri barang Paman Damien?” Ava menyahut cemas.Damien melirik Ariella, alih-alih langsung menimpali pertanyaan itu.Dengan ekspresi seriusnya, Damien pun berkata, “bukan barang, tapi hal paling berharga bagi Paman!”Ariella yang sejak tadi bungkam, sungguh tak menyangka Damien akan bicara seperti itu. Bukankah Damien marah padanya?“Ava tau? Paman akan tetap melindungi hal paling berharga itu dengan semua kekuatan Paman. Paman tidak aka

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   157. Aku Rela Menyerahkan Diriku Padamu

    “Uhh … kau sudah bangun, Luke?” Giselle mendesah pelan saat membuka mata.Dirinya menggeliat, merebahkan kepala di dada Lucas selaras dengan tangannya yang memeluk pria itu kian erat.“Aku sangat lelah. Bisakah kita tidur lebih lama?” sambung wanita itu memejamkan mata lagi.Namun, Lucas yang risih seketika bangun. Rahangnya tampak mengetat, tampak menahan amukan.“Apa yang kau lakukan di sini?!” tanyanya tanpa menoleh sedikitpun.Giselle mengerjap heran. Dirinya ikut bangun sambil merengkuh selimut untuk menutupi tubuhnya yang tanpa busana.“A-apa maksudmu, Luke? Kau tidak mungkin lupa kalau selamam kita telah bercinta ‘kan?” sahut Giselle yang lantas meraih lengan pria itu.Lucas sekejap membuang pandangan dengan tangan mengepal geram. Mau dipikir bagaimanapun, dirinya dan Giselle sangat mustahil. Sialnya dia tak bisa membantah karena tidak ingat apapun.Sang wanita menggelayut manja di lengan pria itu sembari berbisik, “apa yang kau pikirkan? Ini bukan masalah besar. Kita memang aka

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status