หน้าหลัก / Romansa / Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan / 21. Enyahlah, Selagi Aku Masih Mengampuni Nyawamu!

แชร์

21. Enyahlah, Selagi Aku Masih Mengampuni Nyawamu!

ผู้เขียน: Inura Lubyanka
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-01-24 22:02:56
“Tidak! Tu-tunggu, Tuan Muda!” Malleta memberang saat dua bawahan Lucas merengkuhnya.

Dia memberontak, tangannya menepis keras para lelaki itu dan buru-buru merangkak ke arah Lucas.

“Apa yang kau lakukan? Cepat ikut kami pergi!” Salah satu bawahan Lucas mencekal lengan Malleta.

Namun, Malleta langsung menghempasnya kasar.

“Aish, lepaskan aku, sialan. Biarkan aku bicara dengan Tuan Muda!” tukasnya kembali merangkak cepat.

Matanya gemetar penuh ketakutan. Dia berlutut di hadapan Lucas, lalu melanjutkan. “Tuan Muda, tolong jangan usir saya. Saya akan bilang yang sebenarnya!”

Lucas pun mengangkat tangan, memberi kode pada anak buah Peter untuk berhenti.

“Nyonya Beatrice!” ujar Malleta dengan suara gemetar. “Ya, Nyonya Beatrice yang menyuruh saya memberikan obat itu untuk Anda. Nyonya Beatrice juga yang meminta agar Ariella mengantar minumannya, Tuan Muda!”

“Lalu?” Lucas menyahut dengan sorot dinginnya.

“Heuh?” Malleta mendongak bingung.

Dia berpikir sejenak, lalu berkat
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก
ความคิดเห็น (1)
goodnovel comment avatar
Inura Lubyanka
Happy reading kakak-kakak ♡
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทล่าสุด

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   235. Aku Sangat Menyukai Aroma Tubuhmu

    “Kau?!” Ariella hendak berbalik.Namun, sang pria kian mendekap erat saat tubuhnya ingin memberontak. Tangannya merayapi pinggang Ariella, selaras dagu yang turun di bahu wanita tersebut.Disertai napas tertahan, Ariella memanggil. “Lucas—”“Tetaplah seperti ini. Aku mohon, sebentar saja,” bisik sang suami memejamkan mata. Napas hangatnya menyebar di sekitar leher sang istri, sungguh memecah rasa was-was yang awalnya mengejutkan. “Wangi. Aku sangat menyukai aroma tubuhmu, istriku. Hah … aku dalam bahaya. Padahal baru sehari tidak bertemu, tapi aku sudah merindukanmu,” sambung pria itu terdengar manja.“Aku pikir kau tidak akan kembali!” tukas Ariella sambil menggenggam erat piyama yang menjuntai.Mendengar itu, senyum tipis Lucas terkuar. Kepalanya mendesak ke samping leher Ariella, seakan mencari kehangatan. “Hei, kau tidur?” Ariella mengernyit saat melirik ke samping.Sejak tadi dia samar-samar mencium bau alkohol. Tidak bertanya pun Ariella tahu, bahwa Lucas habis minum-minum.

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   234. Kali ini Aku Berhasil Menangkapmu

    Ariella berdehem kikuk, lantas berujar, “Mommy akan lihat ke depan.”“Itu Peter!” ujar Lucas yang seketika membuat Ariella mengurungkan niat. Pria tersebut bangkit dari kursi, sambil mengikat piyamanya dengan benar. “Ava tunggu di sini bersama Mommy. Daddy akan menemui Paman Peter,” sambung Lucas membelai kepala putrinya. Ava pun mengangguk. “Baiklah, Daddy. Ajak Paman Peter sarapan bersama kita juga.”Begitu Lucas mangkir, Ava kembali menoleh pada ibunya. “Mommy, kenapa Paman Damien tidak mengunjungi kita? Paman tidak tahu rumah baru kita, ya? Apa Ava telepon dulu agar Paman Damien dan Bibi Jane bisa main ke rumah kita?” tanyanya polos.Ariella bungkam sejenak. Dia tak tahu harus bagaimana menjelaskan hubungannya keluarga Rudwick sekarang. Pasalnya Ava sudah tinggal bersama mereka sejak bayi. Tentu saja Ava menganggap Damien dan Jane, sebagai keluarga.“Mommy?” tukas Ava memecah lamunan ibunya. Ariella tersenyum tipis, lalu berkata, “Paman Damien dan Bibi Jane sedang sibuk dengan

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   233. Yes, Big Baby?

    ‘Untuk apa dia menyiapkan ini?’ batin Ariella seraya masuk ke dalam.Sejumlah kanvas kosong tertata apik di sisi kiri, sementara bagian lainnya tampak deretan rak dengan beragam cat pewarna.Ya, Lucas sengaja mengubah ruang ini jadi studio lukis untuk Ariella. Bahkan di dindingnya, tergantung dua karya Fan Ting dan beberapa tembikar unik. Pria itu mengambilnya dari Baratheon Gallery untuk menyenangkan istrinya.Jika sudah seperti ini, pasti Lucas amat serius menginginkan Ariella kembali ke galeri keluarganya.Tanpa sadar, senyum tipis Ariella mengembang saat mengamati satu per satu karya seni di sana.‘Tunggu, sepertinya aku pernah melihat keramik ini,’ batin Ariella saat mendekati tembikar tadi.Setiap sisi keramik itu tampak murni ciptaan tangan, amat indah.Saat itulah Ariella mengingat sesuatu. ‘Sepertinya tembikar ini pernah disimpan di ruang khusus Baratheon Gallery. Ya, tidak salah lagi. Ruangan itu dijaga ketat karena berisi semua karya mendiang Nyonya Elizabeth!’Ariella perla

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   232. Kebiasaan Tidurmu Tidak Berubah, Istriku!

    *** “Nona Giselle belum makan apapun sejak siang. Antarkan makan malamnya sekarang,” tutur Kepala Pelayan mansion Diorson, sambil meletakkan susu di nampan. Pelayan bawahannya mengangguk patuh. “Baik, saya akan naik sekarang.”Dia lantas mangkir ke kamar Giselle. Begitu tiba di area tangga, langkahnya terhenti saat mendapati Belatia turun dari lantai atas. “Selamat malam, Nyonya,” tutur Pelayan tadi sopan. Alih-alih merespon, Belatia hanya mengamati nampan berisi makan malam putrinya. Tanpa melunakkan ekspresi, dia pun berkata, “singkirkan bawang gorengnya. Giselle tidak makan bawang goreng.”“Benarkah, Nyonya? Tapi kemarin lusa Nona Giselle sangat menikmati pangsit bertabur bawang goreng. Apakah—”“Aku bilang, Giselle tidak makan bawang goreng!” Belatia menyambar lebih tegas.Sang pelayan seketika tersentak. Apalagi saat menatap wajah Belatia yang semakin dingin. Dia benar-benar merinding. “Ba-baik, Nyonya. Saya akan menyingkirkan bawang gorengnya,” tutur Pelayan tadi terbata.

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   231. Ayo Kabur Bersama Daddy!

    “Ehem! Omong kosong apa yang kau katakan?!” Ariella berdehem canggung.Dia membuang pandangan ke sembarang arah, tapi sialnya Lucas malah menghadang tatapannya.“Kau tahu maksudku, Ariella!” sahut Lucas terdengar dominan.Bahkan tangannya meremas pinggang ramping sang istri, memicu jarak mereka semakin terkikis.Ariella mengerjap. Situasi mereka jadi kian bahaya jika dia tetap diam. Apalagi Lucas mulai menjulurkan wajahnya disertai sorot yang terpaku di bibir Ariella.“Lucas, berhenti main-main! Aku … hah!” Wanita tersebut seketika mengangkat sebelah tangan, sengaja menutup mulut Lucas agar berhenti mendekat.Mendapati tindakan konservatif istrinya, Lucas jadi menautkan alis. Tanpa Ariella duga, pria itu malah menggigit ringan telapak tangannya.Seketika itu, sensasi merinding menyebar ke punggung Ariella. Padahal gigitan sang suami tidak sakit, tapi rasanya ada ribuan semut menggelitiknya.“Kau!” Ariella lekas menarik tangannya saat sadar dari lamunan.Namun, Lucas justru memamerkan s

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   230. Ava, Daddy dan Mommy!

    “Kemarilah, Ava!” Lucas merentangkan tangan, menyambut sang putri dengan hangat.Tanpa ragu, Ava pun berlari ke arahnya. Dia menghambur ke pelukan Lucas, saat pria itu menekuk lutut setinggi bocah tersebut.“Daddy!”“Oho! Hati-hati, putri kesayangan Daddy,” tutur Lucas mendekap punggung anaknya.Dia melonggarkan dekapan, lalu mengamati Ava yang kepalanya masih dilingkari perban. Dia meraih tangan mungil bocah itu, lantas mengusapnya lembut.“Ava masih merasa sakit?” Lucas bertanya selaras pandangannya yang terangkat.“Emm … sedikit,” sahut Ava sambil tersenyum memamerkan giginya. “Tapi kata Mommy sakitnya akan hilang kalau Ava rajin minum obat.”“Ava berani minum obat?” Lucas menyahut dengan nada tantangan.“Tentu saja. Hanya anak manja yang tidak berani minum obat, Daddy!” sambar Ava riang.“Pintar!” Sang ayah langsung menoel hidung Ava saking gemasnya. “Selain cantik, putri Daddy memang pemberani dan cerdas!”“Daddy, apa ini rumah Daddy? Kita mau tinggal bersama, ya?” Ava bertanya de

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status