Home / Urban / Hasrat sang Konsultan Idaman / Bab 36. Transfer Tak Diharap

Share

Bab 36. Transfer Tak Diharap

Author: BayS
last update Last Updated: 2024-12-20 16:02:38
Ya, Devi kini merasa lelah untuk menipu hati dan lari dari kenyataan lagi. Devi mulai mengakui kini, jika diri dan hatinya kini telah jatuh dan luluh dalam sebuah pesona. Pesona sosok Bimo..!

'Kenapa bayangmu tak juga mau menyingkir dari benakku Bimo..?!' sentak bathin Devi, merasa kesal namun tak berdaya.

Sikap tegar dan ketenangan Bimo dalam menghadapi cacian, penghinaan, dan bulian dari Tony maupun rekan-rekan sekantornya. Adalah hal yang membuat Devi kagum pada sosok Bimo.

Hal yang kini ditambah lagi dia tahu, jika Bimo memiliki kemampuan 'luar biasa' yang tak sembarang orang memilikinya. Maka benih-benih simpati dan kekagumannya pada Bimo pun, semakin meraja tak terbendung lagi.

'Bimo, siapakah kau sesungguhnya..?' bathin Devi, semakin penasaran dengan sosok Bimo.

Devi adalah putri dari Baskara, mantan tangan kanan Donald Wijaya yang telah mengundurkan diri. Namun mengingat akan jasa-jasa Baskara, yang telah ikut merintis PT Adhi Karya Wijaya bersamanya.

Akhirnya Donald memi
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 222.

    "Bu..! Henponnya bunyi nih..!" seru Bi Supi, seraya tergopoh membawakan ponsel Rini dari dapur. "Makasih Bi. Wah..! Ada apa Pak Kevin menghubungiku ya..?" ujar Rini, bertanya-tanya sendiri. Setelah melihat nama pemanggil di layar ponselnya. Devi sempat mendengar ucapan ibunya itu, dia hanya tersenyum saja seraya menghampiri ayahnya di teras. Devi tak langsung mengajak ayahnya itu untuk sarapan, seperti perintah ibunya. Karena dia ingin memberi waktu bagi ibunya, untuk berbincang dengan ayahnya Radit melalui ponselnya. "Ayah sedang asik membaca berita di ponselkah..?" tanya Devi, seraya ikut duduk di sebelah kursi ayahnya. "Iya Devi. Winata Group benar-benar maju pesat sekarang ini Devi. Mereka telah masuk ke bisnis global internasional, dan bersaing dengan perusahaan-perusahaan kelas dunia. Hebat..!" ujar Baskara sambil memuji. "Ya begitulah Ayah. Sepertinya Mas Bimo belakangan ini juga agak sibuk mendampingi Pak Hendra. Namun selama dia masih bisa menghandel klien-klien di kant

  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 221.

    'Aneh. Kenapa wajah dan tubuh Monica jelas sekali terbayang kini..?!' sentak bathin Hendra merasa heran sendiri. Ya, berbagai wanita cantik telah dilihat dan dikenalnya dalam kalangan bisnisnya. Namun baru kali ini dia merasa ada yang spesial, menarik, dan berbeda dalam diri Monica. Entah kenapa. Cepat Hendra gelengkan kepalanya, untuk menepis bayangan sosok Monica dari benaknya. Walau hatinya seolah menarik-narik dirinya, untuk menemui Monica di kamar istrinya. 'Pergilah kau setan..!' maki bathin Hendra, pada bayangan Monica di benak dan hatinya itu. Sungguh malang nasib Hendra saat itu, tanpa sadar dalam dirinya telah 'tertanam' pengaruh ilmu 'Pancar Pesona', yang diarahkan oleh Monica padanya. Ya, Pancar Pesona, adalah sejenis ilmu pengasihan di negri ini. Sebuah ilmu langka dan ghaib, yang berfungsi menanamkan dan menimbulkan rasa cinta dan hasrat yang besar pada korban. Dia akan merasa cinta, patuh, dan sayang pada pemilik ilmu Pancar Pesona itu. Namun bedanya dengan ilmu p

  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 220.

    "Kabarnya Ketua Gank Shadow di wilayah Gorbo adalah Darko. Namun untuk nama ketua tertinggi mereka, saya sendiri belum mendapat kabarnya Mas Bimo," ungkap Denta. "Hmm. Baiklah, sementara ingatkan saja pada seluruh anggota Pijar Taruna untuk menahan diri. Jangan membuka atau mencari masalah dengan Gank Shadow itu. Lalu bagaimana dengan akibat gesekkan anggota kita dengan anggota gank itu tadi siang tadi Denta..? Apakah anggota kita mengalami luka-luka..?" pesan Bimo seraya bertanya. "Anggota kita baik-baik saja Mas Bimo. Dia dikeroyok oleh 2 orang anggota Gank Shadow itu, satu orang tak sadarkan diri, dan seorang lagi jarinya patah. Menurut anggota kita, dua anggota gank itu menjambret tas seorang wanita di depan matanya. Hal itulah yang membuat anggota kita turun tangan membantu Mas Bimo. Sungguh memalukan..!" Denta menjelaskan dengan ekspresi jengkel, pada kelakuan anggota gank Shadow itu. "Tak salah. Anggota kita itu telah bertindak benar. Lalu apakah dia memperkenalkan diri se

  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 219.

    "Tidaakkk...! J-jangann..!!" teriakkan bergetar, gugup, panik dan ketakutan Radit, menggema di seantero kamarnya.Radit pun menggeragap bangun dan langsung duduk meringkuk di pojokkan ranjang, dengan tubuh bergetar dan mata terbelalak. Namun yang aneh adalah, tak ada seorang pun di rumah Radit, yang mendengar teriakkan Radit yang sesungguhnya sangat keras, histeris, dan lantang itu. Padahal kamar itu tak dilapisi wallpaper atau apapun itu, yang bersifat meredam suara..! Ya, bagaimana Radit tak menjadi semakin ciut nyali dan mentalnya. Karena nampak seluruh dinding ruang dalam kamarnya saat itu, bagai dilapisi oleh tabir yang pancarkan cahaya hijau pupus. "Hahh..?! S-siapa kau..?!" seru terbata Radit, seruannya terdengar bergetar serak. Karena lidahnya memang terasa kelu saat itu. Sementara keringat dingin nampak membanjir di wajah dan kuduk Radit, dengan sepasang matanya liar merayapi sekeliling kamarnya. Bagai sedang mencari sesuatu, yang tadi begitu jelas nampak dalam mimpinya.

  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 218. Kawan Atau Lawan

    'Ahh..! Rupanya kau salah paham dan cemburu Winda. Hahaha..!' bathin Yoga akhirnya tergelak. "Winda sayang. Tak ada yang lebih cantik darimu di mataku. Apakah kau tak bisa membedakan arti tatapanku pada wanita tadi. Wanita tadi memiliki kekuatan yang cukup mengerikkan Winda. Itulah mengapa aku begitu terkejut dan menatapnya tanpa berkedip," sahut Yoga menjelaskan apa adanya. "Ahh..! Benarkah begitu Mas Yoga..?" sentak Dewinda, seraya kembali mengingat ulang peristiwa tadi di benaknya. 'Ya, tatapan Mas Yoga memang agak mengerikkan tadi, seperti ada kilatan hitam di mata Mas Yoga. Dan mata wanita itu juga seperti berkilat merah. Sepertinya aku telah salah paham pada Mas Yoga', gumam hati Dewinda. "Untuk apa aku membohongimu Winda sayang. Hehe," ujar Yoga terkekeh. Ada terbetik kebanggaan juga dihatinya, mengetahui jika Dewinda merasa cemburu padanya. "Mas Yoga benar. Memang aku melihat ada yang aneh, dengan tatapan wanita asing itu tadi. Tapi yang penting dia tak mengganggu kita M

  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 217.

    'Nah itu dia di sana', bathin Dewinda, setelah mata ghaibnya menangkap sosok Helda. Helda saat itu berada di sebuah toko fashion dan perlengkapan untuk bayi dan anak. Nampak sang drivernya pun ikut menampingi Helda.Ya, sepertinya Helda hendak membeli tak sedikit perlengkapan bayi, untuk persiapan menyambut kehadiran cucunya nanti. Kendati sebenarnya masih belum begitu urgent, karena usia kandungan Lidya saja masih berumur 5 bulanan. Tapi mungkin memang begitulah sifat sebagian besar orang berada, yang tengah dilanda euphoria. Karena uang bukan lagi masalah dan tolok ukur bagi mereka, yang penting keinginan mereka bisa di dapatkan. Hehe. Dan Helda serta drivernya tentu saja tak menyadari, jika saat itu sebenarnya mereka tengah diikuti dan diintai oleh Monica dengan halus. "Semuanya jadi 71 juta Ibu,' ujar sang kasir. "Baik. Pakai ini saja ya," sahut Helda, seraya angsurkan CCnya. Baginya nilai belanjaan itu belum apa-apa. Usai membayar, Helda berniat langsung pulang ke rumahnya,

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status