Klikh..! "Ya, Maux..?" "Mas Bimo. Ada kejadian rusuh di pesta pernikahan Evan dan Maya. Anggota Gank Shadow baru saja datang dan merusak pesta disini Mas." Maux pun langsung melaporkan kejadian rusuh itu pada Bimo. "Ahh..! Lalu bagaimana dengan para tamu undangan..? Apakah ada korban di sana..?" "Korbannya empat orang aparat yang berjaga tewas oleh mereka Mas Bimo. Sekarang kasusnya sedang langsung di usut. Gank Shadow sepertinya tak akan lolos kali ini..!" "Hmm. Pastinya Bos mereka juga telah berpikir soal itu Maux. O ya, bagaimana dengan keadaan Ayahku di sana Maux..? Dia baik-baik saja kan..?""Para Tamu sepertinya aman-aman saja Mas. Hanya kondisi pesta yang jadi heboh dan porak poranda.""Baik, aku akan ke sana sekarang." Klikh..! "Lidya sayang... "Silahkan Mas Bimo ke sana. Pastikan keadaan Papah baik-baik saja ya," potong Lidya, yang sudah mengerti arah ucapan suaminya itu. Karena dia juga ikut mendengarkan percakapan Bimo dan Maux barusan. "Baik Lidya. Mas berangkat
Splaaghk..! Kraaghk..! Brughk..! "Haarrghks..!" Jono berseru kesakitan dan terkejut, saat dirinya seperti dihantam oleh sebuah godam raksaasa membara dari atas. Hingga sosoknya yang tengah melesat langsung terbanting deras ke tanah dalam kondisi tertelungkup. Nampak tulang punggungnya melesak ke depan, dengan keadaan remuk dan patah berantakkan. "Hoekshh..!" Plekkh..! Jono pun langsung muntahkan darah kental, lalu terkapar meregang nyawa. Jono telah tewas..! Entah jenis serangan atau hantaman apa yang menghajar telak Jono itu. Namun yang jelas itu adalah pukulan ghaib yang sungguh dahsyat dan mengerikkan..! Dan tentu saja sosok samar dan tak kasat mata bagi orang biasa itu adalah, Monica..! Ya, di tengah kebimbangannya untuk membantu Maux dan Alimsyah. Niat Edo cs yang hendak menghabisi Hendra, tentu saja hal itu semakin memastikan dimana Monica harus berpihak saat itu. Karenanya dengan marah, Monica langsung pukulkan power ghaibnya ke punggung Jono..! Tentu saja dia harus meny
"Hahh..?!!""K-kebal..?!"Seruan kaget serentak terdengar, dari para aparat yang menembak dan juga sebagian orang yang menyaksikan kejadian itu. Praggh..! Baghk..! ... Splaghk..!! Empat aparat tersungkur seketika, 2 tewas dan dua lainnya tak sadarkan diri. Akibat hantaman bertenaga dalam Darko dan Raka, yang menghajar kepala, dada, dan pinggang mereka. Daghk..! Namun Alimsyah berhasil melesat dan menahan pukulan Raka yang hendak menghajar aparat terakhir. Ya, semua orang tak menyangka dengan kenekatan pentolan Gank Shadow itu, yang berani sekali menghajar dan menghabisi aparat tanpa ragu. Tentu saja Maux dan Alimsyah juga termasuk orang yang kaget dan tak menyangka hal itu. Hingga mereka terlambat menghadang serangan Darko dan Raka tadi. Semua mata kini menatap ngeri dan tegang, ke arah arena duel di tengah halaman depan Evan itu. Area lapang yang memang cukup luas, sebelum memasuki area kursi para tamu undangan. Nampak stand-stand makanan prasmanan juga ditinggalkan begitu sa
Sementara suasana pesta pernikahan Evan dan Maya, semakin malam nampak malah semakin ramai dan meriah. Maux dan Alimsyah juga nampak tengah asik ngobrol dengan Freedy. Ya, karena mereka memang masih ditugaskan Bimo, untuk mengawal Evan dan bergabung dengan anggota MarShal. Dan di tengah kehangatan dan semaraknya pesta itu, ... Ngunngg..! Tinnn..!! Ngunnggg..! ... Tinnn..!!! Para tamu dan penjaga gerbang kediaman Evan dikejutkan oleh suara rusuh dan heboh, dari iring-iringan Gank Shadow..! Spontan para anggota Marshal langsung memagari gerbang masuk ke kediaman Bos mereka itu. Namun ... Ngnnnggg...!! Ngoenngg..!! Tanpa peduli dengan pagaran anggota MarShal itu, iring-iringan kendaraan Gank Shadow terus melesat kencang. Seolah hendak menabrak begitu saja pagaran manusia itu..! Gila..! Set..! Seth..! ... Seth..!! Tentu saja anggota MarShal berlesatan menghindar dari iring-iringan gila itu. Dan masuklah mobil sedan serta iring-iringan sepeda motor Gank Shadow itu ke halaman acara
"Hahh..!! Brengsek..!!" seru Denta dan Maux berbarengan. Ya, pemberitahuan dari Bimo, seakan makin mengobarkan kebencian mereka pada Gank Shadow. Nyata kini bahwa gank itu dipimpin oleh orang yang dibenci Bos mereka, dan juga keluarga Evan. "Tapi kalian tenanglah. Aku juga sepertinya tak akan tinggal diam jika mereka berani menyerang atau mengganggu ketenangan Pijar Taruna ini..!" ujar tegas Bimo, dengan wajah serius. Bimo merasa pertarungannya dengan Yoga memang tak bisa dihindari lagi. Dan sepertinya itu pasti akan terjadi dalam waktu tak lama lagi..! Dan bila hal itu sampai terjadi. Maka bisa dipastikan, jika Gank Shadow dan Pijar Taruna juga akan saling berhadapan..!*** Tiga hari kemudian. Kediaman keluarga mendiang Halim nampak semarak sejak jelang siang hingga senja menjelang. Nampak banyak terdapat stand-stand makanan di area kediaman itu. Ya, rupanya Evan dan Maya memilih gaya open house untuk acara pesta pernikahan mereka saat itu. Ratusan tamu nampak enjoy menikmati
"Malam Om Hendra..!" sapa renyah Monica, sekeluarnya dia dari dalam mobil. "Hai Monica. Masuklah ke dalam saja sayang..!" sambut hangat Hendra, dengan senyum lebar di wajahnya. Ya, Hendra memang meminta Monica untuk mulai tinggal di kediamannya mulai malam itu. Namun sejatinya, Monicalah yang telah mensugesti Hendra untuk memintanya tinggal di kediamannya. Dan bagi Hendra manalah dia bisa menolak perintah Tuan dari jiwanya itu. Karena sukma Hendra saat itu, sudah mutlak sepenuhnya dikendalikan oleh Monica. Demikianlah dahsyatnya ilmu 'Pancar Pesona' milik Monica, yang telah merasuk dan mencengkram jiwa Hendra dalam belenggu kendali Monica. Ngeri..! "Barang-barangku di bagasi bagaimana Om..?" tanya Monica, seraya melangkah menghampiri Hendra di teras. "Ohh, biar barang-barangmu nanti dibawakan oleh pelayanku ke kamar bekas Lily saja Monica. Mmmhp..!" ujar Hendra, seraya memeluk dan mencium wajah Monica. Ya, hasrat Hendra memang selalu naik, jika dia sudah berdekatan dengan Monic