Share

Bab 10

Belum lagi Salsa menjawab, hp Nazwa kembali berdering kencang. Rafi calling. Nazwa hanya meliriknya sebentar dan mengacuhkan panggilan itu.

Kembali Nazwa mengulangi pertanyaannya. “Hanif kemana, Sa? Masih di kamar?”

“Tadi pamit main sepeda sama Rio ke lapangan.”

“Kok ngga pamit Mama?”

“Tadi Mama sedang di kamar mandi, jadi pamitnya ke aku,” terang Salsa.

“Oh begitu.” Nazwa menganggukan kepalanya. Tak lama ia membawa sebuah baki yang berisikan dua buah piring macaroni schotel dan dua buah gelas yang satu berisi coklat

hangat untuk Salsa dan lemon tea hangat untuk dirinya sendiri.

“Mmh . . . It’s look yummy,” Salsa menggesekkan kedua telapak tangannya sambil bergumam melihat makanan dan minuman yang dipindahkan oleh Nazwa dari baki ke atas meja.

Nazwa tersenyum melihat reaksi Salsa. Inilah alasannya mengapa ia se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status