Share

Bab 108

Aku kembali ke rencana semula, mandi lalu duduk di taman belakang bersama Hafidz, melihat akuarium besar yang berisi ikan-ikan hias dan mahal milik Mas Ubay.

****

Jam sudah menunjukkan angka tiga sore. Hafidz sudah tidur lagi, kenyang setelah minum ASI. Aku kembali menaruhnya di kamar.

Ponselku bergetar, sengaja aku tidak mengaktifkan nada deringnya biar Hafidz tidak kaget lalu terbangun.

Lea? Tumben anak itu menelpon. Biasanya hanya ngoceh di grup rempong.

"Assalamu'alaikum, Lea,"

"Wa'alaykumussalam warahmatullah, Kakak ipar, perutku sakit. Sepertinya aku akan segera melahirkan,"

"Ya Allah, le. Suamimu mana?" Tanyaku panik.

"Mas Arsyad sedang ada di persidangan. Aku ga enak menelpon dia, takut ganggu, Bang Ubay juga ga aktif ponselnya,"

"Astaghfirullah, Lea. Kamu bertahan ya, aku akan segera ke sana. Kamu tarik napas dalam-dalam lalu buang perlahan, jangan sampai ngeden. Oke! Terus beristighfar jangan putus,"

"Oke! Jangan lama-lama ya, Kakak ipar," rintihnya masih sempat-sempatnya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Cahaya Dg Bulan
mestinya ngasih bonus 2 bab. krn ada 2 bab yang terulang
goodnovel comment avatar
Noviyantie
level pelakor syar'i ya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status