Share

Bab 120

Perempuan itu meradang. Wajahnya memerah.

"Maaf, Tante. Saya pamit!" Tasya bangun dan berjalan cepat ke arah pintu.

"Ini maksudnya apa?"Ibu masih belum paham, atau memang sengaja pura-pura tak mengerti.

"Mbak Tasya, kalau nanti udah ga kuat jadi pramugari. Bisa menghubungi Lea lho, dia pasti punya penawaran pekerjaan yang terbaik untuk Mbak," teriak Alina. Tasya tak menjawab.

Arsyad yang melihat adegan itu terpana. Pasti dia bingung dengan apa yang terjadi.

"Arsyad, Ibu pulang."

Perempuan setengah baya itu memberikan Alifa pada Mas Arsyad lalu setengah berlari mengejar Tasya.

"Memang ada apa sih?" suamiku itu masih mode bingung.

"Arsyad, jawab pertanyaan Mama. Apa perempuan itu mantan kekasih kamu!" bentak Mama.

Wajah Mas Arsyad pucat, dari wajahnya jelas sekali apa jawaban yang akan keluar dari bibirnya.

Kini kami duduk di ruang tamu, suasana hening. Mama masih menunggu jawaban Mas Arsyad.

"Maaf, Ma. Sebenarnya dia benar mantan Arsyad. Tapi, Arsyad benar-benar sudah tak ada keingina
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Dewi Suminar
payah ....buat males...ilangin keseruan...jadi gak penasaran....males gak mau lanjut baca..ngulang mulu
goodnovel comment avatar
Mamah Dedeh
menghabiskan koin, part nya diulang berkali2...
goodnovel comment avatar
Yuu Puttichai Kasetsin
perasaan diulang terus, smp 3x malahan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status