Share

16. Lamaran

“Huft,” Prita mendengus pelan. “Ternyata pertemuan dengan orangtuamu tadi cukup menegangkan juga.”

Ray tersenyum tipis seraya mengarahkan mobilnya keluar dari driveway. “Yang penting semua berjalan lancar. Sepertinya mereka menerima kehadiranmu.”

Prita mengedikkan bahunya. “Kurasa ibumu nggak terlalu menyukaiku.” Gerutu Prita, mengingat bagaimana Utami Djaya yang menatapnya sinis dari ujung kepala hingga ujung kaki. Ditambah rentetan pertanyaan mendetail dari calon ibu mertuanya itu mengenai latar belakang keluarga Prita. Rasanya pertanyaan-pertanyaan itu jauh lebih sulit daripada menjawab pertanyaan HRD saat interview kerja.

Kini, Prita jadi penasaran apakah dulu Kiara juga mendapatkan perlakuan yang sama saat pertama kali bertemu mereka.

“Jangan berburuk sangka gitu dong. Mama memang seperti itu. Dia hanya nggak ingin aku gagal untuk yang dua kali.” Balas Ray santai.

&l

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status