Share

89. Mungkinkah Saat Terakhir?

Sepanjang sore hingga malam hari itu, rumah Velia menjadikan sunyi dan tegang. Biasanya masih terdengar suara tawa Allan dan Mimi atau nyanyian merdu Mimi mengumandangkan lagu kesukaannya. Karena kabar Ferdinad, mereka lebih banyak diam dan menunggu.

Waktu berjalan seolah begitu lambat. Menunggu adalah sesuatu yang tidak menyenangkan. Kini, mereka menunggu kabar dari Lea seperti apa kondisi Ferdinand.

"Ada kabar?" Velia bertanya pada Allan. Dia melongok ke kamar Allan.

"Masih sama, Ma. Belum ada perkembangan." Allan memandang Velia.

"Ya, baiklah." Velia meninggalkan kamar Allan masuk ke dalam kamarnya.

Allan berdiri, dia tinggalkan meja dan menuju kamar Mimi. Dia ketuk pintu beberapa kali. Mimi sudah ada di atas ranjang. Mendengar ketukan di pintu, Mimi bangun. Dia membuka pintu, Allan di sana memandang dengan gundah.

"Ga bisa tidur?" Mimi mencermati wajah Allan. Dia tampak lelah, tapi pasti sulit tidur.

"Boleh aku peluk?" Allan menatap Mimi. Wajahnya tetap cantik meski sedikit
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status