Share

Episode 15 : Kesempatan dalam Kesempitan

“Ini antidote, isinya air dengan campuran darahku, yang katanya bisa memurnikan dan aku bertaruh benda ini bisa melawan mereka.”

"Tenanglah, lebih baik mati mencoba dari pada tidak sama sekali," ucap Aricia.

“Cukup menduga-duganya, kau benar-benar gila!" bentak Duke.

Aricia tersenyum simpul. “Baiklah kalau begitu aku akan jadi orang pertama yang menguji cobanya," ucap Aricia sembari beranjak berdiri.

Kedua mata Duke membelalak sempurna. Sontak, ia tarik tangan Gadis bermata ruby itu. Perasaan terdalamnya tidak rela melihat Aricia berbuat nekat, ia tak mau Aricia dalam bahaya. "Apa yang ada dikepalamu, Aricia?!" tanya Duke berbarengan membentaknya.

Aricia mematung, ini kali pertamanya Duke menyebut namanya bukan memanggilnya sebagai 'Healer' karena itu Aricia mengulas senyuman simpul. "Aku hanya mencoba membuktikan ucapanku," sahut Aricia.

"Kalau begitu, kau pergi bersamaku," putus Duke.

Belum usai Aricia hendak memberontak keputusan Duke. Pria itu menggengamnya erat. Aricia menata
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status