Share

Hello, Hot Papa!
Hello, Hot Papa!
Penulis: HeiSa

Rumah Tangga Reisqa

Reisqa Auristela telah menikah selama satu tahun dengan Wildan Sasmita. Keduanya memutuskan menikah karena alasan perjodohan. Tidak hanya itu, ayah Reisqa sangat ingin anaknya menikah dengan seseorang dari keluarga Sasmita. Mengingat, ayah Wildan adalah kawan baik ayah Reisqa.

Saat itu, Reisqa diberi dua pilihan. "Menikah, atau pergi dari rumah?"

Sangat berat, bagi Reisqa yang saat itu berusia 22 tahun. Ia masih ingin bekerja di bidang yang ia sukai. Ia belum siap berumah tangga dengan alasan apapun.

"Apa kau tak ingin sarapan dahulu, Wildan?" tanya Reisqa.

Perempuan itu berusaha meluluhkan Wildan yang selama ini belum terbuka dengannya. Entah karena ia tak menyukai Reisqa atau apa. Perempuan itu sendiri sudah berusaha ikhlas menerima kehidupannya. Ia menerima Wildan dan mengakuinya sebagai suami.

"Aku tak akan sarapan di rumah. Di kantor semua sudah disiapkan. Aku akan bekerja sampai larut malam."

Wildan tidak pernah menjawab pertanyaan Reisqa dengan benar. Ia selalu menjawab pertanyaan Reisqa dengan alasan. Padahal, Reisqa hanya ingin jawaban 'ya' atau 'tidak.'

Perempuan itu kembali ke meja makan. Ia tidak tahu mengapa dirinya hanya mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan. Padahal, ia ingin Wildan terbuka dan mengakuinya juga. Pernikahan ini akan selamanya seperti ini. Tidak ada yang bisa mereka jadikan alasan perceraian, saat kedua orang tua mereka masih hidup.

"Mengapa aku terus seperti ini? Kapan diriku mulai bahagia? Reisqa, engkau masih sangat muda."

Perempuan itu hanya bisa mengeluh dengan dirinya sendiri. Ia tak tahu kapan dirinya akan bahagia. Semua kebahagiaannya kini hanya tergantung pada Wildan Sasmita.

Merasa tak punya kesibukan, Reisqa akan melihat kembali apa yang diberi orang-orang saat pernikahannya satu tahun yang lalu. Memang benar bahwa ia tidak memiliki waktu melakukan kegiatan setelah pernikahan.

Kado pertama dari kawan Reisqa sedikit absurd jika Reisqa pikir. Sebuah 'pengaman' untuk pengantin baru. Ia bahkan tidak yakin jika Wildan akan melakukannya. Walau, seingat Reisqa, di suatu malam Wildan melakukan hubungan dengannya. Pria itu mabuk berat, dan membuat Reisqa ketakutan

"Karen, ia sangat aneh. Mengapa memberiku hal semacam ini?" Reisqa membuang jauh benda itu dan ingin melihat beberapa kado yang tersimpan di dalam lemari khusus penyimpanannya.

Ia pikir, pasti semua yang memberinya kado pernikahan berharap hadiah yang mereka berikan diterima oleh Reisqa. Nyatanya, ada beberapa barang yang Reisqa tak akan gunakan.

Beberapa pakaian yang diharapkan membuat lekuk tubuh Reisqa menonjol, akan ia buang. Tidak ada gunanya melakukan hal yang tidak disukai dirinya sendiri. Berpenampilan sensual tidak akan membuat Wildan tertarik kepadanya.

Reisqa akui kadang ia memang ingin memberi Wildan hatinya. Ia juga bisa cemburu walau hubungannya tak berjalan baik dengan suaminya sahnya tersebut.

Siang ini Reisqa berencana untuk pergi ke sebuah Mall. Ia akan membeli beberapa pakaian. Dirinya sudah biasa hidup dibawah pengawasan. Meskipun begitu, ia harap dirinya tidak kedapatan melakukan sesuatu yang buruk. Ini bisa membuat ayahnya marah.

Keluarga Sasmita sebenarnya sangat menginginkan Reisqa dan Wildan segera mempunyai anak. Akan tetapi, itu adalah hal yang tidak mungkin.

Mereka sekarang, sudah tinggal jauh dari rumah keluarga Sasmita. Wildan beralasan ia ingin tinggal bersama Reisqa saja.

Perempuan ini menyadari bahwa apa yang Wildan lakukan semata-mata agar menyembunyikan kisah rumah tangga ini. Ia berharap, tidak ada yang terbongkar sedikitpun ke keluarganya.

Tak sampai lama Reisqa sampai di sebuah mall yang ingin ia kunjungi. Mall Graha adalah surganya berbelanja. Bagi Reisqa menghemat uang adalah hal penting.

Apalagi, ia juga menerima uang nafkah dari Wildan. Cukup aneh jika di dengar. Wildan tidak pernah mengajaknya bermesraan tapi tetap memberi nafkah.

Reisqa akhirnya sampai di sebuah toko baju yang sejatinya adalah merk terkenal. Ia hanya membeli pakaian mahal untuk pergi keluar rumah, kalau ia berada di rumah dengan Wildan ia juga tidak memakai pakaian yang mahal.

Semua orang mengenalnya sebagai istri dari Wildan, yang notabenenya adalah keluarga Sasmita. Mereka adalah orang kaya yang juga memperhatikan betul tentang penampilan.

"Halo Nyonya Reisqa!" sapa salah seorang karyawan di toko tersebut.

Reisqa menoleh dan tersenyum. Ia menyapa kembali karyawan tersebut. Ia mengatakan bahwa dirinya mencari pakaian baru yang cocok dengan style-nya. Ia berharap dapat menemukan pakaian yang cocok.

Karyawan tersebut segera mencari produk baru yang tersedia terbatas untuk Reisqa. Ia tahu betul bahwa Reisqa adalah istri Wildan.

Sebuah dress mini nan cantik diberikan karyawan itu untuk Reisqa. Ia menyuruh Reisqa untuk mencobanya terlebih dahulu. Semoga saja, perempuan itu menyukainya.

"Cobalah nyonya. Ini adalah edisi terbatas!"

Reisqa langsung mengambil gaun itu dan pergi ke ruang ganti. Penampakan luarnya, gaun ini memang cantik, tapi seseorang tidak akan langsung menyukainya jika belum mencobanya.

Di dalam, Reisqa mencoba gaun itu. Nampak sangat pas dan elegan. Ia ingat, akan ada acara keluarga beberapa hari lagi. Reisqa tahu, jika adik dari Wildan akan menikah. Setidaknya ia harus datang dan memberi selamat.

"Ini sangat bagus. Aku harus membeli yang lain juga!"

Tanpa Reisqa sadari ia mulai pusing dan lama kelamaan tidak sadar! Perempuan itu tidak sempat meminta tolong! Tubuhnya terbaring di lantai, Reisqa tak sadarkan diri!

Karyawan yang tadi membawakan gaun untuk Reisqa merasa ada yang aneh. Ini sudah beberapa menit semenjak Reisqa masuk ke ruang ganti. Apakah ia yang tidak sadar bahwa Reisqa keluar?

Ia berinisiatif memeriksa ruang ganti pakaian yang Reisqa masuki. Betapa terkejutnya karyawan itu saat ia melihat Reisqa terbaring di lantai.

"Nyonya Reisqa? Tolong, ada yang tidak sadarkan diri!!"

Karyawan yang lain mendengar teriakan itu. Mereka bergegas masuk ke dalam ruang ganti. Sebagian besar karyawan di sini adalah perempuan. Ada juga para pria yang menjaga di tempat khusus pria.

"Ada apa ini? Mengapa ia bisa pingsan?" Semuanya mulai panik dan meminta bantuan untuk membawa Reisqa ke sofa yang ada di sana.

Karyawan perempuan yang bernama Fifi ini, meminta salah seorang kawannya untuk menghubungi Wildan Sasmita dan memberi tahu kabar tentang istrinya.

"Cepat hubungi Tuan Wildan!"

Sementara itu, di kantor, Wildan sedang menjalani rapat penting. Ada ayahnya juga yang masih bekerja di sana untuk memimpin rapat. Saat sedang berdiskusi, ponsel Wildan berbunyi. Ia langsung meminta izin ke ayahnya untuk mengangkat telepon.

"Halo? Siapa ini?" tanya Wildan.

Terdengar suara dari ponsel itu, "Kami karyawan dari Mall Graha, Tuan, istri anda tidak sadarkan diri di sini. Kami mohon anda segera kemari!"

Wildan cukup kaget mendengar kabar tersebut. Kalau Reisqa sakit dan ia tidak bisa datang, maka dirinya akan dipertanyakan tanggungjawabnya oleh keluarga.

Pria itu langsung kembali ke rapat dan meminta izin ke ayahnya.

"Saya izin pergi dari sini. Istri saya tidak sadarkan diri di Mall!"

Tuan Sasmita pun menoleh mendengar kabar itu. Ia langsung meminta Wildan untuk datang ke sana. Meeting ini akan ia selesaikan tanpa Wildan. Ia penasaran apa yang terjadi sehingga Reisqa bisa tak sadarkan diri di sana?

Wildan langsung keluar dari ruang meeting dengan pikiran campur aduk. Bagaimana bisa Reisqa pingsan di sana? Apa yang ia lakukan? Kalau begini, ia takut semuanya akan terbongkar kehadapan keluarganya.

"Engkau hanya bisa menyusahkanku Reisqa! Bagaimana jika semuanya terbongkar?!"

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Felicia Aileen
menarik nih ceritanya.. pengen follow akun sosmed nya tp ga ketemu :( boleh kasih tau gaa?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status