Kemarahan Wildan semakin menjadi kala ia mengambil koper milik Reisqa dan membantingnya di depan perempuan itu.
Wildan juga tak segan untuk berbicara seperti apa yang ia pikirkan sebelumnya."Engkau sama sekali tidak ada gunanya tinggal di sini. Engkau mengacaukan semuanya! Cepat pergi dari tempat ini! Kau membuat malu nama baik keluarga Sasmita!"
Wildan membuka semua lemari dan melempar semua pakaian milik Reisqa. Ia tahu bahwa Reisqa selama ini tidur di kamar mereka. Hanya saja, Wildan yang suka menghindar. Ia tak mau melakukan kewajibannya bersama Reisqa.
Perempuan itu hanya bisa menangis. Ia sendiri bahkan tidak sadar dengan apa yang terjadi dengannya. Ia tidak pernah bertemu pria lain selain Wildan. Mengapa pria itu jahat kepadanya? Sedangkan, Wildan tahu bahwa Reisqa hanya berada di rumah.
Hati Wildan sangat kotor. Ia sangat jahat bahkan tidak memikirkan bagaimana yang terjadi dengan Reisqa.
"Kau menunggu apa Reisqa? Kemasi pakaianmu dan segera pergi dari sini. Satu hal yang harus kau ingat, jangan sampai kau muncul lagi di depan keluargaku!"
Wildan langsung pergi dari kamar. Ia kesal karena akhirnya akan ada masalah besar seperti ini. Ia kecewa Reisqa tidak tahu tentang sebuah perjanjian. Mereka memang tak saling mencintai, tapi selingkuh dan mempunyai anak saat mereka masih memiliki ikatan, itu adalah hal yang dilarang.
Dalam hatinya, Reisqa bingung mengapa hal ini terjadi kepadanya. Apakah mungkin, ia melakukannya secara tak sadar? Siapa yang akan bertanggungjawab sekarang?
"Ya Tuhan, mengapa aku mendapatkan semua masalah ini?" Reisqa langsung memungut pakaiannya yang dibuang oleh Wildan.
Rumah tangganya masih berjalan satu tahun tanpa kepastian, kini ia sudah tahu bagaimana rasa sakit dalam pernikahan. Ia tak kuat jika harus menghadapi masalah ini di usianya sekarang.
Reisqa pergi.
Sementara itu, Wildan sedang menenangkan dirinya di teras belakang rumah. Betapa bodohnya ia tidak menyingkirkan Reisqa sejak dahulu? Kalau begini, ia jadi susah sekarang.
Ditambah, ayahnya mengetahui apa yang terjadi dengan Reisqa tadi. Ia akan mendapatkan banyak masalah. Sayangnya, tak semua harus ia lakukan dengan baik. Masalah ini, tak dapat ia sembunyikan lagi.
Tiba-tiba ponsel Wildan berdering. Ia melihat nama yang terpampang di ponselnya."Ayah menghubungiku?" Wildan mengembuskan napas kasar.
Pria itu langsung menjawab telepon ayahnya. Ia adalah seseorang yang bertanggungjawab terhadap kondisi yang sekarang ia hadapi. Wildan berharap, Reisqa segera pergi. Semuanya hanya akan menjadi beban untuk Wildan.
"Iya, ayah?"
Wildan tak siap dengan segala yang dikatakan Tuan Sasmita. Bagaimana jika ayahnya tahu bahwa Reisqa hamil anak orang lain? Bagaimana jika kabar ini menyebar?
Di sana, ayah Wildan yaitu Tuan Sasmita menanyakan bagaimana keadaan istri Wildan yaitu Reisqa Auristela. Apakah keadaan menantu keluarga Sasmita sehat-sehat saja?
"Reisqa baik-baik saja ayah. Ia hanya perlu vitamin."
Wildan tak dapat berkata banyak. Ia harus beralasan terhadap Reisqa. Kalau sampai ayahnya tahu, maka akan terjadi pertengkaran dengan keluarganya.
Reisqa sendiri sudah pergi dari sini, ia bingung harus ke mana. Kalau masalah uang, ia juga punya walau tidak banyak. Setidaknya, cukup untuk ia sendiri.Untung saja mereka tinggal di tempat yang tak banyak di ketahui orang. Ada masalah apapun, tak akan menjadi pembicaraan. Dengan begini, kepergian Reisqa tak banyak dilihat orang.
Ia bisa pergi dengan nyaman.
"Kita akan pergi ke mana, Nyonya?" tanya supit taksi pada Reisqa.
Reisqa menjawab, "Ke hotel Amarinth, Pak."
Hari ini, Reisqa memutuskan untuk bermalam di hotel. Ia tidak akan pergi kemanapun sebelum mendapat informasi dari Wildan. Apakah Wildan benar-benar tega seperti itu kepadanya?
Pria itu mengapa tak pernah membuka hati kepadanya sedikitpun? Reisqa bisa mencoba untuk membuat Wildan bahagia. Tentunya untuk balasan yang sepadan.
Reisqa memang tidak pernah berada di posisi seperti ini. Dirinya merasa tak pernah mencari masalah. Walau, hanya sekecil butiran pasir.Di rumah keluarga Sasmita sendiri, Tuan Sasmita memberitahu ke istrinya bahwa Reisqa pingsan di Mall Graha. Sontak saja, ibunda Wildan jadi terkejut. Apa yang terjadi pada Reisqa?
"Apa yang terjadi dengannya?" Ibunda Wildan bereaksi.
Tuan Sasmita memang belum mendapat kabar yang lengkap. Wildan mengatakan bahwa Reisqa hanya kelelahan. Wildan juga tidak terlalu memberinya kesempatan, untuk bertanya. Tuan Sasmita berniat untuk mengunjungi anaknya. Ia ingin tahu bagaimana Wildan dan istrinya sekarang? Apakah mereka sudah berniat untuk memiliki anak?
"Bagaimana jika kita berkunjung ke rumah mereka?" tawar Tuan Sasmita.
Nyonya Wirda menjawab tawaran suaminya, "Aku setuju. Sebenarnya, aku juga penasaran dengan rumah tangga mereka."
Sudah lama sejak Wildan memutuskan untuk memiliki rumah sendiri. Ia seakan bisa hidup mandiri, padahal dulu ia adalah anak yang cukup manja. Nyonya Wirda sendiri tak yakin jika Wildan sekarang sudah memiliki kehidupan yang ia inginkan.
"Baiklah, aku akan menghubungi Wildan. Semoga saja, ia sedang tidak sibuk. Tadi, ia pergi saat sedang rapat di kantor."
Pria itu mengambil ponsel. Berharap, Wildan menerima kedatangannya dan ibunya. Mereka sudah jarang berkumpul di rumah. Apalagi, sebentar lagi akan ada acara keluarga.
"Apakah kau ada di rumah nanti?" tanya Tuan Sasmita.
Di sana, Wildan mulai khawatir dengan apa yang akan ayahnya katakan selanjutnya. Apakah mereka sudah curiga dengan Wildan dan Reisqa? Bagaimana jika mereka datang tanpa kabar terlebih dahulu?
"Ada apa ayah? Aku sedang mengerjakan sesuatu."
Walaupun ia khawatir, Wildan tak boleh menunjukkannya secara tak langsung. Ia bisa dalam masalah yang rumit nanti.
"Ayah akan berkunjung ke rumahmu nanti. Bolehkah ayah datang, mamamu juga akan datang. Ia sangat merindukanmu dan istrimu."
Wildan langsung membelalakkan mata. Bagaimana ia bisa menolak keinginan ibundanya? Sedangkan, mereka saja jarang bertemu sekarang.
Pria itu bingung, ke mana perginya Reisqa sekarang? Dapatkah ia menemukan Reisqa dalam beberapa menit dari sekarang? Apakah ia sudah pergi jauh?
"Wildan, apakah kau memgizinkan kami berdua?" Tuan Sasmita bahkan tak mendengar jawaban Wildan.
Wildan langsung menjawab, "Ah, silakan jika ayah ingin datang kemari. Kita sudah jarang berkumpul bukan?"
Secara terpaksa Wildan harus memutar otak untuk mencari Reisqa. Ia mungkin sudah ditinggal sangat jauh oleh perempuan itu.
Bagaimana dan apa alasan yang akan ia berikan? Saat mengusir Reisqa, Wildan bahkan tidak berpikir bahwa kedua orang tuanya akan datang kemari.
"Terima kasih telah mengizinkan kami berdua, kami akan tiba di sana satu jam lagi."Wildan hanya memiliki waktu satu jam untuk menemukan istrinya. Apakah Reisqa sudah pergi jauh? Entahlah, Wildan tidak akan tahu tanpa menghubungi perempuan itu.
Ia agak gengsi untuk menelepon perempuan itu. Tapi, ini harus ia lakukan.
"Ke mana pergimu, Reisqa? Mengapa kau selalu membuatku dalam masalah?"
Perempuan cantik nan muda sudah sampai sekolah Kirana Safany. Ia mencoba untuk tidak terlambat namun kemacetan di ibukota tak dapat ia hindari. Sebelumnya ia sudah mencoba menghubungi Azriel, namun belum ada balasan.Hingga akhirnya ia melihat kelas yang merupakan tujuannya yaitu kelas Kirana. Reisqa memberi salam dan melihat sudah banyak orangtua yang datang. Sayangnya, Kirana kecil terlihat sedikit murung dan sedih.Miss Kelly yang melihat hal itupun akhirnya mempersilakan Reisqa masuk dan bertanya ia mewakilkan siapa untuk datang? Sontak Reisqa pun menjawab bahwa ia mewakili ayahKirana yaitu Azriel. Ia juga mengatakan bahwa ia memberi Kirana kejutan."Baiklah, nyonya! Saya akan mengantarkan anda pada Kirana secara langsung."Kirana pun akhirnya melihat kedatangan Reisqa dan merasa tidak percaya. Ibu perinya ada di sini. Itu artinya apakah ayahnya ikut kemari? Sekarang, Kirana tahu apa yang ayahnya sembunyikan darinya sejak tadi pagi.&
"Maafkan aku papa mertua. Tapi, aku harus mengatakannya pada papa. Ini adalah alasan yang sangat jelas."Wildan Sasmita memulai sandiwaranya. Pria itu senang jika Reisqa tak hanya dibenci keluarganya. Akan tetapi, keluarganya sendiri. Dengan begitu, ia sudah membuang Reisqa jauh-jauh dari kehidupan setelah bercerai.Rencananya setelah ini ia akan mengancam Reisqa untuk tak berkata apa-apa tetkait dengan masalahnya dengan Wildan.Kalau Reisqa diam artinya ia sudah berpasrah dan tak menginginkan hubungan ini untuk rujuk."Papa, setelah ini tolong jangan membenciku. Aku hanya menginginkan keadilan dalam hubungan kami."Berpura-pura menderita atas masalah ini membuat Wildan merasa bahwa tak ada yang akan menjatuhkan dirinya.Tuan Andrian jadi bingung lagi atas apa yang terjadi. Hatinya sedih kala tahu bagaimana kenyataan hubungan mereka berdua.
Merasa memiliki feeling yang kuat terhadap Reisqa, Azriel memutuskan untuk menelepn Reisqa pada malam harinya. Ia berniat untuk mengetahui apa yang sedang Reisqa pikirkan.Azriel pikir Reisqa akan menolak teleponnya. Akan tetapi, kali ini berbeda. Perempuan satu ini, langsung menjawab telepn Azriel. Syukurlah jika begitu. Keterbukaan Reisqa terhadap Azriel dapat membantunya untuk menyelesaikan masalah."Aku hanya bisa menjelaskan ini lewat telepon. Aku takut engkau terkejut mendengar ceritaku. Aku mohon jangan terkejut atas apa yang aku ceritakan."Azriel makin penasaran dengan apa yang akan Reisqa ceritakan. Tapi, ini sudah konsekuensi dari mendengar cerita orang lain. Lagipula, apakah Reisqa benar-benar rela untuk berbagi dengannya?"Sebenarnya, aku sedang hamil, Azriel."Pria yang mendengar perkataan Reisqa pun langsung terkejut. Ternyata, selama ini Re
"Apa yang terjadi dengan kalian berdua, Wildan? Apakah masalah sangat besar sehingga tidak ada penyelesaian yang baik?" Tuan Sasmita sangat kesal dengan apa yang Wildan katakan kepadanya.Rumah tangga yang baru berjalan satu tahun mengapa memiliki masalah se-rumit ini? Ia tidak paham, sebenarnya ini salah siapa? Pembicaraan yang awalnya tuan Sasmita giring ke dalam topik yang baik berujung pada cerita rumah tangga Wildan.Awalnya ia mengira hal ini tak se-serius yang ada dalam bayangannya. Ia pikir ini bisa diselamatkan. Pasti semua anggota keluarga kaget bila mendengar cerita dari Wildan."Aku sudah menahan ini semua sejak pernikahanku dengan Reisqa. Sekarang, terbukti apa yang aku takutkan, Papa!"Tuan Sasmita menuntut Wildan untuk mengatakan apa masalahnya dengan Reisqa. Ia mau anak laki-lakinya menceritakan semuanya. Dirinya yakin bahwa masih ada jalan keluar untuk hubunga
Waktu istirahat tengah berlangsung. Ayah Reisqa sudah sampai di kantor dan akhirnya meminta izin ke rumah sakit. Tuan Andrian menawarkan Reisqa untuk memakai mobil kantor, namun ia tidak yakin Reisqa mau menggunakannya.Perempuan itu memilih untuk pergi menggunakan taksi online. Ia tak mau ketahuan oleh orang lain. Segera ia pergi ke rumah sakit guna pemeriksaan kandungan. Semoga saja ia tidak memiliki halangan dalam perjalanan.Sekitar 10 menit p
Pagi sekali, Tuan Andrian mengundang sejumlah orang untuk menghadiri meeting di luar kota. Tentu saja ia juga mengundang Azriel yang bisa mengerjakan segalanya. Reisqa sendiri belum menjadi bagian apapun dalam perusahaan. Ia akan berangkat kerja seperti biasanya.Azriel yang sudah menunggu kesempatan pun jadi berkecil hati. Ia tidak dapat menemui Reisqa sekarang. Kalau begitu ia tak dapat melakukan apapun demi bertemu Reisqa. Tuntutan bekerja kantor lebih besar dan penting.Soal Kirana ia sudah menitipkan Kirana pada seseorang dari sekolah. Ia sudah berpesan untuk menjemput Kirana nanti jika sudah waktunya. Tak lupa, Azriel juga berpamitan pada Kana untuk pergi bekerja di pagi hari."Sayang, nanti kawan Miss Kelly akan menjemputmu. Ia adalah orang yang sangat Miss Kelly percaya. Jangan takut dengannya, ya?"Azriel mencoba untuk membujuk Kana agar tidak takut dengan kawannya. S