Share

Apakah ini benar?

Dua hari kemudian, Ellina duduk tersenyum mulut menikmati sebuah apel merah yang segar. Dia sudah tahu semuanya. Ayahnya memasukkan Lexsi ke rumah sakit jiwa. Dia bahkan tak menyangka bahwa semua akan sangat menguntungkan untuknya. Dia hanya memainkan bagiannya dan melukai dirinya tanpa takut. lawlu menyerahkan semuanya pada takdir dan hari ini dia mendapat kepuasan yang terduga.

"Kau puas?"

Ellina menoleh, menatap Lykaios yang masih mengupaskan apel untuknya. Tangan pria itu terulur memberikan potongan apel yang telah di kupas.meski hari mulai menjelang malam, pria itu tampak tak akan beranjak dari duduknya untuk terus memperhatikannya.

"Kau pasti sangat senang," imbuh Lykaios mendapat anggukan cepat dari Ellina.

Mata Ellina mengerling nakal sesekali. Dua sudut bibirnya meringkuk membentuk senyum malu dengan raut wajah tidak tahu apa-apa. "Dia melewati batasnya. akwu hanya melindungi diriku,"

Lykaios menggeleng dengan senyum tipis. Dia tak akan percaya pada alasan gadis di dekatny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status