Share

Bab 10 : Terpaksa meninggalkannya

Sean menghirup dalam-dalam udara kemudian terdiam sesaat. Kakinya mulai terasa apalagi dengan posisi berdiri seperti ini. Ia menatap Auris lagi dan merasa Auris sedikit mengobatinya meski gadis itu tidak berbuat apa-apa.

"Pangeran?".

Lamunan Sean terbuyar, Auris lalu bertanya "Minumanku dimana? Aku haus".

"Maaf, aku akan membelinya nanti ya. Sekarang Tuan putri harus sembuh dulu"

Auris terlihat kecewa "Tidak bisa sekarang?"

"Air putih saja oke. Aku akan mengambilnya"

"Tuan putriku. Saat aku pergi kau jangan kemana-mana" titah Sean.

"Iya iya, ayolah nanti aku mati kehausan!" pekik Auris, Sean langsung meminta suster untuk membawa air mineral karena jika harus ke luar, Sean tidak kuat untuk saat ini. Ia menunggu di luar ruangan saja.

Sean mengetik sebuah pesan untuk sekretarisnya dan meminta beberapa orang untuk menjaga Auris mengganti menjaganya. Ia terpaksa meninggalkan Auris untuk sesuatu yang penting dan tidak boleh terlambat.

Air mineral sudah datang, Sean berterimakasih pada suster
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status