Share

Bab 24 : Kebaikan

"Dokter manis sekali" ucap Auris dengan memegang bibirnya, wajah itu terlihat tanpa bersalah sedangkan Arsen yang jadi korbannya menatap tajam Auris.

Di dalam hati Arsen terasa gemuruh yang mencuat dan otaknya tidak bisa menerima kenyataan gadis itu mencuri ciumannya.

"Auris kau...".

"Maaf dokter aku tidak sengaja" Auris memegang tengkuknya yang tidak gatal.

"Setelah melakukannya, kau bilang tidak sengaja?!" geram Arsen.

"Dokter jangan marah, itu adalah ciuman untuk membujukmu".

Arsen yang tidak terima dipermainkan oleh Auris segera membalas perbuatan gadis itu.

Dengan tubuhnya yang tegap, Arsen menarik tubuh Auris lalu merapatkan ke tembok. Dia mengunci Auris diantara tangannya yang diletakkan di tembok.

Auris yang dalam posisi ini merasa tidak nyaman. Ia selalu menghindari kontak mata itu.

"Apa kau selalu melakukan itu jika membujuk seseorang hmm?" tanya Arsen yang setengah berbisik membuat Auris merinding mendengarnya.

"Tidak" jawab Auris dengan gugup.

"Kau berbohong, pasti sudah t
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status