Share

Bab 22 : Alergi

Satu jam berlalu, Auris berniat untuk tidur siang namun dirinya terganggu oleh rasa gatal di sekejur tubuhnya. Dengan tangan kirinya ia berusaha meredakan gatal itu dengan menggaruk area yang gatal.

Auris menadahkan kepalanya untuk menggaruk bagian leher dan wajahnya.

Lama kelamaan Auris kesal dan tidak mau diam, ia berjalan mondar mandir nengitari ruangannya. Ia melihat keluar tidak ada suster yang lewat. Auris masih bisa tahan dengan rasa gatalnya.

"Sial, ini sangat menyiksa" geram Auris.

Aurir menekan tombol yang ada di dekat tempat tidur untuk memanggil perawat. Ia memilih untuk duduk karena pegal berjalan tapi tangannya masih menggaruk.

Pintu ruangannya terbuka, suster Anet datang menghampiri Auris.

"Nona Auris ada apa?"

"Suster bantu aku garuk punggungku" ucap Auris yang berusaha menjangkau punggungnya namun tidak sampai. Suster Anet sedikit heran lalu dia membantu Auris.

"Tubuhku gatal semua sus" keluh Auris.

"Apa kamu memakan sesuatu yang membuatmu alergi?" tanya Suster Anet
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status