Share

Perempuan dalam Mimpi

“Hero!”

“Hero!”

Samar-samar Hero masih mendengar ada banyak orang di sekitar. Tangannya yang mulai dingin digenggam erat oleh Mana, sementara Atalla bergegas memanggil Xalma, putranya harus sembuh, ia sungguh tak ingin kehilangan Hero.

Suasana di lokasi festival berubah mencekam, Argana sigap menenangkan penduduk dan meminta mereka pulang ke rumah masing-masing. Keadaan yang sempat kacau perlahan menjadi sunyi, sepi, dan benar-benar tak ada lagi suara yang dapat didengar Hero. Ia pingsan nyaris kehabisan darah.

Tombak yang melukai Hero hilang dengan sendirinya, jelas senjata itu tidak berasal dari Kota Gardraff.

Hero dibawa ke pusat kesehatan kota untuk dirawat langsung oleh Xalma. Sahabat-sahabatnya, Seema, Leander, Arion, dan Eireena tak beranjak sedikit pun dari ruangan Hero dirawat. Mereka gelisah dan takut terjadi sesuatu yang buruk pada Hero. Bahkan Genio saja berkali-kali menanyakan keadaan Hero.

“Maafkan, aku. Ini adalah-”

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status