Esok paginya Zekha pagi-pagi sekali sudah pergi ke kantor karena ada rapat pagi ini, ia tak sempat sarapan di rumah mertuanya. Namun, ia berjanji kalau malam ini akan makan malam di rumah bersama dengan mertuanya.
“Zekha, apakah semalam tidurmu nyenyak? Pagi ini kita tak bisa mengobrol bersama karena kamu harus ke kantor pagi-pagi sekali dan Jason bersama Papahmu ada rapat dadakan juga, jadi pagi tadi tak ada yang sarapan di rumah,” tanya Jeny sengaja ingin memancing memantu dan putranya itu, seketika wajah Zekha memerah mengingat kejadian semalam.“Ah, emm, cu-cukup nyenyak kok, Mah,” sahut Zekha tergagap, Jeny tersenyum lebar begitu pula dengan Jason yang diam menikmati makanannya tapi seringai tipis muncul dari bibirnya.“Sudah cukup skandal yang kau lakukan, Jason. Papah minta ke depannya jangan ada skandal seperti ini lagi. Saat ini banyak gosip beredar kalian yang tak tinggal satu rumah karena sudah tak cocok dan akan berpisah. Mulai hari ini kamu harus kembali ke Villa Century, jangan membantah,” titah Robert.Zekha terkejut dengan permintaan Papah mertuanya itu. “Pah, hal ini bisa aku bicarakan sama Jason nanti, jika Jason tak bersedia maka ke depannya aku akan lebih sering mengunjunginya bermalam di apartemennya untuk menemaninya sesekali.” Zekha segera angkat bicara sebelum Jason bicara.‘Jangan sampai kamu menyetujui permintaan Papah, atau kamu akan tahu akibatnya,’ gerutu Zekha dalam hati berharap Jason tak menyetujui ide Papah mertuanya itu untuk Jason kembali ke Villa yang kini ia tempati meski Villa itu memang milik Jason.Jason tak menjawab apa pun, ia juga tak menunjukkan reaksi apa pun, Jason malah bangkit dari duduknya tanpa suara sepatah kata pun ia berjalan hendak meninggalkan meja makan karena memang makanannya sudah habis.“Anak kurang ajar, mau ke mana kau? Aku sedang bicara padamu tapi kau malah ingin pergi begitu saja,” teriak Robert yang kesal karena putranya itu selalu mengabaikannya, entah sifatnya itu mirip dengan siapa.Jason menghentikan langkahnya, ia membalikkan tubuhnya. “Bukankah Anda menyuruhku untuk pindah ke Villa Century? Maka akan kulakukan saat ini juga,” ucapnya lalu berbalik dan pergi lagi, Zekha yang terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Jason mengepalkan tangannya geram, ia bangkit dan berniat menyusul Jason.“Pah, Mah, aku akan membantu Jason berkemas,” ucap Zekha berpamitan pada Papah dan Mamah mertuanya, ia mencium pipi Jeny dan kemudian pergi menyusul Jason dengan geram.‘Pria menyebalkan itu, beraninya dia mengatakan hal itu tanpa meminta keputusanku dulu. Dulu dia pindah seenaknya, dan sekarang dia juga pindah seenaknya lagi,’ dengan geram Zekha terus saja menggerutu dalam hati.Di depan rumah kediaman keluarga Darren, Jason sudah menunggunya di dalam mobilnya. Jason menyuruh Erlan dan Rangga, asisten dirinya dan Zekha untuk pulang karena ia yang akan membawa istri kontraknya itu pulang.“Masuk.” Jason membukakan pintu mobil samping dirinya duduk, tapi Zekha malah membuka pintu belakang dan duduk di kursi belakang.“Kamu itu jadi orang seenaknya saja membuat keputusan, dulu kamu pergi seenaknya dan sekarang kamu ingin kembali juga seenaknya, bahkan kau meminta Erlan pulang lebih dulu juga seenaknya tanpa mengatakannya dulu padaku,” geram Zekha mengoceh terus menerus, Jason hanya terkekeh lirih, ia merasa seperti sedang mendengarkan alunan melodi indah yang membuatnya ingin terus mendengarnya.“Jason, apa kau mendengarku?” pekik Zekha kesal karena Jason sedari tadi hanya diam mengemudikan mobil tanpa berniat menanggapi apa pun ocehan dirinya.“Aku mendengarkan, kau bisa lanjutkan jika belum lelah,” sahutnya membuat Zekha semakin kesal.“Kamu... Argh... Sudahlah, percuma bicara padamu juga, kamu selalu seperti itu. Membuat masalah dan pada akhirnya aku juga yang harus membereskannya. Memang pantas julukanmu itu sang CEO cassanova yang selalu bergonta-ganti wanita sudah seperti mengganti pakaian,” akhirnya Zekha menyerah akan argumennya yang tak ditanggapi oleh Jason.“Aku tak akan menjadi cassanova kalau istriku memberikan hakku padaku, istriku tak pernah tahu kalau aku membutuhkan kehangatan dan belaian dari seorang wanita,” ucapnya seakan menusuk ke jantung Zekha.Jason memang terkenal sebagai CEO yang sering mengganti wanita, tapi ia tak pernah sekalipun melakukan one night stand dengan wanita yang selalu menjadi skandalnya itu. Ia melakukan itu terkadang untuk pekerjaannya yang berpusar didunia hiburan sekaligus membuat Zekha menyerah dan akhirnya mengatakan kalau ia cemburu dan meminta dirinya jangan melakukan hal itu lagi. Namun, usahanya selalu saja tak membuahkan hasil, Zekha selalu tak pernah mengatakan apa yang ingin ia dengar.“Kau akan mendapatkan hakmu nanti setelah pernikahan kontrak kita usai dan kau bisa menikah dengan wanita pilihanmu sendiri,” ucap Zekha keluar dari mobil Jason karena memang sudah sampai di halaman Villa Century.Zekha mencari di mana kunci Villa berada di dalam tasnya hingga tak sadar Jason sudah berdiri tepat di sampingnya.“Apakah kau melakukan sesuatu pada kamarku sehingga kau juga buru-buru ikut aku pulang?” tanya Jason yang sudah curiga pada istri kontraknya itu, ia bisa menebak kalau kini Vilanya pasti sudah seperti rumah kontrakan yang tak berpenghuni.“Ah tidak, kamarmu masih seperti biasa kok,” sahut Zekha dengan nada terbata-bata, kuncinya sudah ketemu dan pintu segera dibuka.Jason sudah bisa menebak akan apa yang terjadi pada Vilanya, Vilanya akan seperti rumah baru yang tak ada isinya. Melihat ruang tamu, ia tak mempermasalahkannya jika hanya ada sofa dan meja saja sedangkan barang lainnya lenyap disingkirkan oleh istri kontraknya itu. Jason berjalan menuju kamarnya dengan Zekha yang membuntutinya dari belakang sambil meremas tangannya.Pintu kamar terbuka, Jason hanya bisa melongo terkejut tak habis pikir karena kamarnya begitu sepi tak ada satu pun barang miliknya dan hanya menyisakan dua tempat tidur yang mungkin tak bisa Zekha pindahkan dan lemari juga meja kerja, selebihnya barang sudah bersih tak tersisa.Zekha hendak melarikan diri, ia membalikkan badannya diam-diam, tapi sayangnya ia kurang cepat karena Jason sudah menarik tangannya dan ia masuk ke dalam pelukan suami kontraknya itu.“Ke mana barang-barangku? Komputerku? Dan barangku yang lainnya?” bisik Jason ditelinga Zekha membuat wanita cantik itu bergidik, ada sensasi aneh yang membuat darahnya berdesir kala Jason berbisik ditelinganya sehingga membuat jantungnya berdegup kencang.“Aku pikir kamu tak akan kembali lagi, jadi aku menyimpan semua barangmu digudang,” sahut Zekha lirih.“Setelah aku selesai mandi, aku ingin barang-barangku sudah berada di tempatnya lagi.” Jason melepas pelukannya dan berjalan menuju kamar mandi, Zekha bernapas dengan lega karena akhirnya bisa terlepas dari pelukan Jason yang menurutnya itu mematikan.Jason membalikkan tubuhnya. “Lagi pula kau harus ingat, kalau aku adalah Tuan rumah, rumah ini,” ucapnya kembali.“Baiklah, aku tahu, jadi selamat datang kembali teman sekamarku,” dengan santai Zekha berucap sambil melambaikan tangannya dengan wajah malasnya.Setelah Jason masuk ke dalam kamar mandi, Zekha bergegas mengembalikan bara-barang Jason ke tempatnya. Barang-barang tersebut sengaja Zekha simpan karna ia tak fokus bekerja jika ruangan terlalu bayak barang. Baginya barang-barang yang tergeletak di mana-mana membuatnya risi dan itu tak ada gunanya, makanya saat Jason memutuskan untuk pindah ke apartemennya, ia menyimpan barang-barang milik Jason.Hidden Love || Bintang_Biru || GoodNovel“Dasar Jason brengsek, kenapa juga dia harus kembali kesini, sudah bagus dia tinggal di apartemennya, malah kembali mengganggu hidupku,” gerutu Zekha yang sedang mengembalikan kembali barang-barang milik Jason ke tempat yang semestinya.Setelah selesai dengan membereskan semuanya, ia juga memutuskan untuk mandi dikamar mandi lain. Setelah selesai, Zekha melihat sekeliling, ternyata Jason belum selesai dengan ritual mandinya, yah Jason kalau mandi sudah seperti putri solo yang lamanya hampir satu jam, entah ritual apa saja yang ia lakukan di dalam kamar mandi sampai selama itu di dalam kamar mandi. Tak ingin ambil pusing, Zekha berjalan menuju dapur sambil membawa tablet yang biasa ia gunakan untuk bekerja ke dapur.Zekha mengambil satu cup mie instan dan menyeduhnya dengan air panas, ia juga membuat teh lemon untuk menemaninya bekerja. Sambil menunggu mie instannya siap, Zekha mengerjakan pekerjaannya yang tadi belum selesai dikantor karena harus segera pulang sebab sudah janji pada
Matanya seketika membulat menyaksikan apa yang dilakukan suaminya dan Jesica, Jason dan Jesica tengah berciuman diruang tamu. Namun, sepersekian detik kemudian Zekha mengabaikan adegan itu setelah berhasil mengontrol hatinya, Zekha berjalan melewati mereka yang sedang sibuk memagut bibir. Sebenarnya ia geram karena Jason melakukan hal itu diruang tamu, tapi Zekha tak ingin banyak bicara, jadi ia memutuskan untuk mengabaikannya saja“Kamu sudah pulang? Mengapa lama sekali? Aku sudah sangat kelaparan, apakah kamu tak peduli?” banyak pertanyaan dilontarkan oleh Jason kala melihat Zekha tak merespons apa yang ia dan Jesica lakukan.Zekha menghentikan langkahnya, ia menoleh pada di mana Jason dan Jesica duduk, tapi bukan melihat pada keduanya melainkan matanya tertuju pada tablet yang tadi ia gunakan untuk bekerja. Zekha berjalan menuju meja tersebut, Jason berpikir kalau istri dinginnya itu akhirnya akan merespons apa yang dia lakukan dengan Jesica. Namun, ternyata perkiraannya salah, a
Zekha kembali dengan membawa sebuah selimut dan juga guling ditangannya. Ia meletakkan guling tersebut di bagian tengah tempat tidurnya. Setelahnya Zekha berbaring mengenakan selimut yang tadi dibawanya. “Kamu, jangan melewati batas ini,” titahnya, ia langsung tidur memunggungi Jason. Pikiran Zekha masih memikirkan pekerjaannya, ia masih berpikir bagaimana Jason menemukan beberapa kesalahan yang ia lewatkan. ‘Apa aku tanya saja dia yah?’ pikir Zekha. ‘Ah tidak, saat ini keadaan aku dan dia sangat canggung, apalagi tadi sempat sedikit memanas karena kehadiran Jesica,’ tolaknya lagi, ia gengsi untuk menanyakan hal itu pada suami kontraknya itu. Ucapan yang dilontarkan oleh Zekha tak diindahkannya oleh pria itu, Jason maju dan memeluk tubuh Zekha dari belakang dengan erat. Jason mencium wangi rambut istri dinginnya itu, sejenak darahnya berdesir mengalir dengan hebat. Jantungnya berdegup, napasnya tak beraturan. “Aku tahu kau ingin aku tidur sambil memelukmu sepeti ini kan? Di luar h
“Bos, makan siang Anda ingin saya pesankan dari kantin apa dari resto biasa?” tanya Rangga yang datang setelah makan siang, ia sudah mengingatkan Bosnya akan makan siangnya, jika Rangga berinisiatif menyediakan makan siang tanpa bertanya maka Jason tak akan memakannya jika ia tak ingin makan.“Rangga, daripada kau mengurusi makan siangku, lebih baik bantu aku beli peralatan dapur agar istriku bisa masak setiap pagi. Zekha mengatakan kalau weekend ia akan membelinya, tapi aku tak ingin ia kelelahan hanya karena peralatan dapur. Aku ingin saat Zekha pulang kerja nanti, semuanya sudah tertata rapi di dapur, dan juga bahan makanan jangan lupa dibeli, lemari pendingin kosong, isi sekalian,” titah Jason pada Rangga.“Tapi, Bos, Nyonya besar selalu meminta saya untuk mengingatkan Anda dengan makan siang yang selalu Anda lewatkan. Nyonya besar sangat khawatir kalau Anda akan masuk rumah sakit lagi karena telat makan atau tak makan sama sekali.” Rangga masih mencoba memberi pengertian pada B
Zekha tersenyum tipis pada Jesica. “Kenapa? Apakah aku tak boleh datang untuk melihat suamiku? Malah sebaliknya aku ingin bertanya, bukankah Nona Jesica Lee tidak bekerja di ZC Company? Mengapa Anda bisa berada di sini? Apakah menggoda pria yang sudah beristri itu sangat menyenangkan bagi Nona Jesica Lee?” sindir Zekha tepat sasaran, Jesica yang tadinya ingin memancing emosi Zekha, kini ia sendiri yang malah terpancing emosi karena perkataan Zekha. “Kamu!” pekik Jesica kesal. ‘Bukankah wanita ini tak disukai oleh Jason? Mengapa belakangan ini dia menjadi begitu dekat dengannya? Jason juga sekarang terlihat peduli padanya, apakah Jason sudah jatuh cinta padanya?’ batin Jesica. “Untuk apa kau bersandiwara menjadi istri yang perhatian pada Jason dengan cara mengunjunginya? Selama ini yang dia cintai bukanlah dirimu. Kau memang istrinya, tapi sebenarnya hanya sebagai statusnya saja untuk menyenangkan orang tuanya. Dihati Jason tetap akulah yang dia cintai,” ucap Jesica dengan begitu per
“Ada apa?” tanya Zekha yang bingung karena Jason menghampirinya dengan raut wajah panik.“Apakah kamu melihat foto yang berada di atas meja kerjaku?” tanya Jason dengan panik.“Maksudmu bingkai yang pecah yang berantakan di atas meja itu?” tanya Zekha, dan tiba-tiba saja Jason memegang kedua pundaknya dan mengguncangnya dengan erat dan kasar.“Benar, kamu taruh di mana?” tanya Jason yang tak sadar sudah menyakiti bahu Zekha dengan memegangnya erat.“Kulihat sudah pecah dan berantakan, jadi kubuang karena kupikir itu sampah,” sahut Zekha apa adanya.“Itu barang berharga bagiku, mengapa kau menyentuhnya sembarangan dan membuangnya seenaknya tanpa seizinku,” bentak Jason dengan wajah penuh amarah.“Kau menyakitiku, Jason,” pekik Zekha karena Jason memegang pundak Zekha dengan sangat erat.“Lain kali jangan berani-beraninya kau menyentuh barang-barangku, dan jangan memasuki ruanganku tanpa seizinku.” Jason melepaskan cengkeramannya pada pundak Zekha, tak sengaja Zekha tersungkur da
“Ada apa?” tanya Gladis yang bingung melihat sahabatnya memasang raut wajah khawatir.“Erlan mengatakan, ada yang ingin bunuh diri di atap gedung Rose Group,” sahut Zekha memakai handsfreenya dan memasukkan ponselnya ke dalam tas.“Aku akan ikut menemanimu.” Gladis bangkit dan meraih tasnya, ia akan ikut pergi bersama dengan Zekha.Di depan gedung Rose Group, sudah banyak orang berkumpul di depan gedung tersebut. Anggota pemadam kebakaran dan juga ambulance sudah siap berada di tempat tersebut karena takut terjadi hal yang tak diinginkan. Terlihat juga di atas gedung seorang wanita yang hendak loncat ingin bunuh diri.Zekha yang baru datang langsung naik ke atas atap gedung, meski memiliki fobia terhadap ketinggian, tapi ia harus menyelamatkan wanita itu agar tak terjadi sesuatu pada Rose Group. Jika saham Rose Group sampai anjlok hanya gara-gara ada seseorang yang bunuh diri di gedung tersebut, maka Tuan besar Addison akan menyalahkan Zekha sepenuhnya.“Nona, wanita yang ingin b
“Erlan, jadwalkan pada dokter kecantikan terbaik untuk bertemu dengan Bunga. Kita tak bisa membiarkannya seperti itu dan lepas tangan begitu saja. Aku tak ingin berdampak buruk pada perusahaan yang nantinya akan mengakibatkan saham perusahaan anjlok,” titah Zekha, pagi itu ia terlihat sangat sibuk sekali karena insiden semalam di atas gedung perusahaan milik keluarga Addison.“Mengapa Anda begitu sangat peduli padanya, Nona? Iritasi pada wajahnya bukan karena skincare dari perusahaan kita. Kulit dia sendiri yang begitu sensitif tapi malah ingin mencoba sesuatu yang baru tanpa berkonsultasi terlebih dulu pada dokter kecantikan,” tanya Erlan yang masih bingung mengapa Bosnya itu malah peduli pada Bunga.“Itu karena dia mencoba bunuh diri di atap perusahaan ini saat wajahnya iritasi setelah menggunakan skincare milik perusahaan kita. Bantu aku untuk menekan berita di media sosial tentang perusahaan kita juga terkait berita semalam,” sahut Zekha yang menambah pekerjaan lagi pada Erlan.