Share

HL ~ 03

Esok paginya Zekha pagi-pagi sekali sudah pergi ke kantor karena ada rapat pagi ini, ia tak sempat sarapan di rumah mertuanya. Namun, ia berjanji kalau malam ini akan makan malam di rumah bersama dengan mertuanya.

“Zekha, apakah semalam tidurmu nyenyak? Pagi ini kita tak bisa mengobrol bersama karena kamu harus ke kantor pagi-pagi sekali dan Jason bersama Papahmu ada rapat dadakan juga, jadi pagi tadi tak ada yang sarapan di rumah,” tanya Jeny sengaja ingin memancing memantu dan putranya itu, seketika wajah Zekha memerah mengingat kejadian semalam.

“Ah, emm, cu-cukup nyenyak kok, Mah,” sahut Zekha tergagap, Jeny tersenyum lebar begitu pula dengan Jason yang diam menikmati makanannya tapi seringai tipis muncul dari bibirnya.

“Sudah cukup skandal yang kau lakukan, Jason. Papah minta ke depannya jangan ada skandal seperti ini lagi. Saat ini banyak gosip beredar kalian yang tak tinggal satu rumah karena sudah tak cocok dan akan berpisah. Mulai hari ini kamu harus kembali ke Villa Century, jangan membantah,” titah Robert.

Zekha terkejut dengan permintaan Papah mertuanya itu. “Pah, hal ini bisa aku bicarakan sama Jason nanti, jika Jason tak bersedia maka ke depannya aku akan lebih sering mengunjunginya bermalam di apartemennya untuk menemaninya sesekali.” Zekha segera angkat bicara sebelum Jason bicara.

‘Jangan sampai kamu menyetujui permintaan Papah, atau kamu akan tahu akibatnya,’ gerutu Zekha dalam hati berharap Jason tak menyetujui ide Papah mertuanya itu untuk Jason kembali ke Villa yang kini ia tempati meski Villa itu memang milik Jason.

Jason tak menjawab apa pun, ia juga tak menunjukkan reaksi apa pun, Jason malah bangkit dari duduknya tanpa suara sepatah kata pun ia berjalan hendak meninggalkan meja makan karena memang makanannya sudah habis.

“Anak kurang ajar, mau ke mana kau? Aku sedang bicara padamu tapi kau malah ingin pergi begitu saja,” teriak Robert yang kesal karena putranya itu selalu mengabaikannya, entah sifatnya itu mirip dengan siapa.

Jason menghentikan langkahnya, ia membalikkan tubuhnya. “Bukankah Anda menyuruhku untuk pindah ke Villa Century? Maka akan kulakukan saat ini juga,” ucapnya lalu berbalik dan pergi lagi, Zekha yang terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Jason mengepalkan tangannya geram, ia bangkit dan berniat menyusul Jason.

“Pah, Mah, aku akan membantu Jason berkemas,” ucap Zekha berpamitan pada Papah dan Mamah mertuanya, ia mencium pipi Jeny dan kemudian pergi menyusul Jason dengan geram.

‘Pria menyebalkan itu, beraninya dia mengatakan hal itu tanpa meminta keputusanku dulu. Dulu dia pindah seenaknya, dan sekarang dia juga pindah seenaknya lagi,’ dengan geram Zekha terus saja menggerutu dalam hati.

Di depan rumah kediaman keluarga Darren, Jason sudah menunggunya di dalam mobilnya. Jason menyuruh Erlan dan Rangga, asisten dirinya dan Zekha untuk pulang karena ia yang akan membawa istri kontraknya itu pulang.

“Masuk.” Jason membukakan pintu mobil samping dirinya duduk, tapi Zekha malah membuka pintu belakang dan duduk di kursi belakang.

“Kamu itu jadi orang seenaknya saja membuat keputusan, dulu kamu pergi seenaknya dan sekarang kamu ingin kembali juga seenaknya, bahkan kau meminta Erlan pulang lebih dulu juga seenaknya tanpa mengatakannya dulu padaku,” geram Zekha mengoceh terus menerus, Jason hanya terkekeh lirih, ia merasa seperti sedang mendengarkan alunan melodi indah yang membuatnya ingin terus mendengarnya.

“Jason, apa kau mendengarku?” pekik Zekha kesal karena Jason sedari tadi hanya diam mengemudikan mobil tanpa berniat menanggapi apa pun ocehan dirinya.

“Aku mendengarkan, kau bisa lanjutkan jika belum lelah,” sahutnya membuat Zekha semakin kesal.

“Kamu... Argh... Sudahlah, percuma bicara padamu juga, kamu selalu seperti itu. Membuat masalah dan pada akhirnya aku juga yang harus membereskannya. Memang pantas julukanmu itu sang CEO cassanova yang selalu bergonta-ganti wanita sudah seperti mengganti pakaian,” akhirnya Zekha menyerah akan argumennya yang tak ditanggapi oleh Jason.

“Aku tak akan menjadi cassanova kalau istriku memberikan hakku padaku, istriku tak pernah tahu kalau aku membutuhkan kehangatan dan belaian dari seorang wanita,” ucapnya seakan menusuk ke jantung Zekha.

Jason memang terkenal sebagai CEO yang sering mengganti wanita, tapi ia tak pernah sekalipun melakukan one night stand dengan wanita yang selalu menjadi skandalnya itu. Ia melakukan itu terkadang untuk pekerjaannya yang berpusar didunia hiburan sekaligus membuat Zekha menyerah dan akhirnya mengatakan kalau ia cemburu dan meminta dirinya jangan melakukan hal itu lagi. Namun, usahanya selalu saja tak membuahkan hasil, Zekha selalu tak pernah mengatakan apa yang ingin ia dengar.

“Kau akan mendapatkan hakmu nanti setelah pernikahan kontrak kita usai dan kau bisa menikah dengan wanita pilihanmu sendiri,” ucap Zekha keluar dari mobil Jason karena memang sudah sampai di halaman Villa Century.

Zekha mencari di mana kunci Villa berada di dalam tasnya hingga tak sadar Jason sudah berdiri tepat di sampingnya.

“Apakah kau melakukan sesuatu pada kamarku sehingga kau juga buru-buru ikut aku pulang?” tanya Jason yang sudah curiga pada istri kontraknya itu, ia bisa menebak kalau kini Vilanya pasti sudah seperti rumah kontrakan yang tak berpenghuni.

“Ah tidak, kamarmu masih seperti biasa kok,” sahut Zekha dengan nada terbata-bata, kuncinya sudah ketemu dan pintu segera dibuka.

Jason sudah bisa menebak akan apa yang terjadi pada Vilanya, Vilanya akan seperti rumah baru yang tak ada isinya. Melihat ruang tamu, ia tak mempermasalahkannya jika hanya ada sofa dan meja saja sedangkan barang lainnya lenyap disingkirkan oleh istri kontraknya itu. Jason berjalan menuju kamarnya dengan Zekha yang membuntutinya dari belakang sambil meremas tangannya.

Pintu kamar terbuka, Jason hanya bisa melongo terkejut tak habis pikir karena kamarnya begitu sepi tak ada satu pun barang miliknya dan hanya menyisakan dua tempat tidur yang mungkin tak bisa Zekha pindahkan dan lemari juga meja kerja, selebihnya barang sudah bersih tak tersisa.

Zekha hendak melarikan diri, ia membalikkan badannya diam-diam, tapi sayangnya ia kurang cepat karena Jason sudah menarik tangannya dan ia masuk ke dalam pelukan suami kontraknya itu.

“Ke mana barang-barangku? Komputerku? Dan barangku yang lainnya?” bisik Jason ditelinga Zekha membuat wanita cantik itu bergidik, ada sensasi aneh yang membuat darahnya berdesir kala Jason berbisik ditelinganya sehingga membuat jantungnya berdegup kencang.

“Aku pikir kamu tak akan kembali lagi, jadi aku menyimpan semua barangmu digudang,” sahut Zekha lirih.

“Setelah aku selesai mandi, aku ingin barang-barangku sudah berada di tempatnya lagi.” Jason melepas pelukannya dan berjalan menuju kamar mandi, Zekha bernapas dengan lega karena akhirnya bisa terlepas dari pelukan Jason yang menurutnya itu mematikan.

Jason membalikkan tubuhnya. “Lagi pula kau harus ingat, kalau aku adalah Tuan rumah, rumah ini,” ucapnya kembali.

“Baiklah, aku tahu, jadi selamat datang kembali teman sekamarku,” dengan santai Zekha berucap sambil melambaikan tangannya dengan wajah malasnya.

Setelah Jason masuk ke dalam kamar mandi, Zekha bergegas mengembalikan bara-barang Jason ke tempatnya. Barang-barang tersebut sengaja Zekha simpan karna ia tak fokus bekerja jika ruangan terlalu bayak barang. Baginya barang-barang yang tergeletak di mana-mana membuatnya risi dan itu tak ada gunanya, makanya saat Jason memutuskan untuk pindah ke apartemennya, ia menyimpan barang-barang milik Jason.

Hidden Love || Bintang_Biru || GoodNovel

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status