Share

Bab 13 Merasa Tersudut

Hari ini aku bisa jalan bersama mbak Rumaisya. Bahkan aku telah ke rumahnya. Sangat bahagia sekali. Pulangnya aku dijemput mas Hakim. Kami pun pulang ke rumah. Seperti biasa, setiap pulang disambut muka masam mbak Namira. Ia masih belum pulang ke rumahnya. Suaminya pergi keluar kota. Ia memutuskan menginap di rumah mertuaku. Apalagi kabarnya mbak Rumaisya tengah hamil muda. Dia tidak bisa pulang sendirian.

Aku tambah tersudut. Mbak Namira saja yang sudah punya anak, kini hamil lagi. Sementara aku satupun belum ada. Aku tetap sabar. Namun, menyakitkannya, bila ada yang menyinggungku. Bukan hanya keluarga mas Hakim. Tetangga pun bicara demikian.

"Bu, aku mau beli makanan manis ini. Kayaknya aku ngidam." Ungkap Mbak Namira.

"Kamu mau apa?"

"Mau makan buah, Bu."

"Besok minta belikan suamimu."

"Aku maunya sekarang."

"Buah apa pinginnya?"

"Buah apel."

"Aku mau belikan ke pasar. Tapi lagi sibuk jahit."

"Aku kepingin sekarang, Bu."

"Sebentar, Ibu panggil Tazkiyah dulu. Minta tolong belikan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status