Share

3. Poor Zura.

Author: Oot
last update Last Updated: 2022-02-10 19:04:28

Rencana Edric meloloskan Zura demi mengetahui kabar ibu dari gadis itu akhirnya membuahkan hasil. Zura sengaja ditugaskan menjadi helper sekretaris Edric yang sedang berbadan dua, yang mobilitasnya sudah sangat terbatas. Alhasil intensitas pertemuan mereka cukup tinggi. Ingat ‘kan Edric sudah menyingkirkan Hendry untuk sementara? Sang asisten hanya bisa ke kantor jika Edric yang meminta. Hanya dalam waktu dua minggu, Edric sudah berhasil mengorek informasi tentang ibu Zura dari gadis itu sendiri.

Ketakutan Edric ternyata benar. Hari itu, Zura memang sedang sangat buru-buru karena harus segera membayar deposit rumah sakit. Kalau tidak, ibunya yang sedang mengalami pendarahan di otak, tidak akan ditangani sama sekali. Saat itu Zura baru saja selesai menguras semua uang tabungan miliknya dan uang pensiun sang ibu yang ada di rekening. 

Namun, kecelakaan itu membuat Zura kehilangan banyak waktu. Saat gadis itu masih belum siuman, ibunya sudah terlanjur dipindahkan dari ruang ICU, ke kamar regular yang minim peralatan yang mendukung. Saat Zura sudah sampai ke rumah sakit, sang ibu sudah sekarat dan sudah tidak tertolong. Gadis itu hanya bisa menangis histeris melihat ibunya pergi karena kebodohan yang dia lakukan.

Sampai saat ini, Zura mengaku belum bisa memaafkan dirinya. Ibunya adalah satu-satunya keluarga yang dia punya. Sejak kecil, Zura hanya tinggal berdua dengan sang ibu yang merupakan seorang pegawai negeri sipil biasa. Dia bahkan tidak tau siapa ayahnya. Menyedihkan. Nasib gadis itu begitu menyedihkan. Namun kehidupan harus tetap berjalan. Zura memutuskan berhenti kuliah untuk sementara. Uang di dalam rekeningnya tinggal sedikit. Satu-satunya cara adalah mencari pekerjaan untuk bisa bertahan hidup.

“Kamu bisa mengandalkan saya.” Janji Edric suatu hari. Janji yang ia utarakan dengan tulus di masa-masa pendekatannya terhadap Zura. Edric tidak berbohong, dia menjadi sangat peduli terhadap gadis yang sudah dia renggut keluarganya itu. Katakanlah waktu kecelakaan itu mereka berada di pihak yang benar, karena jelas-jelas lampu sudah berganti menjadi merah. Namun, melihat Zura lah yang banyak dirugikan di sini, Edric menjadi yakin jika memang mereka lah yang salah. Seharusnya Hendry bisa lebih bersabar dan memastikan sudah tidak ada lagi kendaraan yang tertinggal dari jalur yang sebelumnya.

Berawal dari simpati, berujung pada kisah asmara yang sebenarnya sudah sangat bisa ditebak. Zura juga tidak bisa menyangkal jika perasaannya sudah tumbuh terhadap sang bos. Bagaimana tidak? Perhatian dan kasih sayang Edric membuatnya bisa melupakan kesendiriannya di dunia ini. Hanya saja, mereka harus menyembunyikan ini dari siapa pun karena Zura adalah karyawan Inti Global. Selama ini Edric berkencan dengan orang luar, sehingga sah-sah saja jika terekspos oleh media. 

Hubungan backstreet mereka benar-benar bisa tersimpan rapih hingga satu tahun lamanya. Tidak ada satu pun karyawan Inti Global yang menyadarinya selain Hendry. Namun, sesuatu yang tidak terduga terjadi. Edric tiba-tiba dijodohkan. Ayahnya, Dominic Ethan Louis yang sudah sepuh, merasa harus ikut turun tangan dalam hal memilih jodoh puteranya yang gemar berganti-ganti pasangan. 

“Saya akan menikah dengan perempuan pilihan papa.”

Bagai disambar petir di siang bolong, Zura terkejut mendengar keputusan Edric yang di luar dugaannya. Gadis itu tidak mengira jika Edric akan menerima perjodohan itu. Lalu apa kabar dirinya? Apa Edric berencana meninggalkannya? 

“Apa keputusan bapak sudah final?” tanya Zura sambil sekuat tenaga menahan air mata. Ah, selama ini dia memang memanggil Edric dengan sebutan ‘bapak’. Tidak ada panggilan manis seperti yang pasangan lain lakukan. Tapi Edric sama sekali tidak keberatan, karena menurutnya panggilan itu tidak terlalu penting. Yang penting adalah perasaan Zura. Itu dulu. Entahlah sekarang. Sepertinya Edric sudah tidak memikirkan perasaan gadis itu lagi saat mengutarakan niatnya menerima perjodohan sang ayah. 

“Tapi tenang saja. Sebagai kompensasinya, saya akan menyekolahkan kamu. Kamu bisa memilih di kampus mana kamu akan melanjutkan perkuliahan.”

Demi apa pun, Zura tidak sanggup berkata-kata. Dia sudah memberikan segalanya kepada Edric. Segalanya? Ya. Segalanya. Termasuk kehormatan yang seharusnya dia jaga untuk suaminya kelak. Dia sudah membiarkan Edric menyentuhnya, menikmati tubuhnya. Bukan hanya sekali, tapi berkali-kali.

Kenapa dia terlalu berani melakukan dosa terbesar itu? Karena dulu Edric berjanji akan bertanggung jawab. Edric mengiming-imingi masa depan yang indah bersama Zura. Tidak jarang mereka bermimpi memiliki keluarga kecil dengan dua atau tiga orang anak. Sungguh harmonis. Lalu sekarang pria itu dengan mudahnya mengatakan akan menikah dengan perempuan lain. Apakah selama ini Edric berbohong demi kebutuhan biologisnya? Oh Tuhan! 

Zura kehilangan suara untuk mempertanyakan maksud Edric. Harga dirinya benar-benar terluka. Sebanyak apa pun air mata yang tumpah, kenyataannya tidak akan membuat Edric akan tetap berada di sisinya. Mereka ibarat langit dan bumi. Sama sekali tidak ada jalan untuk bersama. Dari segi usia, Zura terbilang masih muda, masih kekanak-kanakan untuk Edric yang sudah memasuki usia matang. Gadis itu juga bukan siapa-siapa bila ingin bersanding dengan putera mahkota seperti Edric. Zura hanya bisa memukul dadanya kuat-kuat untuk meredakan rasa sakit yang kini mendera hatinya sampai ke bagian yang paling dalam.

Edric benar-benar serius dengan keputusannya. Selang sehari dari obrolan terakhir mereka, pria itu menurunkan surat pemberhentian Zura di kantor dengan alasan sang sekretaris sudah tidak memerlukan helper. Edric juga langsung membawanya ke kampus swasta yang cukup terkenal karena Zura tidak kunjung menjawab dia ingin berkuliah di mana.

Bukankah ini terlalu menyakitkan? Gadis itu merasa dibuang setelah Edric mengambil semua apa yang dia mau. Kalau saja gengsi bisa memberinya uang, maka dia tidak akan menerima tawaran kuliah dari Edric. Namun faktanya dia memang ingin kembali ke bangku pendidikan. Bukankah itu alasan utama sehingga dia ingin bekerja dengan segala keterbatasan yang ia miliki?

Sejak hari itu, Edric dan Zura tidak pernah bertemu lagi. Semuanya benar-benar berubah. Zura kembali merasakan pahitnya hidup sendirian. Apartemen mewah yang diberikan Edric kepadanya sebagai tempat tinggal, seakan tidak berarti karena tidak ada pria itu menemaninya. Hidup Zura yang sekarang malahan lebih menyedihkan dibanding bulan pertama dan kedua setelah kepergian mamanya. Dia sudah tidak memiliki apa pun yang berharga. Semuanya sudah habis seperti sampah yang terbuang.

*****

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Tami Andriani
kok cepet thor alurnya
goodnovel comment avatar
Fiiz Hap
berpisah dan kembali pahit
goodnovel comment avatar
Thofu
Edric kayak Dom waktu muda ya. Suka main cewek.
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • His Dangerous Secret   102. Happy ending (Tamat)

    Pernikahan Edric dan Zura adalah salah satu perhelatan akbar di kalangan para pebisnis di tahun ini. Resepsi mereka sampai diliput oleh banyak awak media baik dari tv swasta maupun tv milik pemerintah. Kisruh yang terjadi antara keluarga Edric dan Zura, yang sempat mencuat di hadapan publik membuat hadirin bertanya-tanya bagaimana semuanya bisa berakhir di pelaminan seperti ini. Dan tentu saja tidak ada yang perlu dijelaskan karena tidak semua orang perlu mengetahui apa yang terjadi di antara Edric dan juga Zura.Acara resepsi berlangsung cukup lama. Semua orang berbahagia, terutama keluarga Louis dan juga Ellordi. Acara ini juga bagaikan sebuah reuni untuk semua rekan-rekan bisnis Chris, Dominic dan juga Brandon. Chalondra dan juga Janice tak kalah heboh dengan istri-istri pejabat yang mereka kenal. Embun tak kalah menjadi sorotan. Sejak acara pemberkatan hingga resepsi, dia selalu berada di antara kedua orang tuanya. Bahkan Edric ikut memasangkan cicin kecil di jari manis Embun set

  • His Dangerous Secret   101. Menjelang pernikahan.

    Satu bulan berlalu dengan begitu cepat. Heidy sibuk bukan main. Tiada hari tanpa pergi ke sana-sini. Bukan hanya Heidy, keluarga calon pengantin juga tidak kalah sibuk. Sibuk jahit baju untuk seragam di hari H nanti. Satu minggu terakhir, undangan sudah ready dan siap untuk dibagikan. Semua orang berpencar untuk mengantar semampunya. Entah kenapa, semakin tinggi status sosial kalian, semakin kurang pantas jika mengundang hanya lewat panggilan telepon. Dominic dan Chalondra berkeliling ke rumah-rumah maupun ke kantor-kantor rekan bisnis Inti Global. Berbagi dengan Zac dan Zoey. Sedangkan Edric dan Zura, menyebarkan undangan ke teman-teman sejawat yang masih stay di Jakarta.“Oh My God. Ternyata ngurus nikahan akan sampai secapek ini.” Zac bergumam setelah mereka masuk ke dalam mobil lagi. Keduanya baru saja mengantar undangan untuk salah seorang investor. “Padahal bukan nikahan sendiri. Gimana kalau nikahan sendiri?” timpal Zoey.“Hm-m. Udah siap belum?”“Udah.” Zoey menjawab dengan

  • His Dangerous Secret   100. Bertemu Wedding Organizer.

    Dominic dan Chalondra menyambut rencana baik Edric untuk segera menikah dengan Zura. Memang itulah yang harus mereka lakukan sekarang. Apalagi sudah tidak ada alasan untuk menunda. “Kalau bisa secepatnya aja, Ed. Setelah itu kalian tinggal di sini.” Chalondra memberi saran. Mereka sedang sarapan pagi seperti biasa.“Kenapa harus tinggal di sini?” Edric langsung fokus pada ucapan Cha yang terakhir.“Memangnya kamu mau ninggalin mama, Ed?”Edric langsung tidak bisa berkata-kata. Diliriknya Zura yang menikmati sup ikannya dalam diam.“Percaya deh, mama bukan ibu-ibu resek yang bakal ngatur ini itu. Cukup mama atur papa kalian aja. Nggak usah takut kalau kalian tinggal di sini, kalian akan kehilangan privasi. Rumah ini terlalu besar untuk kita-kita saja. Lagian, mama sudah nyaman ada Embun di rumah. Kalau kalian pindah, rumah bakal balik sepi lagi.” Selera makan Cha sepertinya langsung hilang hanya membayangkan Embun akan meninggalkan rumah.“Udah, jangan bikin anak-anak mikir dulu, Cha.

  • His Dangerous Secret   99. Hon-Babe.

    Zura kembali ke kamar dan mendapati kedua belahan jiwanya sedang bermain di dalam kamar. Dominic dan Chalondra sudah menyerah untuk memisahkan mereka bertiga, karena pada akhirnya Edric akan selalu berakhir di kamar tamu, dimana Zoey dan Embun berada. Pagi harinya mereka tetap bergelung di dalam selimut layakya pasangan suami istri. “Sayang? Kamu dari mana?” Edric langsung menyadari kedatangannya.“Dari kamar kak Zoey.” Zura ikut naik ke atas kasur. Embun langsung melompat ingin memeluknya.“Anak mama belum tidur? Tadi katanya mau tidur sama papa?” tanya Zura dengan nada penuh kelembutan. Oh iya, sejak peristiwa itu, mereka melatih Embun untuk memanggil Edric dengan sebutan papa. Bukan om lagi. Dan sepertinya Embun sudah terbiasa sekarang. Bagaimana tidak? Edric memberinya pengertian dengan cara yang aneh bin ajaib.‘Pokoknya papa itu adalah laki-laki yang tidur dengan mama’. Simple dan Embun langsung mengerti, karena memang yang dia perhatikan setiap malam adalah mamanya tidur denga

  • His Dangerous Secret   98. Rencana surprise.

    Malam berlalu, Edric sama sekali tidak bisa tidur. Dia menjaga Embun yang sedang terlelap dan juga menunggu Zura terjaga. Yang lain jadinya memilih tidur di kamar ini juga. Ada yang tidur di sofa, ada yang menambah bed. Setelah percakapan mendalam tentang status Zoey, semuanya merasa lega karena ‘kembaran’ Zac itu sama sekali tidak berniat untuk meninggalkan rumah. Juga banyak air mata yang berjatuhan karena rasa haru setelah semuanya terungkap. Kini semua orang tidur dengan pulas. Kini masalah yang tersisa adalah Morgan dan Radesh. Mereka akan memikirkannya setelah kembali ke kota besok.Zura Taniskha Wijaya … wanita yang selalu ada dalam hati Edric. Dulu, sekarang dan sampai mereka menua nanti. Tak sekalipun Edric merasa cintanya luntur. Bahkan saat mereka terpisah selama empat tahun lamanya, atau saat Edric tau Zura akan mengkhianatinya, dia tetap mencintai wanita ini. Edric tau Zura adalah wanita sederhana dengan hati yang lembut, yang tidak mungkin bisa membencinya. Kini mereka

  • His Dangerous Secret   97. Tangis rindu Embun.

    Ruang operasi terbuka dan sejumlah perawat mendorong hospital bad keluar. Edric, Zac dan Zoey langsung menghampiri dengan setengah berlari. Terutama Edric, langsung mengambil posisi di sisi kasur Zura karena ingin melihat wajah sang wanita itu. Pucat, jelas. Dan Zura masih dalam pengaruh obat bius. Dia masih belum siuman. Edric sangat tau itu karena dia pun mengalaminya kemarin lusa.“Gimana hasilnya, Dok?” Dia bertanya kepada Dokter sambil berjalan.“Operasi berjalan dengan baik, Pak. Mari ikut saya ke ruangan sebentar.”Edric mengangguk. Kemudian memberi kode kepada Zac dan Zoey agar mengikuti perawat sampai ke kemar Zura. Edric sudah memesan kamar persis di sebelah ruangan Embun. Hanya untuk malam ini saja, karena besok mereka akan pindah ke Cakrawala.Pembicaraan dengan dokter terbilang sebentar. Dua puluh menit setelahnya, Edric sudah kembali ke ruangan. Over all, operasi Zura berjalan dengan lancar dan tidak ada kendala yang terlalu berarti. Setelah ini Zura akan siuman, setelah

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status