Share

26. Bicara (1)

"Besok pas tahun baruan, aku harus ngomong apa ke keluarga kamu soal Ayah-Bunda? Mereka nggak akan mau datang buat kumpul."

Runalla mengompres luka lebam Biru menggunakan es batu yang sudah dibalut oleh kain. Meskipun sudah sampai di rumah, keadaan masih belum membaik. Mereka tampak berantakan. Biru tidak bisa mengangkat kepala barang sedetik, karena Runalla menatap wajahnya lekat sekali. Perasaan percaya diri yang sudah susah payah dia bangun sejak awal pernikahan langsung runtuh begitu saja seusai kejadian tadi berlalu.

"Sudah, jangan bahas itu dulu," suara Runalla tidak bisa keluar dengan benar. Perempuan itu menarik napas sedalam mungkin guna mengusir tekanan besar yang terasa di dada. "Fokus ke kamu dulu. Mikirin lainnya nanti aja, ya?"

Detik itu, semua seolah berhenti. Iris mereka bertemu ketika Biru menggenggam tangannya yang sedari tadi s

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status