"Permisi pak" ucap yaya sopan setelah menemukan si boss besar sedang duduk santai di kursi kebesaran miliknya.
Yaya masih berdiri di depan meja kerja boss nya itu. Dia menunggu agar dipersilahkan duduk. Tapi hingga saat ini dia belum juga dipersilahkan duduk.
“Apa anda perlu undangan untuk duduk ?” tanya boss nya
Yaya hanya menatapnya dengan diam tanpa ingin menjawab. Boss ini aneh sekali. Apa dia lebih menyukai karyawan yang datang dan tanpa diberi izin langsung duduk ?
"Silahkan duduk" kata pria itu mempersilahkan. Oh akhirnya.
"Terimakasih pak" jawab yaya
Sepertinya boss nya itu tidak asing. Seperti pernah bertemu sebelumnya.
"Jadi.. Bagaimana hubunganmu dengan adikku ?" Tanya pria itu yang membuat yaya kebingungan
Siapa yang dimaksud pria itu ? Yaya saja baru kembali dari aussie dua tahun yang lalu. Namun yaya selama itu yaya tidak merasa memiliki masalah dengan siapapun.
“Apa saya perlu mengatakan
“Walau tidak tahu apa yang akan terjadi, sepertinya menghindar adalah ide terbaik”"Pagi yaya" sapa pak arya. Manajer keuangan sekaligus atasan yaya. "Pagi juga pak" jawab yaya ramah.
"Yay!" panggil seseorang saat yaya sedang berjalan ke arah lift.Oh astaga. Kenapa harus ada yudha disini ? Bisa gawat kalau ketahuan pak ryan. Lebih baik dia pergi saja. Bukan nya takut di omeli lagi, tapi yaya juga tidak suka berdekatan dengan yudha.Yaya terus berjalan dan berpura-pura fokus dengan ponsel pintar nya. Semoga saja yudha tidak mencegah nya."Yay tunggu
“Bukan karena tidak suka basa-basi. Tapi karena aku enggak suka kamu”~“Pagi yay” sapa nina saat melihat yaya berdiri di depan meja resepsionis“Pagi nina. Mau ke ruangan ?” tanya yaya yang diangguki nina“Bentar” yaya menyelesaikan urusan nya dan berjalan berdampingan bersama nina. Ruangan mereka berbeda satu lantai. Jadi tak apa jika naik lift bersama.“Hari ini lo sibuk nggak ?” tanya ninaYaya yang sedang membenarkan beberapa lembar kertas di tangan nya langsung menoleh.“Kenapa ? Gue mau ditraktir nih ?” bukan nya menjawab, yaya malah balik bertanya“Enggak. Orang gue cuman nanya doang kok” kata nina“Lo mah gitu. Dari kapanan hari gue minta traktir. Elo nya sibuk mulu” ujar yaya“Masa sih ? Perasaan gue enggak sibuk deh beberapa hari ini” jawab nina“Lo kan sibuk pacaran sa
“Kadang, sekeras apapun mencoba, sesuatu itu tetap tidak bisa di ubah”~Beberapa hari kemudian, Di Sanjaya Company“Selamat siang bu” sapa seorang petugas keamanan yang baru saja yaya persilahkan masuk.“Si
“Enggak ada yang beda. Kamu cuman belum nemu alasan buat jatuh cinta sama mereka aja”~Setelah pulang kantor, ryan memutuskan untuk langsung pulang ke rumah nya. Tidak ada lagi urusan nya hari ini. Jadi dia bisa langsung kembali.Ingin sekali dia mengikuti mobil yudha dan yaya. Tapi setelah di pikir kembali, sepertinya itu tidak perlu. Itu hanya akan membuat ryan terlihat seperti orang yang tidak memiliki pekerjaan, sehingga harus membuntuti mereka.Ryan ini seorang CEO sekaligus direktur perusahaan IT terbesar di Jakarta. Jadi dia tidak ingin membuat jelek statusnya dengan membuntuti yudha dan yaya.Lebih baik dia kembali ke rumah. Sudah lama dia tidak beristirahat dengan nyaman, dan pastinya dia sudah lama tidak pulang kantor tepat waktu. Jadi biarlah dia pulang dan tidur dengan nyenyak hari ini.Sesampainya di rumah, ryan di beritahu bahwa dia memiliki seorang tamu yang suda
“Aku yang enggak peka, atau kamu yang terlalu memaksa ?”Keesokan harinya, yaya berjalan ke kantor dengan perasaan yang kurang enak. Dia lupa jika kemarin pak ryan melihat dia dan yudha bersama. Dia pasti akan di interogasi hari ini oleh pak ryan.Oh semoga saja tidak. Bagaimana yaya bisa membersihkan namanya yang sejak awal tidak sudah buruk di mata pak ryan. Bukannya tambah bersih, malah tambah buruk ini.Saat memasuki ruangan, yaya terkejut karena disana ada si boss, pak ryan. Sedang apa boss besarnya itu sudah ada di ruangan se-pagi ini."Selamat pagi pak" sapa yaya sopan, sembari sedikit menunduk.Dia tidak menjawab sapaan yaya. Tapi tatapan-nya terlihat marah. Apa benar dia marah karena kejadian kemarin ?. Harusnya yaya sudah bisa menebaknya.“Kenapa berdiri saja disana ? Duduklah. Ini ruangan mu” kata pak ryanYaya memang masih berdiri di depan meja kerjanya, dan pak ryan yan
Beberapa jam kemudian"Kamu belum pulang ?" Tanya pak ryan yang tiba-tiba saja muncul di balik pintu ruangan yaya. Sebetulnya pekerjaan yaya sudah selesai sejak tadi, dia hanya mencoba berlama-lama saja disana."Sebentar lagi pak" jawab yaya"Kamu harus segera pulang. Sebentar lagi gaun dan makanan-nya akan sampai di rumahmu" ucap pak ryan
Beberapa jam kemudian.…Tok tok tok.. Terdengar suara ketukan di pintu rumah keluarga sanjaya..Mami yang sejak tadi sudah menunggu, berjalan untuk membukanya tanpa berlama-lama."Selamat datang..” ucap mami