Beranda / Romansa / Hot Night With Boss / 11. Perhatian dan Pertengkaran

Share

11. Perhatian dan Pertengkaran

Penulis: Dea Anggie
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-03 15:10:23
Malam hari sebelum kejadian, Dion ternyata lebih dulu menghubungi Yuki. Merasa khawatir pada keadaan Dion, Yuki lantas menyusul Dion setelah tahu di mana Dion berada. Saat Yuki ingin membantu Dion yang sedang mabuk berat, tiba-tiba saja Luna muncul dan langsung membantu Dion. Yuki lantas mengurungkan niatnya dan memilih untuk pulang.

Sepanjang perjalanan pulang, Yuki merasa sedih. Air matanya menetes begitu saja membasahi kedua pipinya. Aneh memang, kenapa dia harus menangisi laki-laki yang mengkhianatinya? Namun, Yuki tak bisa menepis jika Dion adalah sosok yang amat disayanginya.

Yuki menyeka air matanya, "Kamu nggak boleh lemah, Yuki. Beginilah hidup. Nggak semua berjalan sesuai keinginanmu," batinnya.

Sesampainya di rumah, Yuki segera meringkas dan memilah semua barang pemberian Dion. Memasukkannya ke dalam kotak besar. Ada beberapa boneka, pakaian, sepatu, bahkan jam tangan pasangan. Ada juga cincin yang Dion berikan sebagai hadiah ulang tahunnya tahun lalu. Tak hanya itu,
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Shafeeya Humairoh
kepedean si luna, blm apa2 udah nyebar berita, dion ntah mau nikahin dia ntah ngga
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Hot Night With Boss   12. Ancaman dan Perhatian

    Saat Dion ingin pergi meninggalkan Luna, Luna mengatakan sesuatu yang membuat Dion mengurungkan niatnya untuk pergi.Luna manatap punggung Dion yang membelakanginya, "Nggak cuma kamu yang bisa ngancam, Dion."Dion memegang gagang pintu darurat, "aku nggak peduli ucapanmu," ucap Dion tanpa memalingkan pandangan.Luna tersenyum masam, "wah, kamu sungguh nggak peduli? Meski itu adalah aibmu?" tanya Luna."Apapun itu aku udah bilang aku nggak peduli. Jangan ganggu aku, aku sibuk. Tunggu aku hubungi aja," kata Dion masih tidak mau peduli perkataan Luna."Ok, kita lihat aja. Sampai mana kamu bisa keras kepala dengan ketidakpedulianmu, setelah aku menyebar video kita semalam. Atau aku perlu mempostingnya di grup chat kantor?" Luna mulai menunjukkan taringnya untuk menggigit Dion.Dion berbalik menatap Luna, "apa maksudmu, Luna?" tanyanya dengan raut wajah tak senang.Luna tersenyum, "kenapa? Kamu takut?" ucap Luna merasa puas melihat wajah tidak senang Dion."Video apa yang kamu bicarakan?"

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-04
  • Hot Night With Boss   13. Hubungan Kami Sudah Berakhir

    Seminggu telah berlalu, dan minggu berikutnya datang. Dalam seminggu, sudah banyak makanan, minuman, makanan penutup atau snack yang diterima Yuki dari Cristopher. Namun, semuanya diberikan Yuki pada Amelia dengan berbagai macam alasan. Tentu saja Amelia yang awalnya biasa saja akhirnya menaruh rasa curiga dan penasaran akan berbagai macam makanan yang selama ini diterimanya.Amelia menggeser kursinya mendekati Yuki yang sedang duduk menatap layar komputer."Yuki," panggil Amelia."Hm," jawab Yuki."Aku tuh penasaran, tapi ya nggak enak juga mau tanya. Gimana ya?" kata Amelia ragu-ragu."Apa sih? Tanya ya tanya aja, biar nggak penasaran. Kalau enggak ya enggak. Nggak usah bingung dong," sahut Yuki tanpa tahu apa maksud Amelia."Gitu ya, ya udah kalau gitu aku mau tanya nih ... sebenarnya makanan yang kamu kasih ke aku kamu beli atau kamu dapat dari orang? Jawab jujur," tanya Amelia tiba-tiba.Yuki langsung terdiam mendengar pertanyaan Amelia. Namun, dia masih belum bisa mengatakan yan

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-04
  • Hot Night With Boss   14. Penyelamat

    Yuki kembali ke kantor untuk mengambil ponselnya yang tertinggal. Karena saat pulang Yuki terburu-buru, dia lupa memasukkan ponsel ke dalam tas, dan hanya memasukkan ponsel ke dalam laci meja kerjanya.Di ambilnya ponsel dari dalam laci, lalu dimasukkannya ke dalam tas. Yuki segera pergi meninggalkan ruangan.Dia menunggu lift turun, beberapa saat kemudian pintu lift terbuka dan Yuki melihat ada di Cristopher di dalam lift. Cristopher sendiri terkejut melihat Yuki masih berada di kantor, padahal jam sudah menunjukkan pukul 8 malam."Masuklah," pinta Cristopher."Silakan Pak CEO turun lebih dulu," jawab Yuki. Pintu lift tertutup, dan lift berjalan turun. Yuki seketika menghela napas lega."Wah, bisa-bisanya kita ketamu disaat yang nggak tepat. Untung aja aku minta dia duluan turun," batin Yuki.Yuki melihat lift mulai berjalan naik dari lantai dasar ke lantai tempatnya berada. Begitu lift berhenti dan pintu terbuka, betapa terkejutnya Yuki melihat Cristopher yang masih ada di dalam li

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-05
  • Hot Night With Boss   15. Rencana Yuki

    Yuki berbaring memeluk boneka, dia memikirkan kembali perkataan Cristopher. "Dari mana dia tahu? Apa dia menyelidiki semuaya diam-diam? Kenapa dia melakukannya?" gumam Yuki menatap langit-langit kamarnya.Yuki menggelengkan kepala perlahan, "apa sih, kenapa juga aku kepikiran? tapi aneh aja gitu, kok dia mesti repot cari tahu, padahal kita kan cuma pasangan semalam. Apa dia beneran punya perasaan ke aku? Ah, nggak mungkin. Mana ada baru ketemu, lihat sekali langsung jatuh cinta. Masa iya dia jatuh cinta sama perempuan gak jelas yang ngajakin tidur bareng. Kalau iya namanya sih dia udah gila. Aku juga udah gila," batin Yuki.Semakin dipikirkan semakin aneh dan semakin membuat Yuki penasaran. Dia ingin bertanya, tetapi ragu. Bisa saja yang dipikirkannya tidak benar dan nantinya malah membuat salah paham.Malam semakin larut, tapi mata Yuki tak juga terpejam. Dia sudah berkali-kali mengubah posisi tidur bahkan sampai berguling. Namun, matanya tak juga mau terpejam. Malah yang ada matany

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-05
  • Hot Night With Boss   16. Peringatan Yuki

    Dengan alasan mencari berkas ke gudang yang terletak di lantai yang sama dengan ruangan CEO, Yuki berpamitan pergi pada Amelia sepuluh menit sebelum memasuki waktu istirahat makan siang. Yuki meminta Amelia untuk tidak menunggunya dan makan siang lebih dulu. Amelia mengiakan permintaan Yuki, meminta Yuki tidak terlalu lama di gudang sehingga tidak melewatkan waktu makan siang.Kesempatan itu digunakan Yuki untuk diam-diam menemui Cristopher di ruangannya. Sebelum masuk ke ruang CEO, Yuki lebih dulu bertemu Thomas dan meminta izin masuk."Halo, Pak," sapa Yuki."Halo, Nona Yuki. Apa ada yang perlu dibantu?" tanya Thomas."Maaf tiba-tiba datang. apakah pak CEO berada dalam ruangan? Bolehkah saya bertemu sebentar? Ada sesuatu hal yang ingin saya sampaikan pada beliau," tanya Yuki usai menyapa Thomas. Dia meminta izin pada Thomas bertemu Cristopher.Thomas bangun dari posisi duduk, "oh, begitu. Pak CEO ada di dalam. Sebentar ya, saya sampaikan dulu kedatangamu pada beliau," kata Thomas.T

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-06
  • Hot Night With Boss   17. Curahan Hati

    Yuki duduk diam menatap layar komputernya. Pikirannya dipenuhi dengan Cristopher yang membuatnya kesal.Dahi Yuki berkernyit, "Bisa-bisanya dia kayak gitu. Nyebelin banget," gumam Yuki."Astaga, kepalaku mau meledak. Bisa-bisanya dia pinter ngomong. Cocoknya dia jadi juru bicara nggak sih. Muka sama sifatnya beda banget. Kenapa sih dia harus jadi Bosku di kantor? Kebetulan macam apa ini ya Tuhan?" batin Yuki mengeluh.Yuki memendamkan wajahnya di atas meja, "Apa aku berhenti kerja aja terus buka usaha ya? Eh, tapi usaha apa? Aku bahkan nggak punya rencana atau kepikiran mau buat usaha. Hais ... bener-bener deh, keluhnya lagi."Beberapa kali Yuki membenturkan kepalanya ke meja. Sampai ditegur Amelia."Yuki, kamu ngapain benturin kepalamu ke meja?" tanya Amelia yang baru saja datang.Yuki memalingkan pandangan menatap Amelia, "Ada rekomendasi usaha nggak? Usaha apa gitu," tanyanya tiba-tiba.Amelia mengerutkan dahi, "usaha? Kamu mau buka usaha?" tanyanya."Ya, kalau terpaksa. Enaknya us

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-06
  • Hot Night With Boss   18. Rapat

    Sejujurnya Cristopher merasa sedikit tidak nyaman menceritakan semuanya kepada Thomas, tetapi dia juga tak bisa merahasiakannya lebih lama lagi. Melihat Thomas yang terdiam, membuat Cristopher berpikir yang tidak-tidak."Kenapa dia diam saja?" batin Cristopher."Apa kamu sedang mengejekku sekarang?" tanya Cristopher menatap Thomas."Mana mungkin, Pak. Saya tidak akan pernah melakukannya," jawab Thomas."Cerita kayak gini ... aku sebenarnya ngerasa nggak enak buat cerita ke kamu, Tom. Rasanya aneh aja gitu," kata Cristopher mengungkapkan perasaannya."Bapak nggak perlu khawatir. Saya tahu apa yang bapak pikrikan. Tenang saja, saya janji akan jaga mulut. Toh saya tidak punya waktu luang menganggur karena sibuk dengan pekerjaan," kata Thomas dengan sangat yakin."Tom, aku ada satu pertanyaan lagi. Jawab dengan jujur ya," kata Cristopher.Thomas menganggukkan kepala, "Ya, silakan bicara, Pak.""Misalnya kamu dapat peringatan dari seseorang. Contohnya kamu biasanya suka kasih seseorang itu

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-07
  • Hot Night With Boss   19. Bercerita

    Di taman ...Yuki dan Amelia berjalan-jalan santai mengelilingi taman setelah makan malam. "Mel, gimana kalau bulan depan kita pergi ke panti asuhan? Kamu bisa nggak?" tanya Yuki pada Amelia."Bisa-bisa aja sih. Kamu serius mau jadi relawan? Kalau mau jadi relawan sih nggak usah jauh-jauh sampai ke plosok. Ikut mamaku aja," jawab Amelia bertanya sekaligus memberikan saran."Bukan jadi relawan, Mel. Aku ke sana mau nyumbang, sekalian mau lihat langsung kayak apa tempatnya. Sekalian cuci matalah," jawab Yuki menjelaskan."Oh, gitu. Gini aja, gimana kalau sabtu ini kamu ikut aku ke rumah mamaku? Kamu bisa nginep juga kok. Kita tanya mamaku aja baiknya gimana. Soalnya mamaku paling tahu begituan. Daripada nanti kamu nyumbang ke tempat yang gak tepat dan salah sasaran," kata Amelia. Lagi-lagi memberikan saran pada Yuki.Yuki menganggukkan kepala pelan, "hm, boleh juga. Nggak ada salahnya tanya sama lebih berpengalaman," jawab Yuki."Omong-omong, kamu mau nyumbang apa? Perlu sewa mobil box

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-07

Bab terbaru

  • Hot Night With Boss   83. Teman Baik

    Amelia berada di atap menikmati pemandangan sekitar. Seseorang menghampiri Amelia dan berdiri disebelahnya, lalu memberikan segelas es cappucino."Nih," kata seseorang itu.Amelia menatap seseorang di sampingnya dan menerima pemberiannya, "makasih," jawabnya."Kamu nggak apa-apa? Lukamu belum juga diobati," kata seseorang itu, yang tak lain adalah Thomas."Saya nggak apa-apa kok. Luka kecil gini nanti juga sembuh sendiri," jawab Amelia."Jangan sepelekan luka kecil. Kamu nggak pernah dengar kalau sesuatu hal besar terjadi karena hal kecil?" sahut Thomas.Amelia menatap Thomas, "bapak kenapa ke sini? Tadi bapak chat saya tanya di mana cuma mau ngikutin saya terus ngejek saya gitu?" tanyanya."Enggaklah. Ngapain juga saya ngejek kamu. Saya tuh khawatirin kamu," jawab Thomas."Bapak khawatir sama saya? Nggak perlu repot-repot, Pak. Saya nggak apa-apa kok," jawab Amelia lagi."Kenapa sih, kamu mesti bertengkar sama Luna? Coba saya nggak lewat tadi malam, kamu pasti sudah dirumah sakit sek

  • Hot Night With Boss   82. Perasaan Tak Pasti

    Keesokan harinya, Cristopher bangun awal dan mengajak Stevy jalan-jalan. Setelah berjalan cukup lama, Cristopher dan Stevy beristirahat.Cristopher memberi Stevy snack, "makan pelan-pelan," ucapnya. Terlihat Stevy makan dengan lahap, tapi tetap teratur. Stevy makan snacknya sampai habis. Setelah makan snack, Stevy menjilati kaki depannya dan membersihkan mulutnya."Stevy," panggil Cristopher.Stevy menatap Cristopher.Cristopher mengusap kepala Stevy, "apa kamu sudah merindukan rumah kita? Mungkin nanti kita kembali," ucapnya.Stevy mengedipkan mata, lalu mengusapkan kepalanya ke lengan Cristopher."Kenapa? Kamu nggak mau pulang?" tanya Cristopher.Cristopher mengangkat tubuh Stevy, "kita nggak bisa terus tinggal di rumah Yuki. Papamu ini sudah cukup banyak merepotkannya. Kamu juga sering merepotkannya, 'kan?" katanya meletakkan Stevy ke pangkuannya.Cristopher menatap gedung apartemen tempat Yuki tinggal dari jauh. Cukup lama gedung itu ditatapnya, sampai dia mengajak Stevy lanjut b

  • Hot Night With Boss   81. Surat Maaf?

    Setelah mengatakan apa yang diinginkan, Yuki lantas kembali ke mejanya. Siang itu dia tidak ingin melanjutkan lebih panjang lagi dan meminta dua orang yang menggosipkannya menyatakan permintaan maaf secara resmi.Saat Yuki kembali ke meja tempatnya makan, semua orang kembali dikejutkan oleh sosok yang ada disamping Yuki.Cristopher menatap Thomas seolah mengisyaratkan sesuatu. Tau apa kemauan atasannya, Thomas segera berdiri dari duduknya dan membubarkan orang yang berkerumun, ataupun orang yang memperhatikan. Dan akhirnya setelah beberapa menit, semua menjadi tenang kembali.Yuki melanjutkan makan dengan tenang, begitu juga Cristopher, Thomas dan Amelia. Tak ada satupun dari mereka yang membahas tentang kejadian sebelumnya sampai makan siang berakhir.***Sementara itu di tempat lain ...Dion dan Luna lagi-lagi berdebat. Dion menyalahkan Luna yang selalu membuat masalah dan membuatnya pusing."Jangan seperti ini lagi," kata Dion dengan nada suara rendah."Kenapa kamu nggak pernah be

  • Hot Night With Boss   80. Amarah Yuki

    Thomas melirik menatap ketiga orang yang bergosip."Astaga, mereka berani sekali bergosip di depan orangnya langsung. Apa Yuki baik-baik saja? Rumor itu kan rumor yang sengaja dibuat Luna untuk menjatuhkan Yuki. Kenapa juga mereka percaya dengan rumor murahan seperti itu? Dasar penggosip," batin Thomas tidak senang.Thomas menatap Cristopher, " apa Pak Cris akan melakukan sesuatu? Aku rasa beliau tak akan diam saja mendengar wanita yang disukainya direndahkan didepannya," batin Thomas lagi.Thomas merasa khawatir hal besar akan terjadi jika ketiga orang yang membicarakan Yuki masih terus bergosip.Amelia mengepalkan tangan geram, "nggak tau malu banget ngomongin orang lain yang enggak-enggak. Sudah sinting ya mereka? aku akan beri mereka pelajaran. Beraninya kalian ngomongin Yuki," batin Amelia kesal.Amelia sudah bersiap ingin menghampiri ketiga orang yang menggosipkan Yuki.Cristopher mengerutkan dahi mendengar pembicaraan yang tak enak didengar."Siapa mereka? Bisa-bisanya bicara o

  • Hot Night With Boss   79. Undangan Pernikahan

    10 menit sebelum jam makan siang. Luna tiba-tiba menghampiri meja Amelia dan meletakkan sesuatu di atas meja kerja Amelia. Dia lanjut ke meja Yuki dan meletakkan sesuatu yang sama di atas meja Yuki."Sebenarnya aku nggak mau ngundang kalian, tapi gimama lagi. Kalian berdua 'kan juga rekan satu divisiku. Nggak mungkin juga aku abaikan kalian," kata Luna dengan tatapan sinis dan ucapan yang pedas.Amelia memukul meja, "nggak mau ngundang ya nggak usah ngundang. Nggak usah pakai alesan terpaksa karena rekan kerja. Kelihatan banget kamu cuma mau dapat kesan baik di mata orang lain," katanya kesal."Ya udah sih, cuma gitu aja udah marah-marah nggak jelas. Dasar orang aneh," kata Luna."Apa? Kamu bilang apa? Dasar ja ... " kata Amelia berdiri dari duduknya, yang langsung mulutnya di bekap Yuki sehingga tak bisa melanjutkan ucapannya."Makasih undangannya. Kami pasti dateng kok. Kalau kamu sudah selesai, kamu bisa 'kan pergi? Ngga enak kalau sampai ini dilanjutkan. Kamu juga nggak mau 'kan n

  • Hot Night With Boss   78. Inginnya Berduaan

    Esok harinya ...Rapat telah usai dan semua orang keluar dari ruang rapat, kecuali dua divisi yang diminta tinggal oleh Cristopher. Dion dan Harris sedang berbincang dengan Cristopher. Dan setelah berbincang cukup lama, keduanya dipersilahkan keluar. Tak lupa Cristopher meminta Thomas mencatata ringksanan permbicaraan dirinya dengan dua orang dari divisi produksi.Cristopher kini beralih ke divisi pemasaran. Ruben dan Yuki menjawab dengan baik untuk setiap pertanyaan yang diajukan Cristopher. Sesekali pandangan Cristopher dan Yuki bertemu, tetapi keduanya kembali fokus pada pertemuan."Bolehkah saya minta dijelaskan tentang rencana anda, Nona Yuki?" tanya Cristopher menatap Yuki."Dengan senang hati, Pak. Saya akan je ... " jawab Yuki yang langsung di sela.Cristopher menatap Ruben, "Pak kepala divisi, jika anda sibuk anda boleh segera kembali. Namun, apakah saya boleh meminjam staf terbaik anda sebentar? Sepertinya perlu waktu bagi Nona Yuki menjelaskan. Apa tidak apa-apa?" tanya Cr

  • Hot Night With Boss   77. Bos Tampan

    Yuki baru masuk apartemen sepulang pergi bersama Amelia. Begitu masuk dia tak melihat Stevy ataupun Cristopher di manapun."Ke mana mereka?" batin Yuki.Dia melihat sekelili lagi untuk memastikan, tapi memang tidak melihat Stevy ataupun Cristopher.Buru-buru Yuki ke kamar mandi untuk cuci tangan dan kaki, lalu pergi ke kamarnya.Saat di kamar, Yuki kaget melihat Cristopher yang sedang tidur siang di temani Stevy yang tidur di kaki Cristopher.Yuki segera berganti pakaian dan naik ke tempat tidur. Dia tidur di samping Cristopher. Yuki mengubah posisi tidurnya menghadap Cristopher. Posisi Cristopher juga sedang menghadap Yuki. Yuki membelai rambut Cristopher, lalu tersenyum."Kalau punya wajah tampan, mau ngapain aja tetap tampan. Apa karena wajahnya ya, waktu di bar aku mengajaknya menghabiskan satu malam? Kalau bukan wajahnya lalu apa? Lagian orang kayak aku yang dilihat nomor satu sudah pasti tampangnya," batin Yuki.Tangan Yuki turun menyentuh hidung Cristopher, "hidungnya mancung

  • Hot Night With Boss   76. Bersama Amelia

    Amelia dan Yuki baru saja tiba di sebuah toko yang menjual perlengkapam make-up terlengkap di kota. Karena hari minggu, maka banyak pengunjung yang datang ke toko tersebut."Aku boleh nunggu di sini aja?" tanya Yuki. Malas berkeliling karena lelah."Oh, kamu mau duduk aja? Boleh aja kok. Kalau gitu aku keliling dulu, ya?" jawab Amelia.Setelah memastikan temannya duduk, Amelia bergegas pergi berkeliling. Mencari apa yang dia butuhkan.Yuki mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya dan dia melihat sebuah kartu juga ada di dalam tasnya, lalu mengambil kartu itu."Ini kartu siapa?" batinnya.Yuki langsung teringat ucapan Cristopher yang akan mentransfermya uang untuk belanja. Merasa tak yakin, Yuki segera memfoto kartu yang ditemukannya dan dikirimnya pada Cristopher.Yuki mengirim pesan pada Cristopher, "pak, ini kartu bapak, bukan? Kok ada di tas saya, ya?" "Ya. Itu milik saya. Sengaja saya masukan dalam tasmu. Pinnya 543876.""Ngapain bapak ngasih pin? Saya enggak belanja kok," balas Yuk

  • Hot Night With Boss   75. Tiba-tiba Datang

    Saat Yuki dan Cristopher sedang asik memasak, tiba-tiba terdengar suara bel."Siapa yang datang? Biar aku buka," kata Cristopher.Cristopher ingin membuka pintu, tapi dicegah Yuki."Tunggu," ucap Yuki."Ya? Kenapa?" tanya Cristopher."Apa bapak janjian sama Pak Thomas, dan memintanya datang ke sini?" tanya Yuki memastikan.Cristopher menggelengkan kepala, "enggak, saya nggak pernah ganggu waktu libur karyawan saya kok. Biasanya kalau ada urusan mendesak saya paling chat atau telepon. Itupun jarang saya lakukan," jawabnya."Kalau gitu siapa?" gumam Yuki mengerutkan dahi."Makanya saya buka dulu biar kita tahu siapa. Mungkin tetangga atau siapa gitu," jawab Cristopher."Masa iya tetangga. Nggak mungkin ah. Selama saya tinggal di sini, tetangga nggak pernah bertamu kok," jawab Yuki.Bel pintu terus berbunyi, sampai tiba-tiba terdengar suara ketukan."Yuki, Yuki ... " panggil seseorang dari luar, yang adalah Amelia.Yuki dan Cristopher saling menatap kaget. "Itu 'kan teman kamu," kata Cr

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status