Beranda / Romansa / Hot Night With Boss / 134. Apa Dia Lelaki Itu?

Share

134. Apa Dia Lelaki Itu?

Penulis: Dea Anggie
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-08 22:41:22

Dion baru saja pulang lembur. Karena lapar, dia tak bertenaga, dia ingin sekali makan makanan berkuah.

Dalam ingatannya muncul sebuah tempat. Dia pun bergegas ke tempat itu dengan penuh semangat. Sepanjang berjalanan Dion membayangkan cita rasa dari masakan itu.

"Akhirnya sampai," ucap Dion. Yang baru saja memarkir mobilnya di halaman sebuah kedai mie.

Dion melepas sabuk pengamannya dan hendak membuka pintu untuk turun. Belum sampai pintu terbuka, saat pandangannya mengarah ke pintu utama kedai, Dion melihat Yuki baru saja keluar dari kedai mie bersama seseorang.

"Eh, itu 'kan Yuki?" gumamnya.

Dion menatap seseorang yang lengannya dirangkul Yuki dan dahinya langsung berkernyit.

"Siapa laki-laki itu? Aku baru pertama kali ini melihatnya," batin Dion yang masih nenatap lekat Yusak.

Terlihat Yuki dan Yusak berpelukan erat. Yusak mencium kening Yuki, lalu mengusap kepala Yuki dan masuk ke dalam mobil. Yuki tersenyum cerah, melambai-lambai ke arah Yusak.

Setelah mengantar kakaknya masuk m
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Hot Night With Boss   222. Luna Menggila (1)

    Luna yang dari jauh melihat, segera pergi mengikuti Dion. Rupanya Dion sedang merokok di halaman kantor dekat parkiran."Bagus. Sudah nggak pulang. Malah sibuk ngurusim perempuan lain," kata Luna.Dion melirik Luna, "ngapain kamu di sini?" tanyanya."Ngapain, katamu? Dasar, yang benar aja kalau ngomong. Kenapa sih omonganmu selalu nyakitin, Dion?" tanya Luna.Dion hanya tersenyum sembari menghisap rokoknya."Jangan berlebihan, seolah aku memang sekejam dan sekasar itu sama kamu, Luna. Jangan buat aku kayak penjahat," kata Dion."Kenyataannya emang begitu," jawab Luna.Dion menatap Luna, lalu mendekati Luna. Melihat wajah serius Dion, Luna langsung ketakutan dan mundur beberapa langkah sampai akhirnya tubuhnya terpojok di dinding."A-apa? Kamu mau apa siang bolong begini?" tanya Luna."Kenyataan yang kamu bilang, kamu yakin aku beneran ngelakuin itu?" tanya Dion."Ya, tentu saja. Kamu ngelakuin itu. Siapa lagi coba," jawab Luna."Tolong jangan buat aku kesal, Luna. Menyingkirlah dari h

  • Hot Night With Boss   221. Dion Tersinggung

    Setelah selesai makan siang, Cristopher dan Thomas langsung mengajak Amelia dan Yuki untuk segera kembali bekerja.Yuki yang tak ingin melihat Dion lebih lama setuju dan mengikuti kemauan Cristopher. Dia dan Amelia berjalan beriringan dibelakang Cristopher dan Thomas.Saat mereka melewati meja tempat Dion dan teman-temannya makan, beberapa orang menyapa Cristopher meski hanya untuk basa basi."Halo, Pak.""Selamat siang, Pak.""Anda sudah selesai makan siang, Pak?"Cristopher menghentikan langkah, diikuti Thomas. Yuki dan Amelia yang ada dibelakang Cristopher dan Thomas juga terpaksa menghentikan langkah kakinya."Halo, semua. Iya, saya sudah selesai makan. Kalian santai saja makannya. Masih cukup banyak waktu untuk menikmati menu kantin yang lezat. Saya duluan ya," kata Cristopher dengan suara yang ramah dan senyuman lebar."Ya, Pak. Silakan," jawab seseorang yang langsung berdiri diikuti beberapa orang lain, selain Dion yang tidak beberapa lama ikut berdiri."Sudah, sudah. Kalian ti

  • Hot Night With Boss   220. Cemburuan

    Cukup lama Yuki berada di ruangan Cristopher. Karena takut dicari kepala divisinya, Yuki pun berpamitan pada Cristopher untuk segera kembali ke ruang kerjanya."Sayang," panggil Yuki pelan."Hm," gumam Cristopher. Yang sedang menyandarkan kepala ke bahu Yuki."Aku harus belik ke ruanganku lho. Nanti dilanjutin lagi ya peluk-peluknya. Enggak enak sama pak kepala divisi. Takut juga pas aku dicariin, akunya enggak ada di meja kerja. Gimana dong?" kata Yuki menjelaskan. Agar Cristopher tidak salah paham.Cristopher segera mengangkat kepalanya, "ya sudah. Aku ngalah kali ini. Kamu boleh balik ke ruanganmu," jawabnya.Yuki mencium pipi Cristopher, "makasih sayangku. Nanti kita ketemu lagi waktu makan siang ya," katanya tersenyum cantik.Cristopher menganggukkan kepala, "hm, ok. Kamu hati-hati turun ya," katanya memperingatkan."Ok," jawab Yuki.Yuki berdiri dari posisinya duduk. Dia menatap Cristopher beberapa saat sebelum akhirnya pergi.Cristopher menatap keprgian Yuki sampai kekasihnya i

  • Hot Night With Boss   219. Cari perhatian

    Rapat sedang berlangsung. Dalam rapat dibahas tentang proses peluncuran produk yang akan dilakukan seminggu kemudian. Tampak Thomas sedang mempresentasikan jalannya acara yang akan terselenggara. Semua mata fokus tertuju pada Thomas karena rapat hari itu adalah momen penting yang perlu di perhatika betul-betul.Melihat sang kekasih fokus menatap lelaki lain di hadapannya, membuat Cristopher cemburu. Dia yang duduk tak juh dari Yuki langsung menjulurkan kakinya aagr kakinya dan kaki Yuki bersentuhan.Yuki terkejut, dia menatap Cristopher dan melihat Cristopher hanya tersenyum tipis."Apa sih," kata Yuki dalam hati. Tidak mengerti maksud Cristopher.Yuki kembali menatap Thomas, dan Cristopher kembali berulah. Saat Yuki melihat ke arah Cristopher, dia melihat wajah cemberut sang kekasih."Dia, kenapa lagi? Astaga ... padahal ini 'kan rapat penting. Kenapa dia malah kayak anak kecil yang butuh banget diperhatiin?" kata Yuki dalam hati.Yuki mengambil ponsel dan mengirim pesan pada Crist

  • Hot Night With Boss   218. Butuh Bantuan (3)

    Erik bertemu sepupu, dan suami dari sepupu istrinya. Kedua orang yang baru datang duduk di sofa dengan perasaan tegang."Ada apa kami dipanggil?" tanya suami sepupu Lusiana. "Aduh, kok mendadak ruangan ini dingin seperti kulkas. Apa pendingin ruangannya bermasalah?" tanya sepupu Lusiana."Kalian tahu, untuk apa aku memanggil kalian?" tanya Erik. Menatap dua orang yang sedang duduk dihadapannya.Sepupu Lusiana dan suaminya menggelengkan kepala bersamaan. Keduanya tidak tahu kenapa Erik memanggil."Kami tidak tahu," jawab sepupu Lusiana."Istriku bilang, suamimu membutuhkan pekerjaan. Bukannya kamu berkata pada kami beberapa waktu lalu, jika suamimu sudah diangkat menjadi manager di Giant Hotel? Apa aku salah dengar soal itu?" tanya Erik."Begini, itu ... " kata sepupu Lusiana. Yang terhenti karena suaminya menyela."Akan aku jelaskan soal itu," sela suami dari sepupu Lusiana.Suami sepupu Lusiana menatap istrinya, "tidak apa-apa. Memang harus dikatakan, bukan?" ucapnya.Suami sepupu L

  • Hot Night With Boss   217. Butuh Bantuan (2)

    Luna berjalan masuk dalam kamar. Dia melihat suaminya sedang bermain game. "Ngeselin," gumam Luna. Duduk di tepi tempat tidur, di depan Dion."Kenapa lagi? Kok ngomel," tanya Dion."Itu tantemu. Aneh banget deh. Masa ya, aku mau balik ke kamar dari meja makan malah diceramahin. Dia marah nggak jelas. Ngatain aku yang enggak-enggak. Kesel banget tahu," keluh Luna. "Sabarlah. Mungkin tante kayak gitu karena lagi sensitif aja. Maklum, suaminya 'kan baru diberhentikan," kata Dion.Luna keget, dan langsung menatap Dion."Hah? Serius? Bukannya ommu itu manager di Giant Hotel ya? Kan tantemu selalu bangga-banggain suaminya dulu," kata Luna bertanya. Dan mengingat-ingat kejadian beberapa waktu sebelumnya."Ya, aku nggak tahu pastinya gimana, atau kronologinya kayak apa. Aku cuma nguping dengar pas tante sama mama ngobrol aja," jawab Dion.Terus tadi tantemu marah-marah sama mamamu maksudnya apa?" tanya Luna ingin tahu."Kayaknya minta tolong mama buat ngomong ke papa ya. Mungkin tante peng

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status