Beranda / Romansa / Hot Night With Boss / 148. Pernikahan Dion Dan Luna (1)

Share

148. Pernikahan Dion Dan Luna (1)

Penulis: Dea Anggie
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-17 13:55:03

Hari H pernikahan Dion dan Luna tiba. Semua tamu undangan terlihat mulai berdatangan.

Luna sedang berada di ruang tunggu, beberapa tamu undangan yang datang berfoto dengan Luna yang terlihat cantik saat mengenakan gaun pernikahan.

"Wah, siapa ini? Cantik sekali."

"Selamat ya, Luna."

"Selamat, Luna."

"Luna, selamat ya."

Luna tersenyum cantik, "makasih sudah datang ya," ucapnya.

"Iya, sama-sama. Kami keluar dulu ya, gantian sama yang lain."

"Oh ya," jawab Luna mengangukkan kepala.

Semua tamu yang ada dalam ruangan bersama Luna, langsung pergi keluar. Dan beberapa tamu lain yang sudah mengantri bertemu Luna bergantian masuk ke dalam ruangan untuk bertemu sekaligus mengucapkan selamat pada Luna.

Terlihat Luna selalu tersenyum cantik menyambut tamu-tamu yang hadir.

Setelah menyampaikan ucapan selaat dan berfoto, tamu-tamu itupun pergi meninggalkan Luna.

***

Di luar ruangan. Thomas dan Amelia sampai di ruangan resepsi. Namun, keduanya tak melihat adanya Luna. Hanya tampak Dion yang sedan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Hot Night With Boss   149. Pernikahan Dion Dan Luna (2)

    30 menit sebelumnya ... Yuki selesai dirias dan juga ganti pakaian. Dia mengenakan gaun pasangan dengan Cristopher.Yuki menatap cermin. Melihat betapa berubahnya wajahnya setelah di rias."Wah, keren banget. Ini beneran aku? Jadi beda ya? Mungkin karena aku nggak pernah pakai riasan yang mencolok jadi gimana gitu lihatnya," batin Yuki."Wah, anda sungguh memukau, Nona. Saya tidak menduga akan secocok ini," puji salah seorang pekerja."Cantiknya," puji pekerja lain."Riasan dan gaunnya benar-benar cocok," kata pekerja yang lain lagi.Ketiga pelayan yang melayani Yuki terpesona oleh kecantikan Yuki. "Makasih ya semuanya. Maaf sekali hari ini aku merepotkan kalian," kata Yuki tersenyum cantik."Tidak masalah, Nona. Kami senang melayani anda," jawab salah seorang pekerja dengan ramah."Kami tidak kerepotan. Anda memang sudah cantik walaupun tanpa riasan. Kulit anda cerah, kenyal dan terawat. Kami hanya sedikit memberi polesan saja kok," jelas pekerja yang lain."Masa sih? Perasaan aku

  • Hot Night With Boss   148. Pernikahan Dion Dan Luna (1)

    Hari H pernikahan Dion dan Luna tiba. Semua tamu undangan terlihat mulai berdatangan.Luna sedang berada di ruang tunggu, beberapa tamu undangan yang datang berfoto dengan Luna yang terlihat cantik saat mengenakan gaun pernikahan."Wah, siapa ini? Cantik sekali.""Selamat ya, Luna.""Selamat, Luna.""Luna, selamat ya."Luna tersenyum cantik, "makasih sudah datang ya," ucapnya."Iya, sama-sama. Kami keluar dulu ya, gantian sama yang lain.""Oh ya," jawab Luna mengangukkan kepala.Semua tamu yang ada dalam ruangan bersama Luna, langsung pergi keluar. Dan beberapa tamu lain yang sudah mengantri bertemu Luna bergantian masuk ke dalam ruangan untuk bertemu sekaligus mengucapkan selamat pada Luna.Terlihat Luna selalu tersenyum cantik menyambut tamu-tamu yang hadir. Setelah menyampaikan ucapan selaat dan berfoto, tamu-tamu itupun pergi meninggalkan Luna.***Di luar ruangan. Thomas dan Amelia sampai di ruangan resepsi. Namun, keduanya tak melihat adanya Luna. Hanya tampak Dion yang sedan

  • Hot Night With Boss   147. Penuh Perhatian

    Cristopher menggendong Yuki masuk ke dalam. Keduanya berjalan menuju dalam kamar. Sesampainya di kamar, direbahkannya Yuki ke atas tempat tidur."Tidurlah," ucap Cristopher. Usai mengecup kening Yuki."Bapak juga. Sini tidur di samping saya. Temani saya sampai tidur," pinta Yuki."Hm, ok. Geser sedikit," kata Cristopher.Yuki menggeser sedikit tubuhnya agar Cristopher bisa berbaring di sampingnya.Criatopher berbaring di samping Yuki, "sudah 'kan. Tidurlah," ucapnya.Yuki langsung memeluk Cristopher dan membenamkan wajahnya ke dada bidang Cristopher."Bapak boleh pulang kalau saya sudah tidur. Misalkan bapak sudah mengantuk, bapak nginep saja. Saya nggak izinkan bapak pulang mengemudi mobil dalam keadaan mengantuk. Bapak ngerti?" ucap Yuki memperingatkan."Ok, sayang," jawab Cristopher."Hm, saya sudah ngantuk banget, Pak. Selamat malam," ucap Yuki."Selamat malam. Selamat tidur. Mimpi indah sayang," bisik Cristopher.Cristopher mengusap lembut punggung Yuki dan sesekali menepuknya.

  • Hot Night With Boss   146. Tolong Cium Saya

    Cristopher dan Yuki sedang berada di balkon. Yuki duduk dipangkuan Cristopher. Menyandarkan kepalanya ke dada bidang Cristopher."Tidurlah, nanti saya gendong kemu ke masuk ke kamar," kata Cristopher."Eh, saya nggak ngantuk kok. Cuma agak capek aja," jawab Yuki."Oh ya, saya hampir lupa bilang. Omong-omong, Pak, saya izin membawa Amelia ke main ke sini, boleh nggak?" lanjut Yuki bertanya."Boleh saja. Kenapa tidak? Lagipula ini 'kan sudah jadi tempat tinggalmu sekarang. Kenapa kamu harus izin dulu ke saya? Saya nggak masalah kok," jawab Cristopher.Yuki menatap Cristopher, "mana boleh saya asal mengajak seseorang datang, kecuali Kakak saya yang waktu itu karena dia memag sudah tahu saya akan pindah. Saya harus izin pemilik gedung lah," ucapnya menjelaskan.Cristopher tersenyum tampan, "imutnya," pujinya."Saya serius lho, Pak. Bapak malah bercanda," kata Yuki."Saya juga serius tahu muji kamu. Kamu memang imut. Jadi gemas pengen saya gigit," jawab Cristopher."Iya deh iya. Terserah b

  • Hot Night With Boss   145. Tentang Rasa

    Yuki diantar Cristopher pulang. Dalam perjalanan mereka mampir membeli makan malam untuk di makan bersama di apartemen. Sebenarnya Yuki ingin memasak, tetapi tidak diperbolehkan oleh Cristopher. Bukan karena tidak suka dengan masakan Yuki, tetapi Cristopher tidak ingin Yuki kelelahan karena hari itu divisi pemasaran banyak pekerjaan.Sembari menunggu Yuki mandi, Cristopher menyiapkan makanan pendamping. Dia memotong buah-buahan, menatanya dalam piring lalu menyajikan di meja makan. Tak beberapa lama Yuki selesai mandi, dan segera meminta Cristopher gantian untuk mandi."Silakan mandi, Pak. Pakaian gantinya sudah saya siapkan. Seperti biasa, nanti pakaian bapak yang kotor digantung saja," kata Yuki."Ok. Saya mandi dulu kalau gitu. Tolong bantu saja ngeluarin dessertnya dari lemari pendingin ya," kata Cristopher."Iya," jawab Yuki.Cristopher bergegas pergi menuju kamar mandi. Yuki menatap sesaat ke arah Cristopher yang berjalan melewatinya, lalu melangkah menuju dapur.Di lihatnya

  • Hot Night With Boss   144. Adu Mulut

    Dion mengantarkan Luna pulang. Sepanjang perjalanan menuju apartemen Luna, Dion tak mengatakan sepatah katapun. Sedangkan Luna sibuk mengomel dan mengeluh.Sesampainya di parkiran area aprtemen, Luna yang tadinya mau langsung turun saat sudah sampai, langsung mengurungkan niatannya."Kenapa sih, kamu dari tadi diam aja?" tanya Luna."Nggak apa-apa," jawab Dion."Nggak mau bicara?" tanya Luna lagi."Aku bilang nggak apa-apa," jawab Dion."Kamu tahu? Kamu makin hari tuh makin aneh, Dion. Pas aku tanya wajahmu kenapa? Kamu jawab nggak apa-apa. Aku tanya kamu kenapa diem aja, jawabanmu tetap aja. Aku tanya tuh khawatir," kata Luna mulai kesal."Kan aku bilang, aku nggak apa-apa. Aku lagi males berdebat, Luna. Jangan buat aku kesal juga," ucap Dion memperingatkan."Maksudmu apa? Kamu pikir aku bakalan cari gara-gara ke kamu, gitu?" tanya Luna."Entahlah. Dari yang aku dengar gitu. Soalnya kamu kayak maksa aku harus jawab semua yang kamu tanyain," jawab Dion."Ck," decak Luna."Selalu aja k

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status