Setelah makan makan malam dan ngobrol santai di kafe. Cristopher dan Yuki akhirnya berpisah dengan Yusak.Yusak melihat jam tangannya, "eh, sudah jam segini saja," katanya.Yuki dan Cristopher juga langsung melihat jam tangan masing-masing."Kakak langsung balik ke hotel 'kan?" tanya Yuki."Iya dong. Mau ke mana lagi, coba? Besok 'kan harus pulang. Jadi memang mau balik ke hotel dan istirahat," jawab Yusak."Hm, ok. Aku pasti bakalan kangen sama kakak. Meski nanti sibuk, tetap kirim pesan atau telepon meski sekali," kata Yuki."Aku mengerti," jawab Yusak."Sudah malam, kalian harus cepat pulang, lalu istirahat. Terima kasih sudah menyempatka waktu untuk memenuhi undanganku," ucap Yusak berterima kasih pada Yuki dan Cristopher."Nggak perlu sungkan. Lain waktu ayo makan bareng lagi," jawab Cristopher."Makasih juga sudah ngundang kami makan dan mentraktir kami, kak. Kabari kalau kakak mau pulang dan berangkat dinas lusa ya," kata Yuki menatap lekat sang kakak."Ok, ok. Ya sudah. Aku du
Selesai makan malam, Yuki mengajak Kakak dan kekasihnya pergi ke kafe untuk menikmati dessert menghabiskan waktu mengobrol.Yuki berdiri dari tempatnya duduk, "aku ke kamar mandi dulu ya," katanya berpamitan pada kedua orang terdekatnya."Ya, hati-hati," jawab Yusak."Perlu kutemani?" tawar Cristopher."Enggak perlu. Aku bukan aak kecil tahu. Lagian tempatnya ramai kok," jawab Yuki."Ya sudah. Kalau ada apa-apa kamu teriak aja yang kenceng ya," kata Cristopher."Ya," jawab Yuki.Yuki lantas berjalan pergi menuju kamar mandi, meninggalkan Cristopher dan Yusak.Sementara itu Yusak dan Cristopher hanya duduk tenang menunggu Yuki kembali. "Gimana hubunganmu sama Yuki? Baik 'kan? Nggak ada masalah 'kan? Kalau ada masalah selesaikan baik-baik ya," kata Yusak."Kami nggak ada masalah kok. Hubungan kami baik-baik aja. Sangat baik malah. Kamu nggak perlu khawatir. Kalau di antara kami ada masalah, aku pasti akan langsung meluruska masalah, supaya diantara kami nggaka ada yang namanya kesalahp
Di kantin ...Saat makan siang, Yuki mendapatkan pesan dari kakaknya, Yusak. Yusak mengajak Yuki dan Cristopher makan bersama kalau ada waktu. Karena tak bisa memutuskan sendiri, Yuki pun segera bertanya pada Cristopher.Yuki mendekatkan ponselnya ke Cristopher. Meminta sang kekasih membaca pesan dari kakaknya.Awalnya Cristopher tidak mengerti maksud Yuki, tetapi Yuki langsung meminta Cristopher melihat layar ponselnya.Cristopher membaca pesan dan langsung menatap Yuki setelahnya.Yuki mendekatkan wajahnya ke Cristopher, "gimana?" bisiknya."Ya sudah, kita temui saja. Toh kita nggak sering-sering ketemu juga?" bisik Cristopher."Ok," bisik Yuki tersenyum.Secepat kilat Yuki mengirim pesan balasan kepada Yusak. Menanggapi ajakan Yusak. Dan tidak lama balasan Yusak datang, menanggapi balasan Yuki."Sudah selesai 'kan? Balik yuk, Mel?" ajak Yuki."Boleh," jawab Amelia.Yuki menatap Cristopher, "kamu juga mau naik?" tanyanga."Iya dong. Masih harus selesaikan kerjaan nih," jawab Cristo
Yuki memegang tangan Cristopher yang menutupi wajah. Dia membuka tangan itu dan menatap wajah Cristopher lekat-lekat, "A-ada a-apa? Kenapa kamu ketawa kayak gitu?" tanya Yuki. "Nggak. Nggak apa-apa. Cuma ... kamu itu ngegemesin banget," jawab Cristopher tersenyum dan mencubit pipi Yuki. "Gemesin apa? Ada-ada aja deh," kata Yuki. Yuki hendak mengambil tas yang sebelumnya dia bawa, tetapi tangan Yuki dipegang oleh Cristopher. "Eh ... " Yuki menatap Cristopher, "ada apa lagi?" tanyanya. "Makan cemilannya nanti aja. Ada yang lebih penting dari itu," kata Cristopher. "Apa yang lebih penting?" tanya Yuki. Cristopher mengusap bibir Yuki, lalu menciumnya. Yuki terkejut, dia melebarkan mata ketika bibirnya bersentuhan dengan bibir Cristopher. Ciuman berakhir, Cristopher menatap Yuki dan mencium kening Yuki. "Aku mencintaimu," ucap Cristopher. "Kok kamu tiba-tiba gini. Ada apa sih? Aneh tahu nggak," kata Yuki. "Apanya yang ada apa? Enggak ada apa-apa, sayang. Aneh apa? Enggak ada y
Yuki membawa berkas dokumen di tangannya juga membawa kue yang didapatnya dari Stevano."Aku ke ruangan Pak kepala divisi dulu ya," kata Yuki."Ngumpulin laporan kah?" tanya Amelia."Iya. Kamu mau ikut?" tanya Yuki."Bentar, bentar. Aku rapikan dulu berkas dokumenku," kata Amelia.Amelia dengan gerakan secepat kilat merapikan dokumennya sekalian dengan mejanya."Akhirnya selesai," kata Amelia.Amelia bangkit berdiri dari duduknya dan mengajak Yuki pergi bersama."Ayo," ajak Amelia.Yuki dan Ameli berjalan bersama menuju ruang kepala divisi mereka.Amelia menatap bungkusan kue diatas berkas dokumen yang dipegang Yuki."Buat Pak kepala divisi?" tanya Amelia."Iya, nih. Aku 'kan dikasihnya banyak. Jadi, aku bagi-bagi aja sekalian. Semoga aja beliau suka," jawab Yuki."Iya, semoga aja," sahut Amelia.Keduanya sampai di depan ruangan Kepala divisi. Amelia segera mengetuk pintu ruangan, lalu membuka dan masuk ke dalam disusul oleh Yuki."Selamat siang, Pak," sapa Amelia.Siang, Pak," sapa Y
Akhirnya yang ditunggu-tunggu muncul. Cristopher dan Yuki bergabung dengan Stevano di meja makan."Selamat pagi, om ... " sapa Yuki dengan begitu manis."Selamat pagi. Bagaimana tidurmu? Apakah nyenyak?" jawab Stevano yang langsung bertanya balik."Sangat nyenyak," jawab Yuki tersenyum cantik."Baguslah. Sering-seringlah mampir dan menginap," kata Stevano.Stevano menatap Cristopher, "kamu, ke mana saja kamu pagi-pagi sudah menghilang?" tanya Stevano."Aku? Aku nggak ke mana-mana kok. Aku ... olahraga," jawab Cristopher."Dasar pembohong! Papa melihatmu masuk kamarmu. Kamu pikir papamu ini buta, hah?" sahut Stevao menatap tajam ke arah Cristopher.Cristopher tersenyum lebar, "hehe ... ketahuan ya?" ucapnya."Dasar anak ini," ucap Stevano geregetan.Yuki mengerutkan dahi bingung. Dia tidak mengerti dengan percakapan Stevano dan Cristopher."Tidurmu nggak diganggu 'kan, Yuki?" tanya Stevano."E-enggak kok, om. Cuma apa maksudnya ya, om? Kok saya nggak bisa ngerti maksud percakapan om sa