Home / Romansa / Hot Night with Berondong / Bab 4 - Gosip Mengejutkan

Share

Bab 4 - Gosip Mengejutkan

Author: Ainjae
last update Huling Na-update: 2024-05-13 11:15:21

Felicia memijat keningnya, kepalanya berdenyut. Dia merasa stres setelah kedatangan Theo di tempat kerjanya, bahkan di akhir pekan seperti ini juga dia masih pusing.

Bagaimana tidak? Theo terus mengganggu Felicia, baik itu di tempat kerja maupun saat Felicia sudah tiba di rumah. Saat di tempat kerja, Theo sering mengikuti Felicia seperti anak ayam yang mengekori induknya. 

Sedangkan saat di rumah, Felicia sering mendapatkan chat dan telepon tidak penting dari Theo. Ini karena Felicia sudah membuka blokiran nomor Theo.

“Makanya cari pacar biar nggak pusing lagi. Seenggaknya pacar bisa menghiburmu,” ucap Fani, teman Felicia.

Saat ini Felicia sedang berada di café milik suami Fani, tempat biasanya Felicia nongkrong dan bertemu dengan teman-temannya.

“Pacar….” gumam Felicia. 

Dia hendak kembali bicara, tetapi terhenti saat mendengar suara langkah kaki yang mendekat dari arah belakang.

“Hai, Bu Feli,” suara berat itu seketika membuat Felicia menegang di tempatnya. “Atau seharusnya saya panggil Kak Feli kalau ketemu di luar?”

Felicia menoleh dengan kaku. Ketakutannya menjadi nyata. “E-eh, halo Theo.”

Felicia mendadak panik. Gawat! Dia malah bertemu Theo di sini.

“Itu siapa, Fel?” tanya Fani, berbisik sambil menatap Theo.

Theo tersenyum kepada Fani. “Saya cowok yang pernah tid—”

Felicia terbeliak dan bergegas menutup mulut Theo dengan tangannya. Dia menatap tajam Theo. 

Jangan sampai Theo menyebarkan kepada orang-orang kalau mereka pernah tidur bersama.

“Ini anak magang.” Felicia menyengir ke arah Fani. “Aku mau ngomong sama dia sebentar.”

Tanpa menunggu respons temannya, Felicia bergegas menarik Theo pergi menjauh dari sana masih dengan raut paniknya. Bukannya marah karena ditarik tanpa persetujuan, Felicia melirik sejenak ke arah Theo yang malah senyum-senyum sendiri.

Pria itu menatap tangannya yang dipegang oleh Felicia. Pada saat itulah Felicia sadar apa yang ia lakukan.

“Sorry,” ucap Felicia sambil melepaskan tangannya, membuat Theo cemberut sesaat. 

Tidak peduli ekspresi pria itu, Felicia mulai menatap Theo dengan raut serius. Mereka sudah ada di bagian samping kafe yang sepi pengunjung. Jadi, Felicia bisa berbicara lebih leluasa.

“Aku minta maaf atas kejadian malam itu. Tapi, kamu juga perlu minta maaf karena menipuku!” ucap Felicia sambil melipat tangannya di dada.

Pandangan Theo terfokus ke wajah Felicia. “Saya minta maaf. Tapi, saya nggak bermaksud menipu. Itu ulah teman saya.”

Felicia mengerjap bingung. “Ya?”

Theo pun menjelaskan kepada Felicia kejadian yang sebenarnya. Berawal dari ulah temannya yang membuatkan akun di aplikasi kencan, dia sendiri tidak paham soal itu. Dan ternyata temannya juga memasukkan identitas palsu mengenai umur dan pekerjaannya.

“Saya benar-benar nggak tahu, baru tahu hari ini,” ucap Theo. “Maaf, saya juga merasa ditipu.”

Felicia melongo. Astaga, ternyata begitu. Jadi, keduanya adalah korban anak-anak jahil soal aplikasi kencan. 

Menyebalkan! Di saat orang lain serius mencari pasangan, mereka malah menjadikannya bahan candaan.

Namun, mau bagaimanapun, yang jelas dia sudah ditipu oleh anak kuliah.

“Tapi, Bu Feli tahu dari mana kalau saya masih kuliah?” tanya Theo.

Felicia gelagapan. Duh, haruskah dia berkata jujur kalau pernah membuka dompet Theo?

Felicia berdeham, untuk menutupi alibinya. “Saya nggak sengaja lihat KTP kamu waktu kita di hotel,” ucap Felicia.

Felicia berharap Theo tak bertanya lebih lanjut. Dan, untungnya tidak. Pria itu malah berucap, “Kalau Bu Feli nyuruh saya melupakan malam itu, maaf saya nggak bisa.”

Felicia tertegun mendengarnya.

“Itu pengalaman pertama saya, dan saya… puas waktu itu,” suara Theo terdengar kecil di akhir. Pria itu juga memalingkan wajahnya tiba-tiba.

Apa itu?!

Kenapa telinga pria itu memerah?!

“J-Jadi!” Theo berkata lantang kemudian, membuat Felicia tersentak kaget. “J-jadi jangan suruh saya menjauh, apalagi melupakan itu!” 

Felicia meneguk ludahnya, lalu berkata dengan nada lebih tenang dari sebelumnya. “Tapi tetap aja, Theo. Ini salah. Aku salah udah mengambil keperjakaan kamu, meskipun kita sama-sama mau. Apalagi sekarang statusnya, kamu anak magang di kantor, kita harus profesional. Melupakan kejadian waktu itu pilihan terbaik.”

Setelah bicara panjang, Felicia pergi dari hadapan Theo. Meninggalkan Theo yang menatap Felicia dengan sorot kecewa.

*

Sejak ada Theo di tempat kerja, Felicia jadi selalu ingin pulang cepat. Sayangnya, hari ini sang manajer tiba-tiba mengajak para karyawan untuk makan malam bersama dalam rangka menyambut anak magang.

Sungguh mengherankan menurut Felicia. Selain karena manajernya itu terkenal pelit, dari dulu tidak pernah ada sejarah anak magang sampai dibuatkan acara penyambutan dan ditraktir makan malam.

“Kenapa sampai ada acara makan bersama, Pak?” tanya Diana yang sudah kepo ketika sudah duduk di sebelah manajer. 

Mereka menyewa satu ruangan VIP di sebuah restoran Chinese Food. Meskipun begitu, meja untuk senior dan anak magang terpisah. Felicia sedikit beruntung soal itu.

Felicia pun diam sambil menyimak. Apalagi ketika sang manajer memasang tampang serius, kemudian menyuruh para bawahannya berkumpul dan mendekat. 

Manajer itu hendak membisikkan sesuatu yang penting. Ya, sang manajer juga suka bergosip, padahal sudah tidak muda lagi.

“Ini rahasia. Jadi, sebenarnya di antara anak magang, ada anaknya pemilik perusahaan ini. Anaknya Pak Bos kita!” bisik manajer itu.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Haniubay
jangan jangan Theo adalah anak pemilik perusahaan
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Hot Night with Berondong   Bab 97 - Our Daughter (End)

    Tahun pertama memimpin perusahaan tidaklah mudah. Tapi, Theo merasa beruntung karena didampingi oleh orang-orang yang baik yang mau membantunya. Untungnya, tak ada yang seperti Martin dalam memperlakukannya.Saat laporan keuangan kuartalan dirilis, laba bersih perusahaan yang mulai dipimpin oleh Theo turun sampai lebih dari sembilan persen, dan itu sempat membuat Theo tertekan. Meskipun bawahannya banyak yang menenangkannya, tapi Theo tetap kepikiran.“Nggak masalah, Pak Theo. Turun sembilan persen juga nggak terlalu besar untuk Pak Theo yang baru pertama kali menjabat,” ucap Brandon—sekretaris Theo.Theo menatap sekretarisnya yang sekarang itu, si Brandon. Dia direkomendasikan oleh sekretaris Martin, masih muda, dan merupakan adik dari sekretaris Martin. Sedangkan sekretaris Martin sudah ditempatkan di posisi lain yang tak kalah penting.“Tapi ini berdampak ke harga saham yang langsung anjlok,” sahut Theo. Saat ini dia sedang menatap grafik saham perusahaannya yang berada di fase down

  • Hot Night with Berondong   Bab 96 - Menjadi CEO

    Setelah mendengar cerita sekretaris Martin, Theo langsung mengusir pria itu. Theo takut lepas kendali dan emosi lalu menghajar sekretaris Martin, jadi lebih baik dia suruh pria itu pergi secepatnya.Selepas kepergian sekretaris Martin, Theo melemas, dia jatuh terduduk di sofa. Menunduk, dia mengusap wajahnya sambil menahan tangis.Felicia turut duduk di sebelah Theo, dia meraih tubuh Theo ke dalam pelukan, diusapnya lembut punggung Theo.“A-aku nggak nyangka, Mama …” Theo mulai terisak. Dia sedih membayangkan Mama kandungnya mengalami banyak penderitaan, bahkan meninggal karena diracun oleh Regina.Felicia tak sanggup berkata-kata, dia pun turut merasakan sedihnya. Sebagai istri Theo, dia hanya bisa terus mendekap Theo dan membiarkan Theo menumpahkan tangisnya.Namun, di saat kebenaran terungkap seperti ini, sayang sekali sang pelaku telah tiada. Regina bisa saja dipenjara atas perbuatannya kepada Mama kandung Theo, tetapi Regina telah meninggal.“Mama pasti menderita selama ini,” cic

  • Hot Night with Berondong   Bab 95 - Kebenaran

    “A-apa? Jangan bercanda!” seru Theo.Suara keras Theo mengejutkan semua orang, termasuk para tamu. Felicia juga merasa kaget, dia pun mengajak Theo untuk pergi dari keramaian bersama dengan sekretaris Martin yang mengikuti.“A-apa maksud ucapan anda tadi?” tanya Theo masih dengan raut kagetnya.Di sebelahnya, Felicia menggenggam tangan Theo, menguatkan Theo.“Saya nggak bercanda, Papa anda dan Mama tiri anda telah meninggal dunia,” jawab sekretaris Martin dengan raut sedih dan lelah yang tercetak jelas di wajahnya.Theo memang membenci Papanya, sangat. Tapi, kabar mendadak seperti ini tentu saja mengejutkannya.Sekretaris Martin lantas menjelaskan bahwa Martin telah mengetahui kabar pernikahan Felicia dan Theo. Martin berniat mencegatnya. Dan Regina pun mengikuti, berada dalam satu mobil yang sama dengan Martin.Namun, nahas, karena terlalu mengebut dan terburu-buru kemari, Martin dan Regina pun mengalami kecelakaan dan meninggal di tempat.“Saat ini jenazah Pak Martin dan Bu Regina m

  • Hot Night with Berondong   Bab 94 - Hari Bahagia & Kabar Mengejutkan

    Sulit bagi orang tua Felicia untuk menerima kenyataan yang baru saja terjadi. Karena itulah mereka butuh waktu untuk mencerna dan menenangkan diri, begitu juga dengan William yang sejak tadi lebih banyak marah.Sekarang tinggallah Theo dan Felicia berdua di ruang tamu. Semua orang meninggalkan mereka usai terkejut.“The, apa ini akan baik-baik aja?” tanya Felicia dengan gurat kekhawatiran yang terlihat jelas di wajahnya.Theo mengangguk dengan senyum menenangkannya, ia meraih tangan Felicia, menggenggamnya, kemudian mengecup punggung tangannya.“Ya, kamu nggak perlu khawatir,” jawab Theo.Felicia membalas genggaman tangan Theo.“Soal Papamu … gimana?”Senyum Theo luntur seketika. “Papa pasti sedang sibuk mencariku di luar negeri. Nggak lama lagi pasti ketahuan kalau aku ada di sini. Karena itulah aku ingin menikahimu secepatnya, sebelum Papa muncul.”Felicia mengangguk.Tak lama, Marcell kembali ke dalam. Felicia langsung tersenyum kepada Marcell.“Marcell, makasih udah turut bicara d

  • Hot Night with Berondong   Bab 93 - Mengikhlaskan

    "Aku …”Felicia masih tampak ragu.“Please,” mohon Theo.Felicia mendongak, menatap wajah Theo yang terlihat semakin dewasa. Namun, sorot mata Theo tak berubah, sorot mata itu yang selalu meluluhkannya setiap kali Theo membujuknya.“Tapi, kamu tahu kan? Aku udah tunangan sama Marcell, udah mau nikah,” ucap Felicia.“Kalau kamu setuju, ayo kita bicara bareng ke Pak Marcell dan keluargamu. Ganti pengantin prianya jadi aku, aku siap menikahi kamu,” tegas Theo.Felicia nyaris melongo. Apa Theo serius? Sekarang ini Theo seperti sedang melamarnya saja.Felicia hendak bicara, tapi teringat kalau ia harus berangkat kerja, dan tak lama lagi adiknya serta orang tuanya akan keluar rumah.“Kita bicarakan lagi nanti malam,” kata Felicia.Theo mengangguk, terpaksa ia melepaskan tangan Felicia.*Malam harinya, Theo kembali mendatangi rumah Felicia, berdiri di depan gerbang. Ketika Felicia muncul, tiba-tiba Felicia menarik Theo berjalan pergi agak jauh dari rumahnya.Saat berhenti melangkah, tiba-ti

  • Hot Night with Berondong   Bab 92 - Permintaan Maaf

    Felicia meremas nampan di tangannya. Ia menahan diri untuk tidak menangis melihat sosok Theo yang sudah lama tidak ditemuinya, dan menahan diri sekuat tenaga untuk tidak berlari menghambur ke dalam pelukan Theo.Pikir Felicia, Theo sudah melupakannya. Tak pernah sekalipun Theo memberi kabar, dan ia dibuat khawatir selama bertahun-tahun. Tapi, ternyata Theo masih baik-baik saja.“Kenapa kamu diam aja di situ? Kamu nggak lihat kalau di rumah saya sedang ada acara? Kamu bisa pergi sekarang,” usir Felicia sambil menatap tajam Theo.Theo membuka mulut, tapi menutupnya kembali. Ia amat terkejut sampai lututnya terasa lemas. Susah payah ia berjuang untuk kabur, mengumpulkan uang, untuk menemui Felicia, tapi respon Felicia malah begini.Marcell yang tak menyangka respon Felicia akan begitu pun merasa kasihan kepada Theo.“Feli, jangan begitu, Theo juga tamu,” kata Marcell sambil tersenyum untuk mencairkan suasana. “Biarkan Theo masuk dan duduk di dalam.”Felicia tak merespon, ia memalingkan p

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status