Share

122. Bukan Orang Asing

“H-hei ...” Yoan tergagap, sekaligus terperangah, “sedang apa kau?”

“Menyembuhkan lukamu sebelum bertambah parah.” Wanita itu berkata santai, terus menyedot darah dari luka Yoan hingga benar-benar kering.

Berjengit pelan, Yoan keheranan mengapa ada seseorang—terlebih ia wanita—yang tidak jijik melakukan hal seperti ini pada orang asing.

“Sudah,” kata wanita itu. Dia menurunkan lengan Yoan dengan hati-hati, “lukamu sudah sembuh.”

Memutar lengannya dan mengamati setiap inci kulitnya, Yoan tanpa sadar berdecak kagum akan hal yang terjadi, bukan merasa takut.

“Waah ... luar biasa. Kau bisa menjadi tabib hebat di negeri ini.” Yoan takjub, memandangi wajah wanita itu sembari tersenyum lebar.

Menanggapi hal itu, si wanita hanya tersenyum sembari bergumam untuk dirinya sendiri. “Kau melupakanku, benar-benar lupa. Tapi aku menemukanmu. Akan kubuat kau tidak akan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status