Share

Gosip

Penulis: nura0484
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-16 20:30:36

Diego memiliki kekasih bukan dari kalangan entertainment, siapa wanita yang beruntung? Apa wanita yang bersama dengan dia beberapa waktu lalu?

 

Hubungan antara Diego dan Vallerie hanya untuk keperluan produksi, Vallerie membawa pasangannya pada acara award.

 

Public figure pria yang sangat terkenal tampak berjalan ke tangga darurat bersama dengan seorang wanita, tampaknya mereka adalah pasangan kekasih karena terlihat mesra disana. Siapa mereka?

 

“Kamu kemarin pas acara kemana? Kamu sama Diego?” Vita menatap penuh selidik yang dijawab Ratna dengan menganggukkan kepalanya “Kalian nggak melakukan sesuatu?”

 

“Memang kenapa?” tanya Ratna malas.

 

Vita membaringkan tubuhnya di ranjang, memberikan ponselnya pada Ratna “Kamu baca sendiri, semoga aja bukan kalian berdua.”

 

Ratna menerima ponsel yang Vita berikan, membacanya perlahan dan seketika membelalakkan matanya. Pertemuan mereka semalam seharusnya aman, tapi tampaknya ada saja yang penasaran dengan kisah Diego, mereka melupakan satu hal jika acara kemarin adalah pernikahan orang penting pastinya ada wartawan.

 

“Bukan kalian, kan?” tanya Vita lagi memberikan tatapan penuh selidik.

 

“Kami berdua, terus aku harus gimana?” Ratna memberikan ponsel pada pemiliknya.

 

“Berita itu nggak bilang kalau Diego, jadi aman. Memang apa yang kalian berdua lakukan disana? Kalian nggak melakukan hal gila?”

 

Ratna seketika mengingat ciuman mereka, walaupun bukan ciuman pertama mereka tapi bibir Diego masih akan diingatnya. Bibir yang tidak berubah dari dulu, bibir yang mendapatkan ciuman pertamanya dan banyak kenangan ketika mereka selesai berciuman. Getaran itu masih sama, tidak ada bedanya dibandingkan sebelumnya. Pertemuan terakhir mereka memang benar terakhir, Ratna bahkan tidak memiliki kontak Diego sama sekali termasuk dia.

 

“Diego waktu gosip sama Vallerie nggak pernah kasih pendapat, kira-kira ini bakal buka nggak dia?”

 

Ratna menatap horor kearah Vita membayangkan Diego membuka apa yang terjadi kemarin, tidak pernah ada dalam bayangannya Diego melakukan itu, termasuk dirinya juga tidak membayangkan hal itu.

 

“Bukankah kita mau menghabiskan waktu dengan nonton drakor? Kenapa malah bahas cowok itu.” Vita mengeluarkan laptopnya untuk menonton drama yang sudah disiapkan sebelum pulang kerja “Kamu mau nonton drakor apa?”

 

Ratna menggelengkan kepalanya “Aku tidur aja, badanku capek.”

 

“Besok kita libur, bisa tidur sepuasnya.” Vita mengingatkan Ratna yang menganggukkan kepalanya.

 

“Tumben nggak ada acara weekend? Biasanya weekend selalu ada aja acara, entah wedding atau ulang tahun. Malam ini nggak ada kegiatan jadinya sepi, lagian nikahan kenapa jumat. Kalau gini malah gabut.” Ratna menggelengkan kepalanya sambil membuka ponsel “Lah...dia udah nonton aja, ngomong sendiri berarti aku dari tadi.”

 

Keheningan didalam kamar menemani mereka, Ratna yang tidak tahu melakukan apa memilih membuka media sosial menggunakan akun lain. Akun yang tidak diketahui siapapun, termasuk Vita. Membuat akun lain ini dengan tujuan untuk melihat apa yang dilakukan Diego, dirinya memang secara diam-diam ingin tahu semua kegiatan pria itu, juga berita yang berhubungan dengan pria itu.

 

Ratna bahkan masuk kedalam fans based Diego, berita yang diberikan Vita kalah cepat dengan fans Diego sendiri. Membuka satu per satu berita yang berhubungan dengan Diego, harapannya adalah tidak menyebutkan namanya. Ratna belum siap orang-orang tahu tentang dirinya, walaupun mereka tidak mempunyai hubungan apapun saat ini.

 

Sebuah pesan masuk di ponselnya, lebih tepatnya media sosial. Menutup mulutnya saat menyadari siapa yang mengirim pesan, menggelengkan kepalanya tanda jika semua itu tidak mungkin. Diego, tahu tentang akunnya yang ini. Akun yang dibuat untuk mengikuti kegiatannya, mencoba untuk tenang seakan ini bukan dirinya melainkan orang lain, hembusan napas lega ketika pesan tersebut berupa undangan broadcast agar bisa tahu lebih banyak kegiatan pria itu.

 

Pesan masuk satu per satu, menanggapi gosip yang beredar. Ratna menutup mulutnya saat Diego membuka tidak langsung jika dirinya mempunyai wanita yang sangat dicintai, menggelengkan kepalanya agar tidak terlalu percaya diri. Diego juga mengatakan akan mengenalkan secara langsung sang wanita jika nanti sudah pasti atau bisa saja pada saat pernikahan.

 

“Katanya tidur, baca apaan sih serius amat?” suara Vita mengejutkan Ratna yang langsung meletakkan ponselnya “Baca apaan?”

 

“Cerita horror.” Vita memicingkan matanya mendengar jawaban Ratna “Udah sana fokus drakornya, aku lanjut baca cerita horor.”

 

Vita menghela napasnya ketika melihat reaksi dan sikap Ratna, hembusan napas lega saat melihat Vita mengikuti keinginannya dengan kembali fokus pada drama yang di tonton. Memastikan terlebih dahulu Vita fokus, setelahnya membuka kembali media sosial dengan membaca broadcast dari Diego yang tampaknya baru saja selesai.

 

“Nggak mungkin itu aku,” ucap Ratna dengan suara pelan takut mengganggu Vita yang fokus pada drama “Pasti ada wanita lain, bukankah dia melakukan sesuatu harus ada imbalannya sama kaya dulu.”

 

Meletakkan ponselnya, membaringkan kembali tubuhnya dengan memejamkan matanya. Tubuhnya benar-benar merasa lelah, pekerjaannya membutuhkan banyak tenaga dan informasi yang diberikan Iqbal membuat segala rasa lelah itu hilang seketika. Pujian dari klien adalah hal yang membuatnya senang, seakan pekerjaan mereka semua dihargai.

 

Matanya terpejam, suara alarm membangunkannya dengan menatap sekitar. Hembusan napas lega dikeluarkan sebelum mematikan alarm yang terpasang di ponsel. Membersihkan wajahnya setelah melihat Vita masih tidur dengan sangat nyenyak, mengganti pakaian dengan pakaian santai karena tujuannya adalah pulang ke rumah.

 

“Pagi sekali,” ucap salah satu pegawai XCoffee yang sudah sangat mengenal dirinya.

 

“Baru buka? Udah jam segini, nggak pagi banget lah.” Ratna menatap jam yang ada di ponsel menunjukkan angka tujuh lebih lima “Udah bisa pesan atau nanti aja?”

 

“Pesan aja nggak papa, tapi anternya agak lebih lama.” Ratna menganggukkan kepalanya tanda jika tidak masalah dan langsung menyebutkan pesanannya.

 

Menatap isi cafe yang selama ini didatanginya, interiornya memang sederhana dan minimalis, tempat nyaman untuk mengerjakan apapun disana karena memang tempatnya tenang. Menyadari satu hal dimana design cafe ini mengingatkan dirinya tentang masa lalu, design yang dibuat secara iseng pada saat mereka jalan. Ratna seketika menggelengkan kepalanya jika apa yang dipikirakannya itu terlalu jauh, tidak mungkin semua yang ada dalam kepalanya itu memang kenyataan.

 

“Pesanannya, mbak. Kerjannya banyak ya? Pagi begini sudah ada disini, memang nggak ada libur?” Fahri meletakkan pesenan Ratna di mejanya.

 

“Begitulah, kerja sebagai organizer mana ada waktu libur.” Ratna menghela napas panjang “Mas, kalau boleh tahu pemilik cafe ini orang lokal kan?”

 

“Memang kenapa?” Fahri mengerutkan keningnya mencoba tenang.

 

Ratna menggelengkan kepalanya langsung mencari alasan yang masuk akal “Nggak papa, penasaran aja. Pemilik cafe ini tahu banget sama lidah aku, jarang-jarang aku cocok sama rasa makanan.”

 

“Pemilik cafe ini anggap saja aku.” Ratna menatap tidak percaya atas apa yang dikatakan Fahri “Lagian pemilik cafe nggak mungkin akan membuka diri dihadapan banyak orang.”

 

“Nggak penting juga, penting aku kembali terus kesini bukan karena si pemilik cafe melainkan memang rasanya.”

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • I Coffee You   Sisi Lain

    “Kamu disini, sayang?”  Ratna mengangkat kepalanya mendapati Diego berada dihadapannya, mereka berdua bertemu di XCoffee secara tidak sengaja. Ratna yang membutuhkan caffeine memutuskan mendatangi tempat ini untuk menghidu aromanya dan juga mendapatkan ide, memilih duduk paling pojok agar tidak ada yang mengganggu, pertemuan dengan Diego benar-benar tidak bisa ditebak sama sekali.  Diego tadi mengatakan jika dirinya ada shooting untuk film, tapi tidak mengatakan sampai jam berapa. Ratna sendiri tidak pernah bertanya jadwal Diego pada asisten atau orang-orang yang kerja dengannya, bagi Ratna dimana Diego pastinya bekerja untuk mereka berdua. “Kamu bukannya ada shooting film? Sudah selesai?” tanya Ratna tanpa menjawab pertanyaan Diego sama sekali. “Belum, mau ketemu sama orang. Kamu kerjain apa itu?”  “Proyek baru dari Mas Angga.”  “Angga percaya banget sama kamu ya?

  • I Coffee You   Penawaran

    “Tumben udah pulang?”  “Kebetulan cepat selesai,” jawab Diego sambil membaca naskah tanpa menatap Ratna. Melangkahkan kakinya menuju dapur untuk menghilangkan dahaga, seharian berada diluar berbicara dengan klien baru tentang konsep acara yang akan diadakan untuk ulang tahun perusahaan. Mengalihkan tatapan dimana Diego masih fokus dengan kertas yang dipegangnya, dirinya memang sudah tidak membuka media social atas saran dari Vita, setidaknya pikirannya tidak negatif ketika menatap Diego. “Sudah makan?” tanya Ratna membuat Diego mengalihkan pandangan dengan menatap kearahnya. “Kamu belum?” tanya Diego tanpa menjawab pertanyaan Ratna. Ratna mendengus mendengar pertanyaan Diego “Aku tanya malah ditanya balik, aku memang belum makan. Kalau kamu belum makan aku masak sekalian, bukan apa-apa.” Diego tertawa mendengar omelan Ratna “Beli aja gimana?”  “

  • I Coffee You   Dibandingkan

    Istri Diego nggak jauh lebih baik daripada Vallerie Lebih ikhlas kalau Diego sama Vallerie, pasti nanti anak-anaknya bakal cantik dan tampan Apa hebatnya istri Diego? Apa yang dilihat Diego dari istrinya? Infonya istri Diego itu teman masa sekolah, cinta belum kelar? Astaga...Diego menunggu lama untuk dihalalin? Ibarat kata menunggu cinta lama yang berakhir bahagia dan Diego termasuk pria setia Valerrie, apa kamu baik-baik saja? Semoga pernikahannya nggak bertahan lama, aromanya cewek itu cuman mau uangnya Diego Istrinya ini datang ketika Diego sudah sukses, kemarin-kemarin kemana aja? Ada uang pasti akan datang Semoga Diego sadar kalau istrinya tidak sebaik itu Vallerie dan Diego harga mati “Ngapain baca begituan? Cari penyakit namanya.” Vita menatap Ratna yang meletakkan ponselnya dengan sedikit kasar “M

  • I Coffee You   Pernikahan

    “Saya memang tidak mempublikasi istri saya karena memang dia bukan bagian dari public figure. Kami kenal sudah cukup lama, bisa dikatakan dia adalah cinta pertama saya. Kesalahan di masa lalu membuat hubungan kami tidak baik-baik saja dengan akhir yang tidak baik tentunya, tapi berkat itu saya mempunyai tujuan dan motivasi untuk masa depan. Istri saya, orang pertama yang mendukumg saya masuk ke dunia entertainment. Saya bisa sampai sekarang karena keinginan bertemu dengan istri saya dalam keadaan jauh lebih baik, membuktikan semua hasil kerja keras dari impian kami dulu.” Ratna menatap layar televisi dimana Diego berhadapan dengan banyak wartawan, keputusan mereka adalah pernikahan tertutup dari media, walaupun banyak teman Diego yang membuat video tentang pernikahan mereka. Ratna yang belum siap berhadapan dengan wartawan memilih diam didalam kamar, Diego yang akhirnya memutuskan untuk berhadapan dengan mereka dalam menjawab pertanyaan. “Aku

  • I Coffee You   Rencana Pernikahan

    “Kamu yakin intimate? Biasanya wanita punya pernikahan impian besar.” Diego meyakinkan Ratna kembali. “Aku yang mau begini, lagian aku nggak mau undang orang yang nggak dikenal. Berdiri depan itu melelahkan, tapi kalau kamu nggak mau kita bisa buat besar.” Ratna menatap tidak enak pada Diego “Kamu punya teman dan rekan kerja yang banyak.”  Diego seketika menggelengkan kepalanya “Aku mau buat kamu nyaman aja.”  Ratna seketika menggelengkan kepalanya “Jangan hanya aku, tapi kamu juga.”  “Kalau buat besar, otomatis orang tua kita akan undang banyak temannya.” Diego mengingatkan Ratna yang seketika mengerucutkan bibirnya “Jadi?”  “Nggak tahu,” jawab Ratna sambil menyandarkan kepalanya di sofa “Merencanakan pernikahan sendiri lebih pusing dibandingkan orang lain.” “Mereka udah punya konsep, kamu tinggal menyempurnakan. Saksi dari pihak aku udah ada ya.” Diego memberikan

  • I Coffee You   Dunia Diego

    “Kamu capek?”  Ratna menggelengkan kepalanya dengan tangannya membenarkan rambut Diego yang sedikit berantakan “Udah, fokus sama pekerjaan kamu. Aku mau lihat kamu acting.”  “Kamu bisa lihat darisini, tapi jangan berisik.” Diego membelai pipi Ratna yang menganggukkan kepalanya. Keputusan ikut datang ke lokasi shooting Diego adalah keputusan yang sulit, menguatkan mental atas apa yang akan terjadi nantinya, tidak hanya mental tapi juga menulikan telinga jika mendengar pembicaraan mereka yang negatif tentang hubungan Diego dengan dirinya. “Aku nggak nyangka kalau Diego bawa kamu.” Kiki membuka suaranya saat Diego sudah mulai fokus memainkan perannya “Kamu mengubah dia banget.”  Ratna memilih diam, tidak tahu harus menanggapi apa atas semua yang dikatakan Kiki. Hubungan mereka terjalin baik karena Diego, pria itu meminta mereka berdua menghentikan semua permasalahan yang memang tidak per

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status