I Coffee You

I Coffee You

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-05-10
Oleh:  nura0484On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
31Bab
252Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sinopsis

Aroma kopi memang sangat menenangkan, Ratna menyukai aroma dan itu membuatmya sering menghabiskan waktu di coffee shop kesukaannya. Menghidu aroma kopi membuat pikiran tenang dan juga melupakan masalahnya, masalah jodoh. Diego, public figure yang membuka coffee shop. Public penasaran dengan sosok kekasihnya, tapi sampai sekarang tidak ada satupun wanita yang bisa menarik hatinya. Satu wanita yang masih membayangi hari-harinya yaitu Ratna. Akankah mereka bertemu dan bisa bersama?

Lihat lebih banyak

Bab 1

Tenang

“Bosen kopi mulu, memang nggak ada minuman lain? Kita bisa ke cafe lain jangan disitu terus.”

“XCofee itu enak, disana juga nggak hanya kopi. Kamu juga suka sama minuman dia yang lain belum lagi makanannya.”

“Please deh, Ratna. Memang kamu nggak bosan?”

“Nggak.”

Perdebatan yang akan selalu terjadi setiap kali memutuskan akan menghabiskan waktu dimana, Ratna pastinya akan mengajak ke XCoffee yang sudah sering mereka datangi dan tidak bisa dihitung dengan jari.

“Jangan ditekuk gitu makanya, Vit.” Ratna menatap sang sahabat yang mengerucutkan bibirnya “Lagian suasana disini enak, tenang dan kita bisa mendapatkan ide dengan sangat cepat.”

Ratna dan Vita, mereka berdua sudah berteman sejak masa putih abu-abu. Mereka juga berada dalam fakultas yang sama dan sekarang berada di perusahaan yang sama, semua itu secara tidak sengaja. Ratna masuk dulu, beberapa bulan selanjutnya Vita, padahal mereka tes bersamaan.

“Kalau nggak inget deadline dari Mas Angga malas kesini.” Vita menatap malas Ratna yang sudah fokus pada pekerjaannya.

“Kamu itu selalu aja komen masalah kinerja Mas Angga, padahal aku suka loh sama kinerja dia.” Ratna menggelengkan kepalanya.

Tidak menanggapi kalimat yang dikatakan Ratna membuat suasana mereka menjadi tenang, suara napas terdengar beberapa kali saat dirasa jika ada yang tidak sesuai dengan pekerjaan yang sedang dikerjakan.

“Serius banget kalian.”

“Jangan ganggu!” usir Vita yang hanya ditanggapi Ratna dengan menggelengkan kepalanya.

“Memang kerjain apa? Perasaan kerja kalian itu santai, kenapa malah sekarang wajahnya udah kaya baju kusut.”

“Deadline buat laporan bulanan. Event yang kita kerjakan itu bagaimana hasilnya, kita terlalu sibuk sama lapangan tapi selalu lupa kalau berhubungan dengan laporan kenangan.” Ratna memilih menjawab pertanyaan Fahri, staf yang mengenal mereka berdua dengan baik.

Staf disini pasti mengenal mereka berdua, siapa yang tidak kenal kalau tidak datang setiap saat. Ratna terutama, dimana dirinya akan menghabiskan waktu sampai tutup hanya untuk mengerjakan pekerjaannya. Berbagai menu yang ada di tempat ini pastinya sudah dirasakan, tidak hanya itu Ratna memiliki tempat duduk favorit saat mengerjakan pekerjaannya.

“Kerja di event pernikahan begitu ribet nggak?” tanya Fahri seketika.

“Mau pindah kerja? Udah nggak usah, mending disini.” Vita menjawab dengan diikuti larangan.

“Sensi banget, mbak.” Fahri menggelengkan kepalanya kearah Vita “Makan dulu, keburu nggak enak.”

“Makasih, Fahri.” Ratna mengangkat kepalanya menatap hidangan yang tadi dipesannya “Vit, makan dulu aja. Aku bantu nanti, punya aku sudah selesai ini.”

Memutuskan mengisi tenaga terlebih dahulu, setelahnya mereka akan mengerjakan pekerjaannya kembali. Laporan yang sangat mereka tidak sukai, Ratna lebih baik menghabiskan waktu bertemu dengan klien dibandingkan membuat laporan. Mereka berdua membicarakan agenda minggu depan, agenda pernikahan salah satu anak pejabat dimana persiapannya sudah hampir selesai.

“Cafe ini katanya punya anak pejabat.” Vita membuka suaranya.

“Memang kenapa? Aku nggak peduli, penting itu adalah semua menunya sesuai dengan lidah ditambah harga yang sesuai kantong. Aku nggak peduli siapa yang punya coffee shop ini, kalaupun punya orang penting juga nggak akan berdampak apapun sama kita.”

“Siapa tahu ketemu jodoh disini.” Vita mengatakan penuh harap.

“Nggak akan tertarik sama kita, pasti-pasti aja. Fahri bisa juga, dia nggak buruk-buruk amat diajak ke kondangan.”

“Kondangan aja bukan pernikahan?” Vita memutar bola matanya malas “Nyokap kita itu maunya calon mantu bukan teman kondangan.”

Ratna tertawa mendengar omelan Vita, permasalahan calon suami sudah menjadi pembahasan mereka setiap kali selesai bertemu dengan orang tua masing-masing. Pembahasan antara kedua orang tua mereka satu sama lain menambah permasalahan tentang pernikahan, padahal yang menjalani sangat santai dalam menentukan pasangan.

“Kamu masih keinget sama dia?” tanya Vita hati-hati yang membuat Ratna mengangkat alisnya “Dia...pria yang sudah sukses dan terkenal sesuai dengan apa yang diinginkan. Lagian buat apa kamu ingat dia, belum tentu juga dia inget sama kamu.”

“Belum menikah bukan berarti aku selalu keinget dia, lagian hubungan sudah berakhir lama.” Ratna mengelak apa yang dikatakan Vita.

Vita mencibir kalimat pembelaan Ratna “Nggak keinget tapi masih lihat dan baca beritanya.”

“Mana yang belum selesai?”

Membicarakan masa lalu tidak akan habisnya, apalagi jika masa lalu itu berkaitan dengan hati. Kegagalan yang dialaminya dalam percintaan selalu dihubungkan dengan pria dari masa lalunya, pria yang sekarang dikenal semua orang. Pria yang memiliki wajah tampan, kepribadian baik, ramah, pekerja keras dan banyak yang lain.

“Wah...sekarang dia sudah dikejar tentang cewek.”

Ratna menatap Vita yang sibuk dengan ponselnya “Kamu sudah selesai? Malah buka hal nggak penting. Mas Angga sudah nungguin ini!”

“Aku cuman baca berita...”

“Nggak penting! Kita selesaikan ini, Mas Angga bilang kita ketemuan sama klien di kantor jam tiga sore.” Ratna kembali menghentikan kalimat Vita yang memang tidak penting karena pastinya membahas pria itu “Aku mau kerja disini biar tenang, kamu malah kasih berita yang nggak penting.”

Suasana kembali hening, mengerjakan tugasnya masing-masing. Ratna memang sudah selesai, tapi Angga mengirimkan bahan presentasi ketika nanti bertemu dengan klien, membacanya dan mempelajarinya sambil menunggu Vita menyelesaikan laporannya. Beberapa jam kemudian mereka telah selesai, merapikan berkas yang mereka bawa dan memastikan tidak ada yang tertinggal.

“Kamu benar belum move on?” tanya Vita penasaran yang dijawab Ratna dengan mengangkat bahunya “Mas Angga kayaknya suka sama kamu.”

Perjalanan menuju kantor memang tidak terlalu jauh dan memakan waktu lama, memasuki ruangan dengan memulai persiapan untuk bertemu klien. Pembahasan tentang masa lalu sama sekali tidak ditanggapi Ratna, Vita yang sadar diri memilih diam karena merasa terlalu jauh masuk kedalam kehidupan pribadi sang sahabat.

“Apa sih enaknya XCoffee? Aku kesana juga biasa aja.” Angga menggelengkan kepalanya menatap Ratna.

“Suasana beda, mas. Disini bosen liat kita-kita mulu. Mas coba deh kerja dari sana nanti pasti ketagihan kaya mereka berdua.” Nando memberikan tatapan menggoda pada Ratna dan Vita yang memilih diam.

“Tenang, mas. Disana itu tenang, jadi bisa dapatin ide cepat. Disini berisik, apalagi kalau sudah Mas Nando keluarin suara.” Ratna mengedipkan matanya kearah Nando yang langsung melempar tissue kearahnya.

“Terserah, penting pekerjaan selesai dan ide lancar. Aku nggak peduli kamu dapatnya bagaimana!”

“Mas, apa juga berlaku sama kita?” tanya Nando tidak terima.

“Mas Angga nggak pernah bedain, mas. Lagian yang sering kerjain diluar siapa? Bedanya tempatku selalu XCoffee.” Ratna menjawab Nando sambil menjulurkan lidahnya.

“Kalian ini nggak akan berhenti kalau nggak dipisahkan!” Angga menggelengkan kepalanya menatap mereka berdua “Ratna, siap-siap ketemu klien. Penampilan dilihat yang benar.”

“Kliennya denger-denger sulit, good luck ya semoga dapat proyeknya.”

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
31 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status