Share

Bagian 47 - Raymond adalah

Awas Typo:)

Happy Reading ....

***

Cup.

Bibir Raymond mendarat ke atas dahi Regina yang sudah terlelap nyenyak.

Memejamkan mata, telapak tangan kiri Raymond yang sedari tadi menepuk-nepuk punggung istrinya belum berhenti, masih menyalurkan ketenangan agar si istri lebih nyenyak lagi dalam beristirahat.

Resah, itulah yang Raymond rasakan sedari mendengar isak Regina dari dalam kamar mandi, sangat amat resah lebih tepatnya.

Bagaimana tidak? Seumur-umur dia mengenal kaum hawa satu ini, Regina Adinda Putri belum pernah menangis. Bahkan saat Raymond menjajah tubuhnya di kamar utama Regina tidak menangis.

Tapi, bisa-bisanya tadi sampai terisak-isak, terbatuk-batuk. Sungguh membuat jantung Raymond ingin lepas dari tempat. Memang bunda sudah menenangkannya saat ditelepon tadi, mengatakan itu biasa, Regina memang akan sangat cengeng bila berurusan dengan kaki, juga Raymond disuruh bersiap-siap, dapat bunda pastikan tanggal tamu bulanan Regina sudah mendekat. Entah apa alasan bunda menga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status