Share

2. Merawat Suami

“Kamu duduk di sini tidak perlu ke dapur biar aku yang mengmbilkan makanan dan air minumnya” kata Naveah sambil membantu Lee Kwon duduk di sofa ruang tamu.

Tidak berapa lama Naveah datang sambil membawa air minum dan juga terlur goreng yang sudah dia masak barusan.

“Makan ini untuk memulihkan tenaga mu” Naveah  memberikan piring berisi telur goreng pada Lee Kwon. Ekspresi pria itu tampak berubah melihat masakan yang diberikan Naveah pada nya. Pria itu tidak bisa menyembunyikan keinginannya untuk tertawa.

“Haha, kamu ini memang lucu Naveah ini baru pertama kalinya dalam hidup ku dimasakin telur saat sakit padahal pada umumnya orang sakit dibuatkan bubur” Lee Kwon mengejek Naveah sambil memegangi piring berisikan telur goreng.

“Kalau tidak mau jangan dimakan, tuan muda kalau saja saya tahu bagaimana memasak bubur pasti sudah saya lakukan” Naveah mencoba merebut piring berisi telur yang dipegang Lee Kwon.

“Menantu kesayangan Ibu, suami mu ini hanya bercanda. Terima kasih sudah mempedulikan kesehatan suami mu” Lee Kwon mulai memakan telur buatan Naveah sambil tersenyum. Sedangkan Naveah masih sewot karena dirinya baru saja ditertawakan.

“Kamu juga pasti belum makan kan?” Lee Kwon mencoba menyuapkan potongan telur goreng pada Naveah.

“Aku, tidak mau kamu saja yang makan” Naveah menolak suapan telur dari Lee Kwon.

“Aku sudah memotong telurnya dan membuang tenaga untuk menyuapi mu, ayo makan ini” desak Lee Kwon, dengan terpaksa Naveah akhirnya mengikuti kemauan Lee Kwon.

Selesai makan telur Naveah dan Lee kwon menghabiskan waktu bersama dengan menonton acara tv. Mereka duduk di tempat yang berbeda, Lee Kwon duduk di sofa sedangkan Naveah duduk di karpet dekat sofa.

“Naveah kamu tidak lapar?" tanya Lee Kwon.

“Aku pikir tadi kita jadi berangkat ke restoran jadi aku melewatkan waktu makan di kantor, sekarang aku lapar” Naveah tersenyum tipis pada Lee Kwon.

“Dasar kamu ini, besok-besok jangan lewatkan jadwal makanan mu lagi” Lee Kwon mencubit pipi Naveah.

“Kamu ini hobi sekali sih mencubit pipi ku, sakit tahu” Naveah memegangi pipinya lagi yang jadi korban kejahilan Lee Kwon.

Pria itu mengambil ponselnya dan memesan beberapa makanan melalui aplikasi online untuk dimakan bersama Naveah. Empat puluh menit kemudian makanan yang mereka pesan datang, Lee Kwon dan Naveah makan sambil menonton acara tv. Naveah duduk di karpet sedangkan Lee Kwon di sofa. Sambil makan dan nonton tv keduanya ngobrol banyak hal mulai dari pekerjaan hingga kejadian-kejadian yang terjadi saat mereka tidak tidak bertemu selama tiga bulan ini, tidak terasa malam pun semakin larut.

“Huah” Naveah menguap sambil menutup mulutnya.

“Aku pulang dulu ya” Naveah menghadapkan wajahnya ke belakang melihat Lee Kwon yang duduk di sofa. Pria itu kemudian mengangguk pada Naveah.

“Ayo aku antar ke apartemen mu” Lee Kwon mengelus kepala Naveah. Naveah agak kaget dengan perlakuan Lee Kwon padanya.

“Tidak perlu, kamu ini kenapa sih tiba-tiba baik gini sama aku, padahal biasanya kamu cuek banget” Naveah menyingkirkan tangan Lee Kwon yang masih menyentuh kepalanya. Lee Kwon hanya bisa tersenyum melihat tingkah Naveah.

Naveah mencoba berdiri tapi karena tidak hati-hati ia hampir jatuh tapi untungnya Lee Kwon dengan cepat menarik tangan kanan Naveah sehingga Naveah jatuh di sofa, kepala Naveah tepat di atas paha Lee Kwon. Mereka pun saling berpandangan satu sama lain.

“Ah maaf” saking kagetnya Naveah buru-buru bangun dan pergi dari apartemen Lee Kwon.

“Hai kamu sudah mengemasi barang-barang mu untuk berangkat besok kan?” tanya Lee Kwon pada Naveah sebelum keluar dari pintu apartemen.

“Sudah dong” kata Naveah dengan percaya diri. Naveah pun melangkahkan kakinya keluar dari apartemen Lee Kwon.

Tiba-tiba ada suara hp berbunyi tapi bukan hp milik Lee Kwon melainkan milik Naveah. Lee Kwon mencoba mengambil Hp Naveah yang ada di dalam tas wanita berwarna hitam polos. Selain hp, di dalam tas Naveah juga terdapat dompet dan satu kotak berisi permen. Saat Lee Kwon akan mengangkat panggilan telp, Lee Kwon bertanya-tanya siapa yang menghubungi Naveah malam-malam begini, di layar hp terlihat panggilan berasal dari seseorang yang diberi nama Hyung. Tanpa berpikir panjang Lee Kwon mengangkat panggilan tersebut.

“Halo Naveah, aku akan kembali ke Korea tiga hari lagi, bisakah kita bertemu? tanya pria yang ada ditelpon.

“Hp Naveah tertinggal di apartemen ku, kamu bisa menelponnya lagi besok” kata Lee Kwon tegas dan langsung mematikan panggilan tersebut.

Di tempat lain seseorang yang barusan menghubungi Naveah sedikit kecewa karena bukan Naveah yang mengangkat telponnya. Pria itu hanya bisa menarik nafas dalam-dalam karena gagal menghubungi Naveah malam itu. Padahal pria itu sangat berharap kalau Naveah yang mengangkat telponnya. 

Lee Kwon yang mengangkat telpon dari Hp Naveah juga sedikit penasaran dengan pria yang barusan menelpon istrinya itu malam-malam. “Siapa juga ini, apa dia tidak tahu ini sudah malam dan kenapa juga pria itu meminta bertemu dengan Naveah, mungkinkah Naveah sedang dekat dengan pria ini” gumam Lee Kwon dalam hati. Pria itu akhirnya meletakkan kembali HP Naveah ke dalam tas dan naik ke lantai atas untuk tidur di kamar nya. 

Naveah yang sudah kembali ke apartemen baru ingat kalau dia membawa tas yang berisi berbagai macam keperluannya tertinggal di apartemen Lee Kwon. "Naveah kenapa bisa juga kamu lupa dengan barang bawaan mu sendiri" Naveah memukul halus kepalanya.

"Kalau aku ambil sekarang, aku pasti mengganggu istirahat pria itu, lagi pula ini sudah malam jadi lebih baik besok saja aku ambil" pikir Naveah.

Perempuan itu kemudian bergegas mengganti baju nya dengan baju tidur, dan membersihkan wajahnya dari make up. Setelah selesai dengan rutinitas perawatan wajahnya, perempuan itu menuju tempat tidurnya. Merebahkan tubuhnya yang lelah bekerja hari itu dan kemudian berdoa sebelum tidur.

"Semoga aku bisa menjadi pribadi yang lebih baik, tenang dan bisa membahagiakan orang-orang yang menyayangi ku. Semoga Ibu mertua dan kakek senantiasa diberi kesehatan" doa Naveah malam itu.

Perempuan dengan tinggi 170 cm, rambut hitam sebahu itu akhirnya memejamkan mata dan tidur dengan nyenyak malam itu. Hari-hari yang melelahkan dapat ditaklukannya hari itu.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status