Share

3. Dia Kembali

Author: MyLFmuniroh
last update Last Updated: 2021-08-11 22:08:34

Jam sepuluh siang Naveah dan Lee Kwon bersiap untuk berangkat menuju bandara. Hari ini rencananya mereka berdua akan di antar pak Kim. Naveah sudah berada di loby apartemen untuk menunggu Lee Kwon, tidak banyak yang dibawa Naveah untuk berlibur kali ini. Dia hanya membawa 1 koper kecil berisi empat baju, empat celana panjang, dan 2 set piyama. Perempuan itu sudah mengambil Hp beserta tasnya dari apartemen Lee Kwon sebelum turun ke Loby apartemen.

“Ibu aku akan berangkat bersama Lee ke Kwon ke Thailand siang ini, maaf minggu ini belum sempat ke rumah Ibu” bunyi pesan Naveah ke Ibu mertuanya.

“Oke sayang selamat bersenang-senang” bunyi pesan masuk dari Ibu mertuanya.

Tidak terasa empat puluh lima menit Naveah menunggu Lee Kwon di loby karena terlalu lama akhirnya Naveah kembali naik ke lantai 11 menuju apartemen Lee Kwon. Pintu lift terbuka, saat Naveah akan melangkan kakinya ke apartemen Lee Kwon ia melihat Lee Kwon sedang berpelukan dengan perempuan lain, wajah perempuan itu sama dengan yang ada di foto yang ia lihat di apartemen Lee Kwon tadi malam.

“Itu pasti Nari”  kata Naveah dalam hati. Karena posisi Lee Kwon memunggungi Naveah, Lee Kwon tidak sadar kalau Naveah melihatnya berpelukan dengan Nari. Naveah yang tidak ingin mengganggu akhirnya kembali ke loby apartemen. Sebuah pesan masuk ke hp Naveah yang berasal dari Lee Kwon.

“Naveah ada beberapa hal yang harus aku urus kamu berangkat dulu saja ke Thailand, dua tiga hari aku akan menyusul mu kesana” pesan Lee Kwon.

Tanpa bertanya banyak hal dan membalas pesan Lee Kwon akhirnya Naveah berangkat seorang diri ke Thailand. “Anneth aku minta tolong uruskan pemesanan paket liburan selama aku di Thailand, untuk satu orang dan aku harap sampai di Thailand biro wisata yang kamu pesan bisa menjemputku di bandara” tulis pesan singkat Naveah pada Anneth.

Dalam pesawat Naveah masih memikirkan apa yang dia lihat di apartemen tadi, dia bertambah kesal saat Lee Kwon membatalkan keberangkatannya hanya karena Nari.

“Aku cuma tidak habis pikir sampai begitunya kah dia sampai membatalkan janji hanya untuk Nari” gumam Naveah dalam hati.

Empat jam kemudian pesawat yang dinaiki Naveah mendarat di bandara Suvarnabhumi. Naveah berjalan menuju pintu keluar bandara untuk menunggu jemputan dari biro wisata yang sudah dipesankan oleh Anneth.

“Nyonya saya sudah di loby luar bandara untuk menjemput anda” pesan masuk di HP Naveah yang ternyata dari asisten Lee Kwon. Lima menit menunggu Naveah bertemu dengan salah satu pegawai dari biro wisata yang menjemputnya Naveah bergegas naik ke mobil dari biro wisata tersebut. Saat di dalam mobil Naveah membuka Hp dan membalas pesan pada asisten Lee Kwon.

“Anda pulang saja pak Han saya sudah ada yang menjemput” balas Naveah singkat ke asisten Lee Kwon tersebut.  

Dalam mobil Naveah tidur sepanjang perjalanan dan tidak menghiraukan pesan atau pun telp yang masuk ke Hp nya. Tidak terasa Naveah sudah sampai di Park Hyatt Bangkok tempatnya menginap selama liburan di Thailand. Naveah merebahkan badannya di kamar hotel yang sudah ia pesan, ia mulai memainkan Hp dan melihat log panggilan yang ternyata salah satunya ada dari seseorang yang diberi nama Hyung. Mata Naveah terkejut tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

“Hyung menghubungi ku lagi” gumam Naveah dalam hati.

Naveah sejak SMA jatuh cinta dengan kakak tingkatnya yang bernama Dongman, tapi dia sadar kalau saat ini dirinya tidak single lagi karena sudah menikah dengan Lee Kwon meskipun pernikahan antara Lee Kwon dan dirinya karena perjodohan tapi Naveah sangat menjunjung etika dalam pernikahan apalagi Ibu mertuanya sangat baik padanya.

Ingatan Naveah tiba-tiba kembali saat dia bertemu dengan Lee kwon untuk pertama kali setelah dijodohkan dengan kakeknya. Mereka bertemu di restoran yang biasanya dipesankan ibu mertuanya untuk acara Anniversary penikahan mereka berdua. Lee Kwon mengungkapkan pada Naveah kalau Lee Kwon mencintai perempuan lain, bahkan Lee kwon pernah bilang kalau perempuan itu kembali lagi ia akan menikahi perempuan itu meskipun sudah menikah dengan Naveah nantinya.

"Aku mencintai perempuan lain dan aku sedang menunggunya kembali" kalimat Lee Kwon pada Naveah waktu itu.

Naveah meskipun lebih muda tiga tahun cukup memahami perasaan Lee Kwon. Saat mendengar penjelasan Lee Kwon dan pandangannya terhadap pernikahan sedikitpun Naveah tidak merasa sakit hati ataupun marah. Naveah sadar dirinya bukan siapa-siapa, Naveah hanya meminta pada Lee Kwon saat ia nanti kembali bersama perempuan yang dicintainya Naveah bisa diberi tahu sejak awal dan bisa diceraikan secara baik-baik.

“Aku masih muda, saat aku menikah dengan Lee Kwon umur ku masih 24 tahun dan tahun ini usia ku akan memasuki 26 tahun, kalaupun tahun ini atau atau tahun depan aku diceraikan masa depan ku masih panjang dan aku harus menggapai impian dan cita-cita ku. Aku tidak pernah membuka hati pada siapa pun karena banyak hal yang harus aku raih dalam hidup ku, setidaknya keberadaan ku bisa memberi manfaat baik untuk orang lain” kata Naveah dalam hati.

Di tempat lain Lee Kwon tidak kuasa menyembunyikan rasa bahagianya karena bisa bertemu kembali dengan Nari. Nari adalah cinta pertama Lee Kwon mereka dulu bertemu saat kuliah di Kyoto University. Nari dan Lee Kwon mengobrol di apartemen milik Nari, ia baru saja pindah ke apartemen dan menjadi tetangga Lee Kwon. Apartemen Nari no 113A sedangkan apartemen Lee Kwon no 113 B.

"Bagaimana perasaan mu setelah bertemu dengan ku hari ini?" tanya Nari sambil menyandarkan kepalanya di pundak Lee Kwon. Lee Kwon tersenyum pada perempuan itu, menggengam tangannya dengan erat.

"Apa yang perlu ditanyakan, kamu sudah lihat perasaan ku pada mu tidak berubah sedikit pun" pria itu mencium kening Nari.

Pertemuannya dengan Nari hari ini membuat Lee Kwon sejenak tidak memikirkan pekerjaan ataupun Naveah, perempuan yang sudah dua tahun ia nikahi dan hanya ia anggap sebagai teman dan adiknya sendiri. Nari sendiri tahu kalau Lee Kwon sudah menikah karena i*******m ibu Lee Kwon pernah mengunggah foto pernikahan Lee Kwon dan Naveah. Nari merasa masa bodoh dengan keadaan Lee Kwon sekarang, yang ia tahu Lee Kwon memiliki perasaan yang sama dengannnya hingga saat ini. Mereka berdua saling berpegangan tangan dengan rasa bahagia.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • I Know It's Not Easy   27. Prediksi yang tidak salah

    "Naveah sudah lama kita tidak berbincang seperti ini" ucap Dongman yang tengah berada di ruang tamu di ruang kerja Naveah. "Benarkah?, mungkin karena Hyung terlalu banyak aktivitas di luar" ucap Naveah sembari meminum teh. "Aku ingat betul kita terakhir berbincang santai saat ulang tahun mu, berarti hampir satu bulan lebih kita tidak bertemu ya" Dongman mengingatkan Naveah. "Apakah ini benar-benar hyung yang aku kenal?, aku tidak menyangka hyung bisa mengingat dengan detail kapan terakhir kali kita bertemu" ucap Naveah heran. "Tidak ada hal yang aku lupakan kalau ada hubungannya dengan diri mu Naveah" ucapan Lee Kwon mengagetkan Naveah. "Sejak kapan orang di depan ku ini belajar menggombali aku seperti ini" gurau Naveah. "Aku tidak tahu, mungkin sejak kita sudah lama tidak bertemu" ucap Dongman santai sembari menatap Naveah yang duduk di depannya. "Haha, dasar!" Naveah tidak kuasa menahan tawa nya. "Habis aku liha

  • I Know It's Not Easy   26. Baru Permulaan dari Rencana Nari

    "Kau pikir aku akan diam saja, aku tidak membiarkan perempuan mana pun bisa menggantikan posisi ku di hati mu sayang" ucap Nari sembari menatap foto nya dengan Lee Kwon di layar hp nya. Sudah satu bulan setengah Nari meninggalkan Korea dan tinggal di Taiwan untuk menyelesaikan pekerjaannya. Perempuan itu tidak hanya fokus menyelesaikan pekerjaannya tapi juga tengah menyusun rencana untuk bisa memiliki Lee Kwon. "Aku yakin kemunculan berita ini di Korea akan mengangkat nama mu sebagai wartawan" ucap Nari melalui telpon pada teman sekolahnya dulu yang kini berprofesi sebagai seorang wartawan di salah satu stasiun tv ternama di Korea. "Haha, aku tidak percaya dengan siapa aku bicara sekarang, benarkah kamu Nari teman smp ku dulu" ucap Nana disambungan telpon. Nari terlihat memainkan rambut panjangnya dengan senyuman licik mendengar perkataan dari Nana. Perempuan itu tak mempedulikan opini teman lama nya tentang dirinya yang sekarang.

  • I Know It's Not Easy   25. Kecurigaan Nari

    Nari duduk termenung di kursi nya, perempuan itu mulai meneteskan air mata. Memejamkan matanya, dan mengepalkan tangannya di atas meja kerjanya. Dia menatap layar laptop yang ada di depannya, sebuah foto dari pria yang dicintainya."Kau bilang sibuk, lalu apa ini semua!" teriak Nari di ruang kerjanya. Perempuan itu mendapat laporan dari informannya kalau Lee Kwon menemani Naveah di pulau Jeju. Informannya mengirim foto-foto kebersamaan Naveah dan Lee Kwon."Aku tidak percaya kenapa semua laki-laki sama, tidak hanya mantan suami ku tapi kamu juga seperti itu Lee Kwon" Nari terisak menahan rasa sakit di hati nya. Perempuan itu merasa dipermainkan oleh pria yang ia sangka akan mencintainya dengan sepenuh hati.Suara teriakan dan isak tangis Nari tersengar oleh asisten pribadinya. Asisten pribadi nya yang bernama Young Ae terlihat khawatir dan mondar-mandir di depan ruang kerja Nari.Tok-tok, Young Ae memberanikan diri mengetok pintu ruang kerja Nari. Tidak a

  • I Know It's Not Easy   24. Kau tidak Marah?

    "Lee Kwon, kita ke tempat Ibu dan Kakek kapan?" tanya Naveah yang duduk bersender di tempat tidur sembari memainkan ponselnya."Terserah kamu saja" ucap Lee Kwon dengan suara mengantuk."Kalau begitu sekarang saja" ujar Naveah tiba-tiba.Lee Kwon tidak mengiyakan ide Naveah, pria itu malah mengganti posisi tidurnya membelakangi Naveah."Lee Kwon" panggil Naveah yang masih fokus melihat sesuatu di ponselnya.Pria itu tetap tidak menjawab dan melanjutkan tidurnya, "sia-sia aku mengajak orang ini pergi ke sini kalau hanya dihabiskan untuk tidur saja" ujar Naveah menggelengkan kepalanya melihat Lee Kwon masih tertidur.Naveah yang tidak tahu mau melakukan apa di dalam kamar akhirnya malah mengantuk dan kembali tidur di samping Lee Kwon."Perempuan ini, bisa-bisa nya dia tidur tanpa dosa seperti ini" Lee Kwon menatap Naveah yang tertidur dengan pulas di sampingnya.Pria itu membelai kepala Naveah, menyentuh pipi Naveah dan kemudian

  • I Know It's Not Easy   23. Tidur di Kamar yang Sama

    "Apa yang kamu katakan sepertinya ada benar nya, kadang aku juga berpikiran seperti itu untuk menenangkan pikiran ku tapi lagi, pikiran itu akan kembali hinggap di kepala ku di saat-saat tidak terduga, contohnya saat ini. Kenapa aku jadi emosional begini? maaf aku malah curhat dan membuat mu tidak bisa tidur" Naveah mengusap air matanya.Lee Kwon ikut menitihkan air mata mendengar cerita Naveah, pria itu tidak menyangka dibalik ketangguhan yang selalu diperlihatkan oleh Naveah di depan nya, ternyata ada bagian di mana istrinya begitu rapuh dan terluka. Hati Lee Kwon ikut sakit mendengar kehidupan masa lalu Naveah. Pria itu mengusap air mata di pelupuk mata nya tanpa Naveah tahu. Lee Kwon beruntung lampu di kamar sudah dimatikan kalau tidak dia akan malu."Ngomong-ngomong aku baru kali ini melihat mu menangis seperti ini, dan pertama kali juga mendengar kisah hidup mu yang tidak mudah. Lain kali ungkap kan dan ceritakan apa yang kamu alami pada ku. Aku akan setia

  • I Know It's Not Easy   22. Curahan Hati Naveah pada Lee Kwon

    "Dia yang selama ini kamu cari?" tanya pak Park pada Hyungshik sembari menyentuh pundak anak laki-laki nya itu. "Iya ayah" jawab Hyungshik sembari melihat Naveah yang ke luar dari ruangan. "Dia sudah menikah, ayah harap perasaan mu pada nya hanya sekedar rasa terima kasih dan tidak lebih dari itu" nasehat pak Park pada anak nya. "Iya aku tahu" ucap Hyungshik dengan nada tidak bersemangat. "Tenanglah, ayah akan mencarikan perempuan yang tidak kalah menarik dari dia untuk mu" pak Park menyemangati Hyungshik. "Tapi ayah, apakah hubungan dia dengan suaminya baik-baik saja" tanya Hyungshik penasaran. "Ayah tidak tahu pasti, dari informasi yang ayah dapatkan suaminya masih menjalin hubungan dengan mantan pacar nya" ucap pak Park. "Sayang sekali" Hyungshik menggelengkan kepala nya. "Dia anak muda yang luar biasa, ayah sangat suka dengan cara berpikir Naveah itulah kenapa ayah mau bekerjasama dengan TF Group" puji pak Park.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status