Share

PKM Modus

Hari-hari dikampus pun semakin indah setelah insiden romantis pelukan yang tidak sengaja itu. Angan-anganku berubah untuk bisa selalu bertemu dengannya setiap kali melangkahkan kaki di lingkungan kampus. Terkadang aku nekat untuk hanya sekedar lewat didepan ruangannya, tentunya setelah mempersiapkan alasan-alasan yang konkrit bila bertemu seseorang atau bahkan bila kebetulan bertemu dengannya saat melakukan aksi itu. Aku tau ini semua salah juga berlebihan. Aku tau dengan mengejarnya seperti ini takkan mengubah kata-kata DO di urutan-urutan efek cinta ini. Tapi kata hatikulah yang selalu mendorongku.

Bila hampir semua orang membenci hari Senin, aku justru sebaliknya, hari Senin adalah hari favoriteku. Kalau saja semua hari berubah menjadi hari Senin pasti aku sangat-sangat bahagia. Kenapa? Karena di hari Senin tepatnya mata kuliah jam kedua adalah mata kuliahnya Pak Ferdi. Bila seluruh mahasiswa membenci dosen yang disiplin juga dosen yang tak pernah absen, itu tidak berlaku padaku. M
Mayht

"Tapi pak...kalau nanti saya sudah menemukan ide, boleh tidak saya datang kerumah bapak saja untuk membahasnya?" "Uhukk..uhukk...uhuk.." dia terbatuk setelah mendengar kata-kataku barusan. Tak kusangka reaksinya akan seperti itu. Apa itu terlalu berlebihan?. "Saya tidak menerima tamu. Sekarang lebih baik kamu keluar" "Hufth...ya udah permisi, Pak" aku melenggang pergi setelah dengan sengaja memberikan wajah cemberutku padanya.

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status