Share

Main kucing-kucingan

Arkan kini sudah duduk di kursi kebesarannya dan mulai sibuk berkutat dengan pekerjaan. Meskipun ia berkosentrasi saat bekerja, tetapi sebentar-sebentar tersenyum saat menatap ke arah sang primadona di hatinya yang kini tengah duduk sambil menyangga kepalanya dengan tangan kanan. 

Tak lupa, sebuah senyuman selalu terpancar dari wajah yang terlihat sangat cantik nan mempesona tersebut. Seolah senyuman itu merupakan suntikan semangat dan vitamin untuknya saat bekerja.

"Rasanya aku akan makin bersemangat saat setiap hari ditungguin olehmu, Sayang. Tidak ada yang lebih membahagiakan dari ini."

Zaara refleks langsung terkekeh melihat sikap pria dewasa yang masih fokus bekerja sambil merayunya. "Daddy Arkan sangat pintar menggombal rupanya. Aku jadi penasaran dengan masa muda Daddy. Apa dulu banyak wanita yang mengejar-ngejar Daddy?"

Arkan yang saat ini tengah memegang pulpen di tangannya, terlihat me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status