Share

17.Anugrah

Tiga bulan kemudian.

Nadia sejak tengah malam tadi, mulutnya manyun tanpa henti. Ia kesal setengah mati. Padahal hari ini ulang tahunnya, tapi Rendra hanya bersikap biasa saja. Seolah hari ini hari biasa.

Jangankan kejutan, ucapan pun tak ada.

Membuat Nadia bertanya dalam hati. "Masa sih Mas Rendra nggak inget? Sepikun itukah dia??"

Nadia rasa belum waktu nya suaminya untuk punya penyakit pikun kecuali Rendra akhir-akhir ini kepalanya terbentur sesuatu. Tapi,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status