Temaram cahaya matahari membangunkanku. Aku meringkuk di dada Josh dengan nyaman. Selalu seperti ini, aku nyaman berada di dekatnya. Dia mungkin benar, cinta memberikan rasa aman.
"Morning Love, sleep well... " dia merapikan rambutku, aku membuka mataku menatapnya. Kemudian memejamkannya lagi dan mendekatkan diriku padanya."Aku masih mengantuk,...""Josh, bisakah kau memelukku." Josh menyelipkan tangannya ke lekukan leherku. Menarik tubuhku mendekat, merangkulkan lengannya ke tubuhku dan mencium keningku."Ini yang kau inginkan?" Aku memejamkan mata, wajahku menyentuh dadanya, aku diam mendengarkan suara jantungnya."Aku bisa mendengar jantungmu...""I love you Charlotte..." Aku tersenyum dan membenamkan wajahku di lekukan hangat lehernya. "Katakan kembali padaku ..." Josh berbisik ke telingaku."Hmmm ...." Aku tak menuruti perkataannya, sejujurnya aku masih takut untuk mengatakannya. Semalam dia dengan licik memaksaku"Say it Charlotte.... " Aku diam dan tetap memeluknya. Dia bergerak lebih jauh mencium wajahku. "Kau perlu pemaksaan seperti semalam untuk mengatakannya?" Aku sontak tertawa dan membuka mataku menatapnya. Mata kami saling mengunci dan untuk pertama kalinya aku menyentuh wajahnya dengan jariku. Aku selama ini menghindari terhubung begitu dekat dengan orang lain, takut bahwa itu hanya akan berakhir menyakitkan."Say it my love... " Dan sekarang aku tak bisa lari dari sihir ini. Dadaku berdebar dengan cepat, dan aku tahu aku mencintainya. Dia satu-satunya yang bisa membuatku jatuh sedalam ini. Aku sudah terlibat sangat dalam dengan rasa aman bersamanya."I love you too.." akhirnya aku mengatakannya. Josh tersenyum dan wajahku kembali panas."Still blushing? My God, I just love to see you becoming red.**" Dia menciumku dengan cepat, matanya berkilau dengan keinginan lain. Dia membenamkan ciumannya ke leher dan dadaku, membuat aku tak bisa menahan napas dan desahan dari bibirku. Dan dia bertindak lebih jauh dari sekadar ciuman selamat pagi** Kau masih merona? My God, aku menyukai melihatmu perlahan merona."Josh ..." aku menyebutkan namanya saat dia menyatukan dirinya dan matanya terpaku melihat reaksiku. Dan pagi itu seolah aku terperangkap dalam dunia mimpi bersama Josh.Tapi sebaliknya, sebuah perasaan takut menghantuiku. Aku takut aku akan kehilangan ini. Sangat takut jika aku dikecewakan dan ditinggalkan, karena aku telah menyerahkan hatiku padanya. Apakah aku mampu bertahan jika kehilangan dia.------------------Mimpi telah berakhir dan aku memulai kesibukan kembali. Josh menjadikan akhir pekan kami sempurna. Pagi ini kami berangkat ke kantor bersama dari apartmentnya. Dan perasaanku melambung, jatuh cinta membuat dunia terasa lebih indah dan pikiranku menjadi berkabut."Charlotte, ada permintaan pertemuan tertutup dari Viviane Chai, istri pemilik Carlton & Ashley,..." Elly menyebutkan sebuah retail tekstil dan home design besar yang punya puluhan toko retail di berbagai kota di UK dan West Europe. Company profile perusahaan itu terpampang di depanku, aku membacanya dengan cepat."Another sixty split up? Her husband 70?!" Ada apa dengan pasangan-pasangan ini?"Dan kau harus tahu mereka menikah di Malaysia, tapi suaminya pemegang 70% saham Carlton and Ashley. Dia pastinya ingin bantuan kita menangani di dua tempat yang berbeda.""Gosh .... kau bisa sebutkan berapa lama penerbangan ke Malaysia." Elly mengetikkan sesuatu di tabletnya."Hampir tiga belas jam. Tapi kita punya partner di Kuala Lumpur. Mr. Khoo Lan Fu, dia bisa membantu kita." Right, I notice we both in different hemisphere of earth."Aku ingin kau dan Hernandez di kasus ini. Kita perlu dengar pendapat dengan Tuan Khoo untuk divorce clause di Malaysia sebelum kita menemuinys."Got it. Aku akan datang padamu jika kita dapatkan jadwal meeting online dengan Mr.Khoo, ... Ada yang lain Charlotte?""Panggilkan Robert, minta dia bawa data penyelidikan Lionel kesini. Aku ingin persiapan data semua data perusahaannya untuk bertemu Anna, walaupun dia masih di Paris."Robert datang tak lama kemudian. Membawa semua data yang kuperlukan dalam satu amplop."Nona Charlotte, mungkin aku berlebihan. Tapi aku merasa orang ini mungkin berbahaya. Aku ingin kau berhati-hati.""Apa maksudmu berbahaya?""Perusahaan investasinya mungkin legal. Tapi semua assetnya disembunyikan dan penyidik mengatakan dia mempunyai beberapa pengawal pribadi bersenjata di mansionnya. Aku sedikit banyak punya kecurigaan dia menjalankan bisnis kotor dengan uangnya, entah dimana dia menanamkan uangnya. Tapi jika seseorang sudah punya pengawal pribadi, ada ancaman yang dia persiapkan dan dia pun bisa menjadi ancaman. Perlu waktu untuk menyelusuri siapa sebenarnya pria ini, jika kau ingin mengetahuinya .."Aku terdiam. Hanya dari satu kali pertemuan bersama Anna, aku tak bisa memastikan seperti apa perangainya. Jika benar dia terlibat aktifitas melanggar hukum, Anna benar-benar harus diperingatkan."Baik, aku ingin tahu siapa orang ini. Bawa tim lebih banyak dan gali lebih dalam. Bawakan aku laporan secepat yang kau bisa. Kita bisa mencharge anggaran penyelidikan ini. Menurutmu berapa lama kau bisa mengetahuinya..." Aku bisa membebankan biaya penyelidikan ke Tuan Alan."Beri aku paling lama seminggu, aku akan mendapatkan daftar asset dan investasinya. Aku akan melapor jika aku sudah pasti semuanya..." Roberts salah satu pimpinan tim penyidik asset di bagianku memang selalu bisa diandalkan.Aku menelepon Ethan, melihat apa ada yang bisa aku dapatkan darinya."Charlotte, bagaimana kabarmu. Kau ingin bantuan?""Aku ingin tahu, jika kau tahu bisnis lain Lionel, ...""Maksudmu dengan bisnis lain?""Semacam bisnis gelap melanggar hukum misalnya...""Tidak, aku tidak menggali sejauh itu. Kenapa kau bisa sampai pada kesimpulan sejauh itu?""Salah satu penyidik berpengalamanku mengatakan pandangannya setelah kami mengawasi Lionel beberapa saat, jadi aku putuskan untuk mengali lebih dalam masalah ini. Aku akan bebankan biaya penyelidikannya ini padamu.""Aku mengerti, lakukan apa yang menurutmu perlu.""Aku akan bicara dengan Anna setelah aku hasil penyelidikanku. Lagi pula dia sedang berada di Paris saat ini.""Fine... thank buat bantuanmu Charlotte.""Aku melindungi kepentingan klienku Ethan, tapi bagian keputusan perceraian seperti yang kubilang, aku akan tetap mendukung Anna. Jika dia tetap ingin bercerai aku akan tetap meminta dengar pendapat di pengadilan.""Aku mengerti." Diam sebentar. "Charlotte, bisa kita bertemu?""Bertemu? Apa ada masalah lain yang harus kita bicarakan.""Tidak, hanya makan malam seperti biasa." Ethan mengajakku kencan?"Maksudmu semacam berkencan ..." Ini pasti karena ciuman kemarin, aku sudah melakukan kesalahan dengan ciuman itu."Well, aku hanya ingin bertemu dan mengobrol seperti yang biasa kita lakukan... Kata kencan terlalu cepat.""Ethan... Aku dan Josh, kami memutuskan bersama... " Aku harus mengatakannya hingga dia tidak berharap terlalu banyak. Diam disana."Akhirnya kau mempunyai keberanian mengambil langkah itu. Kau sudah nyaman dengannya, harusnya kau melakukannya sejak dulu.""Thanks Ethan,...""Right then, jika kau perlu bantuan apapun soal Lionel, hubungi aku.""Sure, thanks Ethan." Aku menutup telepon. Satu kesalahpahaman selesai. Aku lega, sekarang waktunya menyelesaikan pekerjaan baru."Madam Pauline, saya Charlotte Blaine, senang bertemu Anda." Aku menyalami seorang wanita yang sudah berumur 61 tahun, tapi tubuh dan wajahnya masih menyisakan kecantikan masa mudanya. Dia bahkan masih bisa memakai rok pencil dan kemeja Gucci Stretch pas badan. Aku jelas kagum pada apa yang dia capai, aku membaca data pribadinya adalah mantan ratu kecantikan dan pemain film terkenal pada masa mudanya di Malaysia."Nona Charlotte, aku tak menyangka Anda begitu muda dan cantik." Komentar yang sudah terlalu sering kudengar dari klienku."Dan Anda terlihat menakjubkan di usia Anda Madam. Duduklah, apa yang bisa kubantu untukmu." Dan dimulailah pertanyaan pertama untuk episode drama yang lain."Kau mungkin sudah mengenal portofolio suamiku, kurasa kau tidak menerima kasus dibawah net worth £100 juta bukan...." Dia tertawa kecil, aku tersenyum. Aku memang tidak menerima kasus biasa. Hanya mereka dengan label Ultra Rich People dengan
Aku begitu khawatir tentang perjalanan ini. Tentang bagaimana keluarga Joshua sebenarnya. Apa mereka juga akan seperti keluarga kelas tinggi lainnya, hanya menerima yang setara dengan mereka? Apa aku akan terpaksa patah hati."Kau memikirkan sesuatu sepanjang hari ini, bicaralah padaku..." Kami sampai di Renaissance Hotel di Louvre Jumat malam, dan Joshua tampaknya melihat aku terlihat lebih diam dari biasanya dan dia tahu aku khawatir tentang sesuatu."Josh, ... kau tak pernah cerita tentang siapa keluargamu, apa mereka akan menerimaku nanti. Keluargaku bukan siapa-siapa."Joshua menatapku dan tersenyum. "Kemarilah... " dia menarik tanganku dan mendudukkan aku di pangkuannya."Charlotte, aku adalah aku, terlepas siapa keluargaku. Aku membangun karierku dari dasar tanpa bantuan keluargaku. Kau pikir karena keluargaku semacam "top list richest in UK" atau pamanku yang seorang mayor of London akan punya pengaruh terhadap karier
"Aku dua kali melihat Charlotte bersama Josh. Dia jelas bukan hanya teman, mereka pasti punya hubungan khusus." Aku terhenti di belakang sebuah hiasan besar dengan foyer kain tertutup. Saat akan berjalan ke toilet. Itu suara Susan yang berbicara dengan Ibu Joshua."Aku sudah berusaha menghubungkan kalian berdua selama ini, kurasa wanita itu alasan dia menolak berjalan bersamamu. Dia jelas sedang dalam hubungan khusus bersamanya. Aku tak suka ini Susan, dan aku tak suka pengacara itu masuk dalam keluargaku, dia dibesarkan oleh single mother, entah siapa ayahnya atau apa pekerjaan Ibunya ..." punggungku dingin, sebuah pisau tajam terasa ditancapkan ke hatiku."Wanita itu harusnya tidak pernah datang ke pesta ini. Kau tidak mengajak Joshua datang bersamamu Susan? Bukankah kau berada di London minggu kemarin?" Itu suara ayah Josh. Jadi jelas bagiku aku adalah orang yang tidak diharapkan oleh keluarga ini."Mereka sekantor Bibi, mereka terus bertemu. Seme
Aku benci semua persoalan cinta. Josh langsung meneleponku tak lama setelah Susan pergi, aku mengatakan semua yang Susan katakan dan dia diam cukup lama sebelum meyakinkanku bahwa Susan tak akan mempengaruhi hubungan kami. Sejujurnya aku tahu dia tak yakin. Dan wanita itu tampaknya akan melakukan apapun untuk melaksanakan ancamannya, membawa ini lebih jauh ke perang dan drama antar keluarga. This Knightley and Menard things make me drowning. Konsentrasi kerjaku terganggu sepenuhnya dan sepanjang sisa hari itu aku sama sekali tak bisa berpikir. "Charlotte, kau baik-baik saja?" Elly sedang membacakan beberapa review kasus yang harus kami bahas di rapat junior partner besok, tapi pikiranku melayang kemana-mana. "Sorry Elly, aku benar-benar tak bisa melakukan saat ini, pikiranku penuh, kita akan membahasnya langsung besok di meeting dengan Junior partner..." "Baiklah, dan Robert bilang dia sudah menyelesaikan lapora
Aku merapikan penampilan terakhirku, sambil memeriksa dokumen yang harus kubawa untuk bertemu Anna."Josh, kau bisa menjemputku di Shard jam 3 sore?" Aku akan bertemu Anna di Aqua The Shard, Southwark London sekitar jam satu, sebelumnya aku harus ke kantor untuk konsultasi junior partner, aku memang menghindari bertemu Anna di Mansionnya agar tak bertemu Lionel.Aku berjalan ke ruang tengah, Josh tampaknya juga sedang bersiap-siap tadi, dia juga harus ke kantor untuk konsultasi junior partner."Josh, kau sudah siap?" Aku melihat Josh berdiri mematung di pintu. Ada seseorang datang?"Siapa itu?" Bukankah ini suara Sarah, Ibu Josh?! Apa! Aku tak bisa bergerak dari tempatku dan Sarah masuk bersama Susan."Nyonya Sarah ... " dia terkejut melihatku seperti aku terkejut melihatnya."Jadi kalian tinggal bersama?!" Aku memandang Josh dengan takut. Dia datang dan memegang tanganku."Kami memang t
Aku tahu bertahan tidaklah mudah.Josh meyakinkanku bahwa kami akan baik-baik saja, tapi dia tahu bahwa kami juga tidak bisa mengabaikan masalahnya.Fakta bahwa aku takut kehilangan Josh, hubungan kami masih belum pasti kedepannya. Dan ex-nya masih berusaha keras memisahkan kami. Itu terasa seperti siksaan yang membuatku merasa duduk diatas kursi panas.Akhir pekan ini dia bertemu Ayah dan Ibunya di London. Dia kembali ke apartmentku larut malam. Aku khawatir tentang apa yang mereka bicarakan, apapun itu tampaknya bukan hal yang baik karena wajahnya kelihatan lelah."Ada apa?" Aku duduk disampingnya dan dia menghela napas panjang."Bukan hal yang besar, aku hanya perlu waktu berpikir....""Katakan padaku, seburuk apapun yang terjadi aku harus tahu. Apa Ibumu mengancammu, kalian bertengkar?" Josh menatapku lalu menangkup tangannya didepan wajahnya, tidak menjawabku. Pasti telah terjadi sesuatu.
Aku sampai di sebuah restoran ramai di London Bridge, The Breakfast Club, aku tahu restaurant ini, hanya aku belum punya kesempatan mencobanya.Gadis yang menjemputku mengantarku ke ke sebuah meja yang agak tersendiri di ruangan itu, dengan sekat yang cukup private. Seorang laki-laki tua tersenyum padaku. Itu ayah Joshua, Jason Menard. Garis-garis wajahnya tampak seperti Josh, walau tampak lelah. Entah bagaimana aku sedikit bersimpati padanya."Charlotte, apa kabar. Terimakasih sudah bersedia menemui orang tua ini. Duduklah..." Ayah Josh mempersihlakanku duduk. Sementara wanita yang mengantarku menuangkan kopi dalam cangkirku."Tuan Jason, apa yang Anda ingin bicarakan dengan saya...""Kita sarapan dan minum kopi dulu Charlotte, Aku benar-benar minta maaf menjadi begitu pemaksa pagi ini..." Seorang pelayan masuk dan menghidangkan English breakfast bagi kami."Ayo makanlah, aku se
"Charlotte, kau punya pertemuan dengan Vivienne Chai jam 11." Elly langsung masuk ke ruanganku begitu aku tiba. Aku cuma duduk dikursiku dan termenung. Pikiranku terbang kemana-mana."Charlotte, kau mendengarku?""Elly, bisa kau tinggalkan aku sendiri 30 menit. Tolong...""Kau baik-baik saja? Perlu kubatalkan pertemuannya?" Elly mungkin tak pernah melihatku begini."Aku baik, tak usah batalkan. Hanya tinggalkan aku sendiri 30 menit. Jangan ada yang masuk. Aku akan memanggilmu." Mataku sudah panas."Oke, ..." Dia dengan cepat pergi, dan begitu dia menutup pintu aku membenamkan wajahku ke meja, dan mulai menangis dengan keras. Aku tak bisa menggambarkan perasaanku sekarang, aku sudah hancur, aku merasa tak berdaya. Aku dan Josh adalah hal yang mustahil dan semua perasaanku yang berkembang harus kukubur dan bagaimana aku bisa membunuh itu seketika, karena itu begitu menyakitkan bagiku.Aku baru saja menemukan