Share

Chapter 2

Air di dalam gelas hampir saja keluar karena tangan Nadya bergetar menahan amarah.

“Pulanglah, Nad.” Kata Dimas.

Dimas tahu Nadya tidak akan berani menumpahkan air itu padanya. Dengan santai ia mengambil gelas yang dipegang Nadya dengan erat, lalu menaruh gelas itu kembali ke tempatnya. Baik Dimas maupun Nadya tidak melihat pemilik minuman itu segera mengamankan minumannya.

“Kamu pikir ini lelucon?” Tanya Nadya, kedua matanya menatap Dimas dengan tajam.

“Tentu saja tidak, kamu menjadi tontonan orang orang apa kamu tidak malu?”

“Kita sudah berjanji datang ke sini.”

Nadya tidak perduli ucapan Dimas sama tidak perdulinya kepada orang orang yang menonton mereka, sekalian saja bikin malu sudah kepalang.

“Itu benar tapi aku tidak bilang ingin menonton denganmu.” Dimas berhenti, ia berpura pura membelalakkan matanya seakan tidak mempercayainya. “Tunggu, apa kamu sudah membeli tiket menonton?”

“Apa kamu sengaja berjalan dengan perempuan lain karena ingin putus denganku?” Alih alih menjawab Nadya balik tanya.

Dimas mengedikkan bahunya. ”Jika itu yang kamu pikir.”

Gejolak amarah membumbung tinggi dalam diri Nadya, ia ingin meninju wajah Dimas dengan keras dan mengatakan kurang ajar pada Dimas. Nadya tidak menyangka Dimas akan berbuat jahat kepadanya dengan sengaja membuat janji kencan untuk putus dengannya dan mempermalukan dirinya di depan pacar barunya dan orang orang yang penasaran melihat mereka.

Hati Nadya sakit diperlakukan seakan ia seorang perempuan jelek dan tidak tahu diri karena berani mengaku pacar Dimas. Pasti orang orang tidak tahu jika Nadya memang pacar Dimas. Perempuan di samping Dimas terlihat mengejeknya dengan tatapan menilai dan seringai di bibirnya yang dipoles lipstik merah.

Memangnya apa yang salah dengan penampilannya. Banyak perempuan seperti dirinya yang tidak mau repot repot bermake up dengan memakai segala peralatan make up. Tidak seperti perempuan di samping Dimas dan beberapa teman komikusnya yang wajib bermake up seakan tanpa make up mereka tidak bisa hidup. Nadya hanya perempuan sederhana dan tidak berpikiran untuk dandan hanya untuk menarik perhatian laki laki.

Nadya pikir selama setahun Dimas menerima dirinya apa adanya ternyata ia salah. Dimas sangat picik dan keterlaluan, Dimas tidak perlu sejauh ini jika ingin putus.

“Aku tidak akan memaafkanmu.”

“Terserah, tapi aku tidak merasa bersalah.” Kata Dimas santai. “Aku tidak ingat kalau pernah menyatakan cinta padamu.”

“Apa maksudmu?”

“Nad, kamu suka aku kan, aku jalan denganmu karena kamu suka padaku, aku sebenarnya tidak menyukaimu tapi aku kasihan padamu.”

“Hentikan.”

“Kamu sangat bahagia ketika jalan denganku, aku tidak mau merusak kebahagianmu tapi aku tidak bisa terus terusan seperti itu, aku menyukai perempuan lain dan aku ingin kamu dan Larissa bertemu untuk itulah aku ingin kamu datang ke sini.”

“Aku bilang hentikan!” Seru Nadya pelan, suaranya tercekat karena menahan emosinya.

Dada Nadya terasa sakit mendengar ucapan Dimas, tidak ada rasa penyesalan dari raut muka Dimas seakan hal itu wajar diucapkan bagi Dimas, dan apa yang dilakukan Dimas kepadanya selama tahun seakan hanya permainan belaka bagi Dimas. Nadya merasakan air mata sudah membendung di matanya.

“Kamu jahat Dimas.” Geram Nadya, ia menggertakkan giginya dan tangannya memegang tali tas sorennya dengan kuat berusaha menahan amarahnya.

Dimas pasti mengharapkan ia berteriak teriak tidak karuan karena ucapan dan perbuatannya seolah Dimas sangat berharga. Tidak. Nadya tidak akan mengikuti keinginan Dimas.

Nadya menarik napasnya dalam dalam, ia menatap ke arah Dimas dengan tajam, lalu ia melirik perempuan di samping Dimas sama tajamnya seperti pada Dimas. Tanpa mengatakan apa apa lagi Nadya berbalik pergi dari hadapan Dimas dan orang orang yang melihat mereka.

Nadya berlari sambil menghapus air mata yang akan keluar. Ia tidak akan menangis karena Dimas. Tidak akan. Laki laki jahat seperti itu tidak perlu ditangisi. Lihat saja ia akan buktikan pada Dimas kalau ia akan melupakan Dimas dengan cepat dan tidak akan meratapi Dimas seperti yang diharapkan Dimas.    

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ajeng Ghaniawatie
wah wah wah si Dimas cari perkara ini. sudah Nadya buktikan pada Dimas kalo kamu bisa mendapatkan yang jauh lebih baik
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status