Share

Ide brilian

Hay kak!

"Ngelamun terus sedang mikirin kak Kenan yea ?" Ucap Amera mengagetkan lamunan kakaknya.

"Jangan sebut nama pria itu lagi, Memuakkan kakakkakak membencinya." Ucap Shena sengit dan memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Aw! maaf kak." Kata Amera yang sebenarnya tidak bermaksud menyakiti kakaknya.

Amera tahu bahwa kakaknya adalah seseorang yang keras kepala sama seperti dirinya, ia akan terus melakukan cara untuk bisa menghindari perjodohan ini.

Amera duduk di tepi ranjang milik shena, ia menghibur kakaknya yang selama ini masih galau karena perjodohan itu.

"Sudahlah Kak apa jeleknya manusia yang bernama Kenandra itu, sehingga kakak tidak suka padanya?" Tanya Amera sambil rebahan di kasur Shena dan memainkan ujung rambutnya.

"Yang jelas pria itu bukan kriteria kakak , dia juga seorang yang kejam dan sombong manabisa kakak hidup dengan pria macam itu."kata Shena penuh dengan penekanan.

"Please ! Mera jangan ganggu kakak ,kakak pengen sendiri dengan adanya kamu didekat kakak malah membuat kepala kakak pusing saja ."ucap Shena yang secara terang-terangan mengusir adiknya keluar .

Mera beranjak ingin pergi dari kamar kakaknya, tiba-tiba ide gila terlintas di benaknya yang membuatnya mengulum senyum kemenangan.

"Mera ide Kak, "ucap Mera dengan menatap senang ke arah kakaknya.

"Ide apa ? Tanya Shena antusias ternyata anak konyol seperti Amera otaknya jalan  juga pikir Shena.

"Kita harus buat seolah ini riel kak, kita butuh batuan kak Gilang dalam rencana ini."ucap Mera penuh semangat menjelaskan kepada Shena.

Masuk kamu apa? Bawa-bawa Gilang dalam hal ini.

"Bukanya kalian berdua pacaran, memang kalian pikir aku nggak tau apa sejauh mana hubungan kalian berdua.

Mereka pikir aku anak kecil yang mudah dikelabui apa.

"ih sebel." 

"Menyebalkan ! ucap Amera kesal dengan ulah kakaknya. Lagian kalau kakak pacaran sama kak Gilang apa peduliku tenang saja aku pasti akan dukung semua keputusan kakak.

"Please, jangan pikir aku ini anak kecil yea." Ucap Mera yang kini berubah moodnya.

"Oke, oke  kakak memang pacaran sama kak Gilang." Kata Shena akhirnya mengalah karena sudah tertangkap basah oleh adiknya. 

Gilang kini menjadi dokter pribadi ayah, sejak kuliah mereka memang saling menyukai apalagi setelah lima tahun berpisah jauh kini Gilang sudah kembali dari luar negeri dan berhasil menjadi dokter jantung terbaik di kota Y.

"Kenapa kalian tidak minta restu ke ayah saja Kak? Kak Gilang kan juga orang kepercayaan ayah.

Dia baik punya pekerjaan bagus sekaligus juga dokter kepercayaan ayah."ucap Mera menyemangati kakaknya.

"Tidak semudah itu Mera, kamu tahukan selama ini bagaimana dengan sifat ayah yang keras, ayah maunya aku menikah dengan pria pilihan nya.

Aku ada ide nieh kak,"ucap Mera dengan cengengesan.

"Mencurigakan,"ujar Shena meragukan adik konyolnya itu.

"Ide apaan jangan main-main, kamu tahu ayah tidak pernah main-main dengan ucapan nya." Bentak Shena kesal merasa Mera sedang mempermainkannya.

"Tenang saja  pasti ide ini bakal membantu.

"Tapi janji dulu kakak jangan marah ya," ujar Mera dan mengangkat jari kelingking nya minta persetujuan.

"Baiklah," kata Shena mengalah.

"Bikin saja kakak seolah-olah  hamil, pasti ayah mengurungkan niatnya menjodohkan kakak dengan pria itu, bereskan." Ucap Mera sekenanya sambil memainkan layar ponselnya dan senyum -senyum sendiri.

"Gila kamu… !

Reflek tangan Shena mengetuk kepala adiknya saking gemas dengan ucapan tanpa pikir panjang yang Mera ucapkan.

"E uhh! sakit tauk, "pekik Mera kesakitan sambil memegangi kepalanya.

"Coba kakak pikir lagi emang kakak mau menikah dengan Kenandra atau kak Gilang, kalau mau sama Kenandra ya cukup turuti saja keinginan ayah.

Kalau kak Gilang kakak harus bikin skenario seperti tadi.

"Memang tidak ada ide lain apa? Tanya Shena yang kini mulai memikirkan ide konyol adiknya.

"Belum!" ucap Mera yang sibuk chatting  dengan teman bernama Siska.

"Uh! Dasar, kakak jitak kamu nanti baru tahu rasa, ucap shena kesal dengan ulah adiknya.

"Gimana say? Kak Shena setuju tidak dengan ide tadi." Tanya Siska melalui chat pribadi.

Ting Amera, Sedang dipikirkan say.

Ting Siska , Lama mikirnya. Harus gerak cepat say.

Ting Amera, Kayak nggak tau Kakakku saja . Mikir Nya lemot.

Ting Siska, Ha ha ha

Ting Amera , Kenapa ketawa? kalau deket awas tak ketuk jidatmu.

Ting Siska, kakak beradik sama-sama lemot .

Ting Amera, tunggu pembalasanku di kampus.

Ting Siska, ih ! takut tenang akan ada babang Juna yang setia menolong.

Ting Amera, awas kamu ya!

Akhirnya chat mereka berakhir dengan saling meledek.

"Oke kakak setuju dengan ide kamu. Pada akhirnya Shena mengikuti rencana konyol Mera yang punya ide sebenarnya  Siska yang sama sablengnya dengan Mera.

"Sip!

"Tinggal hubungi kak Gilang, kalau perlu kita datangi kantor nya kak. "Ucap Mera yang menambahkan ide brilian nya.

Akhirnya mereka bergegas menuju kantor Gilang atau rumah sakit dimana Gilang bekerja sekarang. Untung saja hari ini Gilang tidak lagi banyak pasien sehingga bisa dengan mudah mereka temui.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status