Share

Karin Sayang Karin Malang

Halaman rumahnya tampak sepi, tetapi gadis itu tetap memberanikan diri untuk masuk ke pekarangan rumah Karin.

Pertama saat sampai di beranda, Devi menjamah ponselnya di dalam saku, ia memeriksa apakah ada notif atau tidak.

Embusan napas lolos darinya. Devi berjalan ke arah pintu dan mengetuknya.

"Rin! Karin!" panggil Devi.

"Apa masih tidur?" Devi berhenti mengetuk pintu. Ia jalan sini jalan sana untuk menunggu orang rumah membukakan pintu.

Tak berapa lama menunggu, seorang wanita membuka pintu rumahnya. Devi sudah bisa tahu siapa wanita yang tengah berdiri itu.

"Tante Mey, Karin kemana ya? Dari malam Devi telepon kok gak diangkat-angkat?"

Mey langsung menarik lengan Devi ke dalam rumah. Sebelumnya ia terlihat mengamankan suasana di luar. Mey menutup pintu rapat-rapat.

Mey mondar mandir tak jelas di depan Devi. Wanita itu mengigit jari-jarinya, harus mulai dari mana membicarakan masalah Karin.

"Tante kenapa?"

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status