Share

Wanita Asing

Tak terasa sudah dua hari sejak obrolan kedua orang tua di meja makan membahas persiapan pertunangan Chivas dan Quila. Kini, keluarga Quila tengah disibukkan dengan acara jalan-jalan bersama ke sebuah mall yang tak jauh dari kediaman Pisco Abraham. 

Mobil yang ditumpangi Quila dan Chivas sudah tiba lebih dulu. Perempuan itu tampak mengerucutkan bibir merah muda miliknya yang terpoles lipbalm. 

Bagaimana tidak mencebik atau merajuk, pria itu mengabaikan dirinya tanpa sepengetahuan kedua orang tua mereka. Sangat menyesakkan bagi perempuan itu. 

Hendak menghentakkan kaki ke paving block yang terpijak kedua kaki jenjangnya, namun, segera ia urungkan. Melihat pria yang ia cintai berjalan lebih dulu memasuki pintu sliding besar bergeser dua arah, ia pun berlari kecil mengejarnya. 

"Chivas! Kenapa kau meninggalkanku? Bagaimana kalau kedua orang tua kita tahu? Aku 'kan sudah bilang pada Mommy dan Daddy kalau kita saling mencintai satu sama lain. Masa kau tetap saja dingin padaku? Setidaknya bukalah pintu hatimu sedikit untukku masuk ke dalamnya!" rengek Quila sambil menggelayut manja di lengan kekar Chivas. 

"Jangan bermimpi di siang bolong seperti ini, Nona Quila yang licik!" tolak Chivas seraya tersenyum sinis. 

Ia menepis paksa kedua tangan Quila yang menggelayuti lengannya seolah merasa jijik. 

Bukan Quila namanya jika pasrah atau berkecil hati. Perempuan itu berlari mengejar pemilik kaki yang dua kali lebih panjang langkahnya daripada dirinya. 

Dugg

Kening Quila terantuk sesuatu yang keras. Ternyata itu adalah punggung lebar milik Chivas. Sambil mengelus keningnya yang terasa nyeri karena membentur punggung yang selalu rajin berolahraga itu, Quila menggerutu. 

Belum usai meluapkan rasa yang berkecamuk di dalam hati, pandangan Quila kini tertuju pada seorang wanita yang sedang berjalan santai sambil menggandeng tangan anak kecil. 

"Siapa dia?" tanya Quila penasaran. 

"Bukan urusanmu!" timpal Chivas yang segera membuang muka usai mengarahkan kedua netra hitam dari wanita berusia matang tersebut. Ia berjalan mendekati tangga berjalan bersiap untuk menuju ke tempat tertentu di lantai atas. 

Quila menyipitkan mata. Ia penasaran. Sangat. Tatapan matanya terus tertuju pada wanita tersebut. Entah apa yang terbersit dalam pikirannya, Quila berlari mengejar wanita itu. Wanita yang telah mencuri perhatian pria pujaan hatinya. 

Mendapat kesempatan, Quila melongok ke kanan dan ke kiri memastikan semua aman dalam kendalinya. "Kakak!" panggil Quila. 

Pasangan ibu dan anak itu menoleh ke belakang tanpa membalikkan tubuhnya. Mereka terlihat kebingungan saat Quila mendekatinya. 

"Apakah kakak adalah seorang artis?" tanya Quila asal. 

Wanita itu mengerutkan kening seraya menatap bingung ke arah perempuan muda di belakangnya. Mau tak mau wanita itu putar haluan dan menghadapkan tubuhnya dengan gadis yang memanggilnya. 

"Kau siapa? Apa kita pernah bertemu sebelumnya?" tanya wanita itu pada Quila yang bukan berisi jawaban. 

Quila dengan tegas menggeleng. Ia justru mengulas senyum tipis pada wanita itu. 

"Aku bukan seorang artis! Kau salah sangka, Nona!" tepis wanita yang bernama Leona pada perempuan asing di depannya. 

Quila tampak kecewa. Tentu saja itu hanyalah salah satu aktingnya. Kemahirannya yang bisa diacungi jempol. Tak meragukan. 

"Oh, jadi bukan, ya? Kukira kau adalah seorang artis…" lirih Quila yang masih bisa didengar Leona. 

Leona menatap anaknya dan beberapa detik kemudian ia melihat Quila. 

"Memangnya kenapa, Nona?" tanya Leona penuh antusias. 

"Aku sedang mual dan kutakutkan ini adalah morning sickness. Kukira kau adalah artis terkenal karena wajahmu begitu cantik. Ak---..." ucapnya terhenti kala telapak tangan Chivas membungkam mulutnya. 

Quila terkejut melihat Chivas sudah berada di dekatnya. Bukankah pria itu tadi sudah berada di dekat eskalator? Kenapa sekarang ada di sini? 

Siapa sebenarnya wanita ini? Kenapa tatapan Chivas begitu lain padanya? 

'Jangan-jangan…' batin Quila terasa tak nyaman dan mulai berkhayal tak jelas. 

******

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status