Home / Romansa / I'm Your Destiny / Wanita Asing

Share

Wanita Asing

last update Last Updated: 2021-05-29 07:00:59

Tak terasa sudah dua hari sejak obrolan kedua orang tua di meja makan membahas persiapan pertunangan Chivas dan Quila. Kini, keluarga Quila tengah disibukkan dengan acara jalan-jalan bersama ke sebuah mall yang tak jauh dari kediaman Pisco Abraham. 

Mobil yang ditumpangi Quila dan Chivas sudah tiba lebih dulu. Perempuan itu tampak mengerucutkan bibir merah muda miliknya yang terpoles lipbalm. 

Bagaimana tidak mencebik atau merajuk, pria itu mengabaikan dirinya tanpa sepengetahuan kedua orang tua mereka. Sangat menyesakkan bagi perempuan itu. 

Hendak menghentakkan kaki ke paving block yang terpijak kedua kaki jenjangnya, namun, segera ia urungkan. Melihat pria yang ia cintai berjalan lebih dulu memasuki pintu sliding besar bergeser dua arah, ia pun berlari kecil mengejarnya. 

"Chivas! Kenapa kau meninggalkanku? Bagaimana kalau kedua orang tua kita tahu? Aku 'kan sudah bilang pada Mommy dan Daddy kalau kita saling mencintai satu sama lain. Masa kau tetap saja dingin padaku? Setidaknya bukalah pintu hatimu sedikit untukku masuk ke dalamnya!" rengek Quila sambil menggelayut manja di lengan kekar Chivas. 

"Jangan bermimpi di siang bolong seperti ini, Nona Quila yang licik!" tolak Chivas seraya tersenyum sinis. 

Ia menepis paksa kedua tangan Quila yang menggelayuti lengannya seolah merasa jijik. 

Bukan Quila namanya jika pasrah atau berkecil hati. Perempuan itu berlari mengejar pemilik kaki yang dua kali lebih panjang langkahnya daripada dirinya. 

Dugg

Kening Quila terantuk sesuatu yang keras. Ternyata itu adalah punggung lebar milik Chivas. Sambil mengelus keningnya yang terasa nyeri karena membentur punggung yang selalu rajin berolahraga itu, Quila menggerutu. 

Belum usai meluapkan rasa yang berkecamuk di dalam hati, pandangan Quila kini tertuju pada seorang wanita yang sedang berjalan santai sambil menggandeng tangan anak kecil. 

"Siapa dia?" tanya Quila penasaran. 

"Bukan urusanmu!" timpal Chivas yang segera membuang muka usai mengarahkan kedua netra hitam dari wanita berusia matang tersebut. Ia berjalan mendekati tangga berjalan bersiap untuk menuju ke tempat tertentu di lantai atas. 

Quila menyipitkan mata. Ia penasaran. Sangat. Tatapan matanya terus tertuju pada wanita tersebut. Entah apa yang terbersit dalam pikirannya, Quila berlari mengejar wanita itu. Wanita yang telah mencuri perhatian pria pujaan hatinya. 

Mendapat kesempatan, Quila melongok ke kanan dan ke kiri memastikan semua aman dalam kendalinya. "Kakak!" panggil Quila. 

Pasangan ibu dan anak itu menoleh ke belakang tanpa membalikkan tubuhnya. Mereka terlihat kebingungan saat Quila mendekatinya. 

"Apakah kakak adalah seorang artis?" tanya Quila asal. 

Wanita itu mengerutkan kening seraya menatap bingung ke arah perempuan muda di belakangnya. Mau tak mau wanita itu putar haluan dan menghadapkan tubuhnya dengan gadis yang memanggilnya. 

"Kau siapa? Apa kita pernah bertemu sebelumnya?" tanya wanita itu pada Quila yang bukan berisi jawaban. 

Quila dengan tegas menggeleng. Ia justru mengulas senyum tipis pada wanita itu. 

"Aku bukan seorang artis! Kau salah sangka, Nona!" tepis wanita yang bernama Leona pada perempuan asing di depannya. 

Quila tampak kecewa. Tentu saja itu hanyalah salah satu aktingnya. Kemahirannya yang bisa diacungi jempol. Tak meragukan. 

"Oh, jadi bukan, ya? Kukira kau adalah seorang artis…" lirih Quila yang masih bisa didengar Leona. 

Leona menatap anaknya dan beberapa detik kemudian ia melihat Quila. 

"Memangnya kenapa, Nona?" tanya Leona penuh antusias. 

"Aku sedang mual dan kutakutkan ini adalah morning sickness. Kukira kau adalah artis terkenal karena wajahmu begitu cantik. Ak---..." ucapnya terhenti kala telapak tangan Chivas membungkam mulutnya. 

Quila terkejut melihat Chivas sudah berada di dekatnya. Bukankah pria itu tadi sudah berada di dekat eskalator? Kenapa sekarang ada di sini? 

Siapa sebenarnya wanita ini? Kenapa tatapan Chivas begitu lain padanya? 

'Jangan-jangan…' batin Quila terasa tak nyaman dan mulai berkhayal tak jelas. 

******

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • I'm Your Destiny    Kencan

    Quila menatap tak percaya. Bagaimana bisa pria itu di dalam kamarnya? Apakah ia sedang bermimpi? Tapi kenapa rasanya begitu nyata?Perempuan itu mengerjapkan mata berkali-kali dan memastikan sosok di hadapannya adalah manusia bernama Chivas.Jemarinya merayap ke arah matanya ke atas dan ke bawah. Merasa nyeri di bagian kelopak matanya membuat ia sadar bahwa ini nyata adanya."Chivas!! Kenapa kau masuk kemari? Wah, jangan-jangan kau sudah menyadari perasaanmu terhadapku, ya?" ledek Quila yang segera memindahkan benda empuk dari tangannya kembali ke tempat tidur.Quila beranjak dari posisinya dan mendekati Chivas. Chivas bergeming di tempatnya. Ia hanya diam saat Quila berjalan sambil memutari tubuhnya.Perempuan cantik itu tersenyum penuh misteri dengan pikiran menerka maksud kedatangan Chivas ke kamarnya. Belum sempat terjawab, Chivas berdehem."Ehem!" suara itu berasal dari tenggorokan Chivas yang sengaja

  • I'm Your Destiny    Pria Menyebalkan

    Ke empat manusia di dalam kamar Chivas tampak beradu argumen di hati dan pikiran masing-masing. Fizz dan Chivas terlihat seperti dua orang musuh yang terlibat adu nyali. Ada sorot kekesalan di sorot tajam yang mendominasi dari Chivas ke pada sang kakak.Pemuda tampan itu mengalihkan pandangan ke arah perempuan cantik yang perlahan bangun dari ranjangnya. Dengan gerakan yang begitu santai dan menyembunyikan rasa malunya, Quila mendekati Chivas dan tersenyum kikuk."Sepertinya kak Fizz dan kak Daisy salah paham! Kami tadi tidak sengaja berada dalam keadaan berpelukan seperti itu. I'm swear!" yakin Quila. "Ah, lebih baik aku kembali ke kamarku dulu! Bye, Chivas, Kak Fizz dan Kak Daisy!" pekik Quila selanjutnya, perempuan itu segera ambil langkah seribu supaya tak dicecar banyak pertanyaan dari kedua saudari Chivas tersebut.Fizz dan Daisy hanya geleng-geleng kepala melihat Quila yang kabur dari kamar Chivas. Tatapan mereka beralih pada sang adik d

  • I'm Your Destiny    Potret

    'Ayo katakan pada mereka yang sebenarnya!' batin Chivas yang mulai tak sabar.Quila tahu apa yang ada dalam pikiran Chivas. Ia diam-diam menundukkan pandangannya lalu dalam hitungan detik genangan air mata itu menetes perlahan dari pipi."Daddy! Mommy! Sebenarnya ini adalah perbuatan yang sangat kalian benci. Aku bingung bagaimana harus menjelaskannya dari awal. Setidaknya hanya ini yang bisa kuungkap. Aku dan Chivas telah melakukan hubungan terlarang dan kami berdua harus bertanggung jawab karena hal itu," ungkap Quila yang menyembunyikan fakta sebenarnya.Fizz dan Daisy saling melemparkan pandangan. Detik berikutnya mereka tersenyum penuh arti."Lalu yang dimaksud dengan kau menjebak Chivas itu bagaimana ceritanya?" desak Sangria. "Tadi Mommy dengar Mezcal dan Chivas mengatakan bahwa kau menjebak Chivas," lanjutnya memastikan.Mezcal mau tak mau harus turun tangan."Tante, maksudku tadi adalah mereka ter

  • I'm Your Destiny    Kejujuran

    Chivas tiba-tiba menatap ke arah Quila. Mata mereka saling bersitatap hingga Quila merasa tangannya gemetar. Ia hanya mampu menundukkan pandangannya. Keberaniannya mendadak hilang saat berada di situasi seperti ini.Quila meremas tangannya sampai ujung-ujung jarinya memutih kemudian ia memalingkan muka takut bertatapan kembali dengan Chivas. Bukan takut sebenarnya, tapi jika ia melihat sorot mata pria itu dapat dipastikan dirinya akan canggung.Menyadari langkah pria itu semakin mendekat selangkah demi selangkah, dengan mantap, matanya penuh kepanikan. "Apa yang kau lakukan? Kenapa mendekatiku?" tanya Quila pada Chivas."Sepertinya perjanjian seratus hari itu tidak akan pernah terjadi. Aku yakin kedua orang tua kita setelah tahu kenyataan yang sebenarnya pasti akan membatalkan pertunangan atau pernikahan kita!Aku sangat menantikan hal itu terjadi. Kau tidak akan menang, Quila sayang!" bisik Chivas penuh kemenangan di telinga Quila

  • I'm Your Destiny    Sangria

    Dua pria yang telah berusia sebaya berdiri di samping mobil berwarna putih milik Mezcal.Mereka diliputi perasaan tak menentu satu sama lain. Mezcal mendekap hangat kedua tangan di atas enam cetakan perut sembari memandangi raut wajah Chivas yang tampak serius berpikir."Ada apa?" tanya Mezcal yang bosan menunggu. Ada sesuatu hal yang harus ia urus dan ia tak mau buang waktu hanya untuk adu saling diam seperti ini. Waktu amat berharga untuknya.Chivas melihat wajah Mezcal yang diterpa cahaya matahari siang ini dan tampak kemerahan."Apa kau menyukai Quila?" tanya Chivas penuh selidik. Wajahnya begitu serius dan tak terlihat ada candaan dalam pertanyaan itu.Mezcal merasa ada yang aneh dengan pertanyaan pria di hadapannya. Sebelum menjawab, ia memindah posisi dari yang awalnya berdiri santai kini menyandarkan punggungnya di pintu mobil.Sambil tersenyum penuh misteri, Mezcal tak melepaskan pandangan dari pr

  • I'm Your Destiny    Obrolan Pria

    Quila sudah mulai sedikit tenang, tapi tetap saja air matanya masih menetes membasahi pipi.Perempuan itu menyandarkan tubuh lelahnya di headboard seraya memandangi sebuah potret diri antara dirinya dan Chivas di masa lalu. Senyum khas yang ia miliki terpatri di sana. Tentu saja gaya khas Chivas sudah ada semenjak mereka saling mengenal satu sama lain. Dingin dan sulit didekati.Potret yang diambil sekitar lima belas tahun lalu itu terus menghiasi dompetnya hingga saat ini.Quila baru saja mengeluarkan potret lama itu dari dompet. Tiba-tiba ia menitikkan air mata usai mengunci pintu dan menjatuhkan pantatnya di atas ranjang."Chivas, apakah tidak pernah ada aku di dalam hatimu? Aku sengaja tidak membahasnya lagi saat kita turun dari mobil. Aku takut, aku takut, kau akan menjawab tidak padaku!Apa kurangnya aku di dalam hatimu? Apa tak pernah sekali pun kau memikirkan aku seperti aku yang selalu memikirkanmu?" tanya Qui

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status